Tersasarnya Penyu Sisik Langka ke Surabaya hingga Ditemukan di Gunung Anyar

Round-up

Tersasarnya Penyu Sisik Langka ke Surabaya hingga Ditemukan di Gunung Anyar

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 13 Sep 2023 07:00 WIB
Penyu Sisik yang ditemukan di Sungai Gunung Anyar Surabaya.
Penyu Sisik yang ditemukan di Sungai Gunung Anyar Surabaya (Foto: Istimewa/dok. BBKSDA Jatim)
Surabaya -

Seekor penyu sisik ditemukan di Sungai di Jalan Gunung Anyar, Surabaya. Penyu yang terancam punah itu ditemukan dalam kondisi masih hidup.

Penemuan penyu diketahui pertama kali oleh Bintang Akbar Zhaka, warga Rungkut Lor 7 Masjid. Saat itu Bintang yang sedang memancing tiba-tiba melihat seekor penyu terjebak di gundukan rumput.

Dalam sebuah video di Instagram Call 112 Surabaya, seorang pria memperlihatkan dirinya menangkap seekor penyu. Terlihat penyu tersebut berada di jaring pancing warna biru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyu sisik itu kemudian dibawa menggunakan ember merah besar untuk diserahkan ke BKSDA. Pasalnya, penyu sisik termasuk hewan yang dilindungi dan hampir punah.

Penyu Sisik yang ditemukan di Sungai Gunung Anyar Surabaya.Penyu sisik yang ditemukan di Sungai Gunung Anyar Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)

Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam wilayah 3 BBKSDA Jatim Gatut Panggah Prasetyo memastikan penyu yang ditemukan di Sungai Gunung Anyar memang jenis sisik yang langka. Penyu langka itu hidup di laut dalam.

ADVERTISEMENT

"Penyu sisik. Iya (jenis yang) dilindungi," ungkap Gatut.

Sementara itu, Prawono Meruanto Kepala Bidang Teknis BBKSDA Jatim menyebut Penyu Sisik sepanjang 20 cm yang ditemukan warga dan dievakuasi BPBD Kota Surabaya itu memang habitatnya di laut.

"Kalau dari referensi yang saya tahu, memang penyu itu maksimal bisa bertahan 3 jam di air tawar atau air payau. Pas diserahkan ke kami tadi kondisinya sehat, tapi karena sudah cukup lama di air payau pergerakannya tidak terlalu bagus," ujar Prawono.

Pria yang akrab disapa Antok itu menjelaskan bahwa setelah diterima di Kantor BBKSDA Jatim di kawasan Jalan Juanda Sidoarjo, penyu itu langsung diperiksa oleh dokter dan diberi vitamin.

"Tadi diperiksa dokter kemudian diberi vitamin sudah sehat. Sudah mau makan, diberi daging cincang. Kemudian kami tempatkan dalam air yang diberi garam dengan tingkat keasinan yang disarankan oleh dokter," katanya.

Antok menjelaskan bahwa penyu itu bisa bertahan di Sungai Gunung Anyar karena menurutnya air di sungai itu payau, atau percampuran antara air tawar dan air laut.

"Iya, bisa bertahan mungkin karena air sungai di Gunung Anyar kan payau. Sudah cukup dekat dengan laut," ujarnya.

Sedangkan tentang alasan bagaimana bisa Penyu Sisik yang langka dan tidak boleh diperjualbelikan karena termasuk satwa dilindungi itu bisa sampai di Sungai Gunung Anyar, Surabaya, Antok menyebutkan kemungkinan penyebabnya ada banyak.

"Kemungkinannya ya terdampar. Karena memang ombak cuaca ekstrem, kemudian sampai di sungai itu dan kebetulan ada warga yang sedang memancing kemudian penyu ini makan umpannya," terangnya.

Meski demikian, Antok mengakui bahwa temuan penyu di perairan pesisir di Surabaya dan Sidoarjo itu memang sangat jarang. Terutama karena kondisi pantai di Surabaya dan Sidoarjo yang memang berbeda dengan pantai di tempat lain, misalnya di Bali.

"Kondisi pantai di Surabaya dan Sidoarjo kan memang kurang bagus untuk populasi penyu, ya. Apalagi untuk bertelur. Jadi kasus ini sangat jarang. Apalagi kalau dilihat dari usia penyu yang antara 5 atau 10 tahun dan belum waktunya bertelur, kasus ini bisa dibilang belum pernah ditemui," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa usia bertelur bagi penyu adalah di atas 20 tahun. Biasanya penyu yang sudah saat bertelur akan mencari daratan pantai. Sedangkan penyu yang usianya di bawah itu, seperti yang ditemukan di Gunung Anyar, seharusnya masih berada di laut sedalam minimal 3 meter.




(abq/iwd)


Hide Ads