Sederet Fakta Tragedi Maut Bus Sugeng Rahayu Vs Eka Tewaskan 3 Orang

Sederet Fakta Tragedi Maut Bus Sugeng Rahayu Vs Eka Tewaskan 3 Orang

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 01 Sep 2023 10:16 WIB
Kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi
Kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Surabaya -

Subuh itu, penumpang Bus Sugeng Rahayu dan Bus Eka tengah terlelap dalam perjalanan. Lalu, suara keras tabrakan membangunkan mereka. Kaget bukan main, bus yang ditumpangi mereka terlibat adu banteng di Jalan Raya Ngawi-Maospati Km 9-10, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

Kecelakaan ini terjadi pada Kamis (1/9) subuh. Penumpang Bus Sugeng Rahayu kaget karena saat terbangun, busnya tetiba sudah tak beratap. Akibat kerasnya tabrakan, atap bus sempat terlepas. Mereka pun bergegas menyelamatkan diri.

Kondisi dua bus mengalami ringsek. Bus yang kerusakannya cukup parah yakni Bus Sugeng Rahayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sederet fakta tragedi maut Bus Sugeng Rahayu Vs Eka yang menewaskan 3 orang:

1. Dua Sopir Bus Tewas

Tragedi ini menelan korban tewas hingga 3 orang. Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono menyebut, dua orang merupakan sopir bus dan satu pejalan kaki.

"Sementara untuk korban meninggal, dua orang (dari) driver Eka Mira dan sopir Sugeng Rahayu, serta pejalan kaki yang diduga hendak menyeberang atau seperti apa, kita masih dalami," kata Argo di lokasi kejadian, Kamis (31/8/2023).

ADVERTISEMENT

2. Suara Tabrakan Terdengar hingga 1,5 Km

Suara tabrakan dalam kecelakaan maut antara Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat terdengar begitu kencang. Suara tabrakan ini terdengar hingga lokasi 1,5 kilometer.

Salah satu saksi, Yoyok mengaku mendengar suara tabrakan bus yang begitu kencang usai subuh. Padahal, kediaman anggota tim rescue Ngawi ini berada sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian.

"Kerungunya (kedengarannya) mak dieng. Jarak rumah saya sekitar 1,5 kilometer dari sini, kenceng banget," kata Yoyok kepada detikJatim di lokasi kejadian, Kamis (31/8/2023).

3. Bus Diduga Hindari Pejalan Kaki

Kecelakaan ini berawal saat dua bus yang melaju berlawanan menghindari pejalan kaki yang melintas. Lalu, kedua bus adu banteng hingga menewaskan sopir dua bus dan pejalan kaki tersebut.

Salah satu saksi, Yoyok menyebut, dari keterangan yang diperolehnya, dua bus ini diduga menghindari pejalan kaki. Nahas, aksi tersebut membuat kedua bus justru bertabrakan hingga ringsek.

Yoyok menyebut, bus ini dari arah berlawanan. Bus Eka dari arah utara atau dari Solo ke Surabaya. Sementara sebaliknya, Bus Sugeng Rahayu dari arah Surabaya ke Solo.

"Ada penyeberang jalan, mungkin mereka menghindari itu terus kena (tabrakan). Yang meninggal dunia 3 orang, yang kritis 1," lanjutnya.

Dugaan ini juga sempat diamini polisi. "Dugaan awal demikian (penyeberang jalan penyebab kecelakaan)," ujar Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Achmad Fahmi Adiatma saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (31/8/2023).

Achmad mengatakan,untuk memastikan dugaan tersebut, saat ini pihaknya memeriksa 3 orang saksi. Ketiga saksi tersebut yakni, dua orang warga yang berada di TKP dan seorang kernet Bus Eka.

Kesaksian penumpang Bus Sugeng Rahayu, baca di halaman selanjutnya!

