5 Maskot Porprov Jatim VIII dan Filosofinya

5 Maskot Porprov Jatim VIII dan Filosofinya

Aujana Mahalia - detikJatim
Selasa, 29 Agu 2023 15:30 WIB
Maskot Porprov Jatim VIII.
Maskot Porprov Jatim VIII/Foto: Laman Pemprov Jatim
Surabaya -

Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) VIII digelar 9-16 September 2023 di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Lima maskot kebanggaan Jawa Timur dengan ciri khas masing-masing ikut memeriahkan gelaran tersebut.

Kelima maskot tersebut, yaitu maskot Cak Condro dari Kota Mojokerto dan Si Mada dari Kabupaten Mojokerto. Selanjutnya, maskot Si Jatu dari Kabupaten Jombang, Si Udeng dari Kabupaten Sidoarjo, dan maskot andalan Jawa Timur Cak Beki.

Filosofi Maskot Porprov Jatim VIII

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan masing-masing maskot Porprov Jatim VIII memiliki nilai sejarah dan ciri khas budaya daerah. Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Cak Condro

Maskot dari Kota Mojokerto ini digambarkan dengan kucing berbulu tiga warna (belang telon). Kucing itu bernama Condromowo atau Cak Condro.

Condro memiliki arti cahaya dan Mowo bermakna bara api. Nama Condromowo berasal dari laskar yang memperjuangkan perlawanan penjajah Belanda dan Jepang yang dipimpin seorang kyai dari Kota Mojokerto.

ADVERTISEMENT

2. Si Mada

Maskot Porprov Jatim Si MadaMaskot Porprov Jatim Si Mada Foto: dok. Enggran Eko Budianto/detikJatim

Maskot Si Mada digambarkan berbentuk gajah. Pemilihan gajah sebagai maskot Kabupaten Mojokerto menjadi representasi Kerajaan Majapahit dalam Kitab Negarakertagama.

Disebutkan, salah satu pasukan mencapai masa kejayaannya dengan menunggangi gajah. Gajah juga menjadi simbol kekuatan, ketenangan, dan kesetiaan.

3. Si Jatu

Maskot ketiga dijelaskan berwujud burung garuda bernama Si Jatu dari Kabupaten Jombang. Dalam cerita pewayangan Jawa, garuda dikenal dengan nama Jatayu. Dia merupakan pahlawan yang menghalangi Prabu Dasamuka/Rahwana dalam penculikan istri Siri Rama, Dewi Sinta.

Menurut sejarah, pada masa Prabu Erlangga dari Kerajaan Kahuripan (ibu kota di Kedaton Bulurejo, yang pernah dimasukkan ke dalam Watugaluh), setelah Kerajaan Mataram Medang Kamulan, Garudeya (sebagian orang menyebut Garudayaksa) merupakan tahta Dampar Kencana Singgasana Prabu Erlangga.

Disebutkan, pada masa Kerajaan Majapahit, Garudeya ditemukan pada salah satu relief di Candi Rimbi (Pulosari Bareng) buatan Ratu Tribhuwana Tunggadewi alias Ratu Kenconowungu. Landasan lain, yaitu mengacu masa Kemerdekaan Indonesia Garuda Pancasila, yang kemudian ditetapkan sebagai lambang negara.

4. Si Udeng

Berdasarkan simbol kearifan lokal, maskot Si Udeng didesain dengan udang dan bandeng yang menjadi ciri khas Kabupaten Sidoarjo. Keduanya merupakan sektor perikanan yang tidak bisa dianggap sebelah mata.

Lokasi Kabupaten Sidoarjo juga dapat dikategorikan sebagai dataran delta. Hal ini menjadi alasan pemilihan ikon Kabupaten Sidoarjo karena wilayah ini mayoritas memiliki tambak, seperti tambak udang maupun tambak ikan bandeng.

5. Cak Beki

Maskot terakhir dari Pemprov Jatim digambarkan dengan ayam bekisar bernama Cak Beki. Filosofi Cak Beki diambil dari ayam bekisar yang menjadi fauna khas Jawa Timur. Beki merepresentasikan sikap berani, lincah, milenial, serta berprestasi.

Lima maskot Porprov Jatim VIII ini lambang pemersatu yang merepresentasikan keberuntungan serta kesuksesan penyelenggaraan. Terutama, mendongkrak prestasi bagi semua atlet yang bertanding.

Artikel ini ditulis oleh Aujana Mahalia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads