- Tanda Tubuh Mengalami Dehidrasi: 1. Berhenti Berkeringat 2. Detak Jantung Cepat 3. Sedikitnya Produksi Urine
- Tips Cegah Dehidrasi saat Cuaca Panas 1. Minum Air Secukupnya 2. Bawa Botol Air 3. Perhatikan Warna Urine 4. Konsumsi Buah-buahan dan Sayuran 5. Batasi Konsumsi Kafein dan Alkohol 6. Gunakan Pakaian yang Tepat 7. Jaga Aktivitas Fisik 8. Hindari Paparan Langsung Matahari 9. Perhatikan Tanda-tanda Dehidrasi 10. Perhatikan Kelompok Rentan
Cuaca panas yang ekstrem sedang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Pengaruh cuaca panas terhadap tubuh tak dapat diabaikan, salah satunya dehidrasi.
Kurangnya kadar air dalam tubuh menjadi ancaman dehidrasi yang berbahaya bagi tubuh. Pada kenyataannya, dehidrasi tak hanya bisa dirasakan oleh orang dewasa, namun juga oleh bayi, anak-anak, hingga orang tua.
Kondisi itu memang jarang berdampak fatal. Namun bukan berarti gejala dehidrasi bisa disepelekan. Nah, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat detikers ambil untuk mencegah dehidrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, jika tubuh mengalami dehidrasi yang hebat maka berakibat malfungsi. Dalam kondisi seperti itu, membiarkan tubuh beberapa jam di luar ruangan saja sudah dapat berakibat fatal.
Oleh karena itu, dehidrasi perlu diwaspadai. Salah satunya dengan mengetahui apa saja yang menjadi tanda bahwa tubuh mengalami kekurangan cairan, selain rasa haus.
Tanda Tubuh Mengalami Dehidrasi:
1. Berhenti Berkeringat
Terdapat dua kondisi tubuh yang kerap terjadi ketika tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini memungkinkan tubuh akan menghentikan beberapa proses alamiahnya secara selektif.
Ketika tubuh menjadi selektif akan proses alamiahnya, biasanya akan berdampak pada proses berkeringat serta memompa darah ke otot. Hal ini dapat kita lihat, ketika seseorang sedang berolahraga namun mendadak wajah berubah menjadi pucat.
Pada saat itu, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal dalam menghentikan pembuluh darah ke wajah. Kejadian seperti ini kerap ditemui, sangat mungkin kita kekurangan cairan saat berolahraga dan tak berkeringat meski tengah melakukan aktivitas yang cukup berat.
2. Detak Jantung Cepat
Jika tubuh kehilangan banyak cairan, detak jantung dapat meningkat sebagai upaya untuk mempertahankan aliran darah. Pada saat tersebut, biasanya volume darah menurun namun jantung akan tetap memompa jumlah yang sama ke seluruh tubuh.
Penurunan volume darah ini yang akan membuat jantung bekerja lebih keras. Itu sebabnya ketika dehidrasi, detikers akan cenderung merasa pusing.
3. Sedikitnya Produksi Urine
Jika detikers merasa jarang buang air kecil atau urine berwarna gelap, ini bisa menunjukkan bahwa tubuh kita mempertahankan cairan dengan mengurangi produksi urine. Urine yang berwarna lebih gelap dari biasanya pun bisa menjadi indikasi bahwa detikers perlu minum lebih banyak air. Urine yang cukup terhidrasi biasanya memiliki warna kuning muda.
![]() |
Tips Cegah Dehidrasi saat Cuaca Panas
Jadi, jika detikers harus bekerja dan beraktivitas di luar ruangan dengan intensitas yang cukup banyak terkena paparan sinar matahari, berikut beberapa hal yang bisa detikers lakukan untuk mencegah dehidrasi.
1. Minum Air Secukupnya
Pastikan detikers minum cukup air sepanjang hari. Suhu panas dapat membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat. Minumlah setidaknya 8 gelas air per hari, atau lebih jika aktif secara fisik.
2. Bawa Botol Air
Selalu bawa botol air minum saat detikers beraktivitas di luar rumah. Ini akan membantu untuk tetap terhidrasi dengan mudah.
3. Perhatikan Warna Urine
Warna urine adalah indikator penting tingkat hidrasi tubuh. Urine yang jernih atau kuning muda menunjukkan bahwa detikers cukup terhidrasi. Namun, urine yang gelap adalah tanda bahwa detikers perlu minum lebih banyak air.
4. Konsumsi Buah-buahan dan Sayuran
Buah-buahan dan sayuran mengandung air dan elektrolit alami yang bisa membantu detikers menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Semangka, mentimun, jeruk, dan stroberi adalah contoh makanan kaya air yang dapat detikers coba untuk mengurangi resiko dehidrasi.
5. Batasi Konsumsi Kafein dan Alkohol
Minuman berkafein dan beralkohol dapat meningkatkan risiko dehidrasi, karena sifat diuretik (pencuci ginjal) mereka. Jika detikers mengonsumsi minuman ini, pastikan juga harus mengonsumsi air yang cukup.
6. Gunakan Pakaian yang Tepat
Kenakan pakaian yang ringan, longgar, dan berbahan breathable. Ini akan membantu mencegah terlalu banyak berkeringat dan mengurangi risiko dehidrasi.
7. Jaga Aktivitas Fisik
Hindari aktivitas fisik yang berat selama jam-jam puncak panas, seperti antara pukul 10 pagi hingga 3 sore. Jika detikers berencana berolahraga, pilih waktu yang lebih sejuk seperti pagi atau sore hari.
8. Hindari Paparan Langsung Matahari
Gunakan topi, kacamata hitam, dan tabir surya untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Terlalu lama di bawah sinar matahari bisa menyebabkan detikers kelelahan dan dehidrasi.
9. Perhatikan Tanda-tanda Dehidrasi
Waspadai gejala dehidrasi seperti mulut kering, haus berlebihan, mata yang cekung, pusing, dan urine gelap. Jika detikers merasa mengalami gejala ini, segera minum air dan beristirahat di tempat yang teduh.
10. Perhatikan Kelompok Rentan
Orang tua, anak-anak, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu lebih rentan terhadap dehidrasi. Pastikan mereka mendapatkan cukup cairan dan perhatikan tanda-tanda dehidrasi pada mereka.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, detikers bisa menjaga tubuh tetap terhidrasi dan sehat saat menghadapi cuaca panas.
Ingat! Jangan meremehkan pentingnya minum air dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Terutama saat suhu ekstrem, ya detikers.
Artikel ini ditulis oleh Aujana Mahalia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/dte)