4. Atap Bus Sugeng Rahayu Lepas

Kecelakaan ini berlangsung ngeri. Dahsyatnya tabrakan membuat atap Bus Sugeng Rahayu sampai terlepas.
Pantauan detikJatim, atap Bus Sugeng Rahayu terbelah dan terlepas. Atap bus yang terlepas ini ada di bagian depan hingga tengah bodi.

Sementara itu, bagian dalam bus langsung langsung terlihat gegara atap yang lepas ini. Tampak kursi-kursi penumpang yang berantakan usai menjadi saksi bisu tragedi yang menewaskan 3 orang ini.

Kerusakan parah terjadi pada Bus Sugeng Rahayu. Bus bernopol W 7572 UY yang dikemudikan Agus Susanto ini awalnya melaju dari arah Surabaya tujuan Solo, Madiun dan mengalami adu banteng dengan Bus Eka Cepat bernopol S 7551 US yang dikemudikan Catur melaju dari arah berlawanan menuju Surabaya.

Pantauan detikJatim di lokasi, kecelakaan ini terjadi cukup parah. Kondisi dua bus mengalami ringsek. Puing-puing sisa kecelakaan juga berserakan di aspal.

5. Kesaksian Penumpang Bus Sugeng Rahayu

Pasangan suami istri asal Magelang, Sri Utami (44) dan Sukarjan (45) menjadi korban kecelakaan ini. Keduanya merupakan penumpang Bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Solo.

Pasutri ini naik Bus Sugeng Rahayu dari Kertosono, Nganjuk dan hendak pulang ke Magelang, Jawa Tengah. Dalam perjalanan, keduanya tertidur nyenyak. Lalu, suara tabrakan yang kencang membangunkan mereka dari lelap tidurnya.

Saat ini, keduanya tengah dirawat di RSUD Geneng, Ngawi. Sukarjan mengalami patah kaki kiri. Sementara pelipis Sri Utami mengalami luka. Saat kejadian, keduanya duduk di bangku nomor lima sebelah kiri.

Mereka mengaku tak tahu pasti awal mula kejadian. Saat terbangun dari tidur, sekitar pukul 05.00 WIB, betapa kagetnya Sri Utami melihat atap bus sudah terlepas. Ia langsung menyelamatkan diri dan bergantian turun dari bus.

"Awal kejadian nggak tahu, orang tidur kok, posisi tidur, bangun-bangun sudah hancur. Aku duduk di kursi nomor 5 sebelah kiri, Bus Sugeng, ini atapnya sudah ke mana, depan sudah hancur," kata Sri Utami mengawali ceritanya, Kamis (31/8/2023).

Saat itu, Sri Utami menyebut, bus memang melaju dengan kecepatan tinggi. Ia mengatakan, hal ini merupakan hal yang wajar. Sebab, ia sudah langganan menjadi penumpang Bus Sugeng Rahayu, yang terkenal dengan lanjutnya yang cepat.

"Bus kecepatan ngebut, tapi saya nggak mau nyalahin, dalam perjalanan masuk tol tadi saya tidur. Memang biasanya begitu (ngebut)," beber Sri.

6. Izin Trayek Bus Terancam Dicabut

untut kecelakaan itu, izin trayek kedua bus tersebut bisa saja dicabut. Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur Utomo Harmawan mengatakan, dua bus yang terlibat kecelakaan maut di Ngawi merupakan bus angkutan antar kota antar provinsi (AKAP).

Harmawan menegaskan, pihaknya akan memberikan usulan ke Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub RI berupa rekomendasi evaluasi terhadap dua bus yang terlibat kecelakaan.

"Karena itu bus antar kota antar provinsi, maka kewenangan, pembinaan, dan izin diterbitkan oleh pusat dalam hal ini Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub," kata Utomo saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (31/8/2023).

"Kami akan beri rekomendasi berupa evaluasi terhadap kecelakaan tersebut. Evaluasinya kita tunggu tim di lapangan hasil analisa dan investigasinya bagaimana," tambahnya.

