11 Pendaki Tersesat di Gunung Arjuno Dievakuasi, Begini Kondisinya

11 Pendaki Tersesat di Gunung Arjuno Dievakuasi, Begini Kondisinya

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 30 Mei 2025 13:35 WIB
Evakuasi para pendaki yang tersesat di Gunung Arjuno
Evakuasi para pendaki yang tersesat di Gunung Arjuno/Foto: Istimewa
Malang - Sebanyak 11 orang pendaki yang sempat tersesat di Bukit Lincing, kawasan Tahura Raden Soerjo, Gunung Arjuno, akhirnya dievakuasi dalam kondisi selamat. Proses penyelamatan dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Malang, SAR, relawan, dan petugas Tahura.

Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menyebutkan, proses evakuasi dimulai pukul 10.00 WIB usai pihaknya menerima laporan adanya pendaki tersesat.

"Tim evakuasi terdiri dari personel Tahura, Perhutani, Bhabinkamtibmas Polsek Singosari, Babinsa, SAR Samudra, dan relawan PMI," kata Bambang, Jumat (30/5/2025).

Setelah lebih dari lima jam pencarian, tim berhasil menemukan rombongan pendaki pada pukul 15.30 WIB dalam kondisi selamat. Para pendaki kemudian langsung diserahkan kepada keluarga masing-masing.

"Seluruh pendaki dalam keadaan selamat, mereka kemudian diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing," ujar Bambang.

Atas kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan pendakian, apalagi menjelang libur panjang. Bambang meminta masyarakat tidak melakukan pendakian sembarangan melalui jalur ilegal dan selalu melapor kepada pihak pengelola.

"Pastikan mengikuti prosedur, melapor ke pengelola, dan membawa perlengkapan memadai. Jangan hanya berbekal informasi media sosial atau video dari medsos," pungkas Bambang.

Sebelumnya, insiden ini terjadi pada Kamis (29/5/2025) pukul 01.00 WIB setelah rombongan pendaki diduga nekat melakukan perjalanan melalui jalur tidak resmi. Laporan pendaki tersesat diterima petugas sekitar pukul 09.00 WIB. Salah satu pendaki sempat menghubungi rekannya untuk meminta pertolongan usai kehilangan arah di area kaki Bukit Lincing.

Pendakian tersebut dilakukan tanpa tiket atau registrasi resmi kepada pengelola Tahura Raden Soerjo. Lebih miris lagi, pendakian itu disebut berdasarkan informasi dari video YouTube.




(mua/hil)


Hide Ads