7. Identitas Korban Kecelakaan

Jasa Raharja Cabang Madiun menyebut, ada 18 korban kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY vs Bus Eka Cepat bernopol S 7551 US. Rinciannya, ada 3 orang tewas dan 15 orang mengalami luka. Rudi menyebut, korban kecelakaan akan dijamin Jasa Raharja.

"Dari kami Jasa Raharja karena ini adalah korban kecelakaan di jalan, semua korban terjamin Jasa Raharja, baik berdasarkan UU 33 atau UU 34 tahun 1964," imbuhnya.

Identitas Korban Meninggal Dunia

  1. Sopir Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY bernama Agus Susanto (28). Warga Jalan Arjuna Desa Babadan RT 01/05 Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
    Agus mengalami luka di kepala dan meninggal dunia di TKP.
  2. Pejalan Kaki bernama Atik Sujiati (57 th), warga Desa Tambakromo RT 02/05, Kecamatan Geneng, Ngawi.
    Atik mengalami luka di kepala dan meninggal dunia di TKP.
  3. Sopir Bus Eka S 7551 US bernama Catur, warga Boyolali.
    Catur mengalami luka di kepala dan meninggal dunia di TKP.

Identitas Korban Luka

Penumpang Bus Sugeng Rahayu

1. Dwi Endro Susanto (26), alamat Desa Gilang RT 23/07 Kecamatan Taman, Sidoarjo, mengalami Luka-luka
2. Mochamad Nurul Komar (41), alamat Desa Perbon RT 04/08 Tuban, mengalami Luka-luka
3. Sukarjan (45), alamat Desa Karang Pakis 01/01 Kecamatan Salam, Magelang, mengalami patah kaki kiri dalam kondisi sadar.
4. Sri Utami (44), alamat Desa Karang Pakis 01/01 Kecamatan Salam, Magelang, mengalami luka robek di pelipis kiri, dalam kondisi sadar
5. Hari Susanto (40), alamat Desa Nguri 03/10 Kecamatan Lembeyan, Magetan, mengalami luka robek pelipis kanan dan kiri, dalam kondisi sadar.
6. Agus Susianto (49) alamat Jalan Tropodo I 01/06 Kecamatan Waru, Sidoarjo mengalami luka memar leher kiri, robek pelipis kanan.
7. Nyoto Prasetyo (55), alamat Kelurahan Karangrejo 02/01, Karangrejo, Magetan mengalami patah clafikula kiri, dalam kondisi sadar.
8. Moch Pariyanto, alamat Jotosanur 02/05 Tikung, Lamongan, mengalami robek dahi, sadar.

Penumpang Bus Eka

9. Dilul Fadillah (34), alamat kelurahan Sukamaju Baru 04/09 Kecamatan Tapos, Kota Depok mengalami luka robek pelipis kanan, robek kaki kanan, sadar.
10. Sutiono (48), alamat Kelurahan Cilengsi 01/01 Kecamatan Cilengsi, Bogor mengalami robek dahi kiri, robek pelipis kanan, sadar.
11. Idris Ardianto (31), alamat Perum Permata Asri 2 Blok P.A 20 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam mengalami patah gigi, jejas dada dan dalam kondisi sadar.
12. Yunika Destri (30), alamat Perum Permata Asri 2 Blok P.A 20 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam mengalami jejas dada dan pusing, dalam kondisi sadar.
13. Mohammad Assauki Ardianto (3), alamat Perum Permata Asri 2 Blok P.A 20 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam mengalami robek kepala kiri dan sadar.
14. Dian (35), alamat Desa Sidorejo, Madiun, mengalami mual muntah, COB, kesadaran menurun.
15. Ari Widiantini (35), alamat Balikpapan, Kalimantan, mengalami robek muka, robek telapak kaki dan sadar.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads