Ahmad Hanafi (41), warga Kelurahan Kepanjen, Kecamatan/Kabupaten Jombang sempat hampir putus asa saking sulitnya melahap lintasan zigzag dan angka 8. Ia butuh 3 pekan mengurus SIM C di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Sat Lantas Polres Jombang.
Dua pekan pertama, ia mengaku gagal dalam ujian praktik. Dalam 2 kali ujian praktik, ia harus mengemudikan sepeda motor melalui lintasan zigzag dan lintasan berbentuk angka 8. Ditambah lagi lebar lintasan hanya 160 cm.
"Lintasan zigzag jaraknya terlalu dekat. Sehingga, haluan untuk belok melewatinya sulit. Lintasannya juga sempit dan pendek sehingga kaki sering kali turun untuk menjaga keseimbangan," kata Hanafi kepada detikJatim di Satpas Sat Lantas Polres Jombang, Jalan Brigjen Kretarto, Senin (7/8/2023).
Hari ini, Hanafi melakoni ujian praktik untuk ketiga kalinya. Ia sempat kaget karena lintasan untuk ujian praktik berubah total. Ya, lebar lintasan S ini jauh lebih lebar. Lebar lintasan lurus menjadi 200 cm, sedangkan lebar lintasan menikung menjadi 220 cm.
Lintasan ujian praktik SIM ini mempunyai 5 tikungan. Awalnya pemohon melalui lintasan lurus, lalu berhenti di tanda stop. Selanjutnya pemohon harus melaju di lintasan berkelok sampai garis finis tanpa boleh menurunkan kaki.
"Saya ujian praktik jam 11.30 tadi, alhamdulillah langsung lulus dan dapat SIM C. Lintasan baru ini sangat mudah," terangnya.
Hanafi menilai lintasan baru untuk ujian praktik SIM C yang diterapkan di Satpas Sat Lantas Polres Jombang sangat membantu masyarakat yang selama ini kesulitan mengurus SIM. Menurutnya, lintasan baru juga sudah mewakili kondisi jalan yang sesungguhnya.
"Menurut saya ini sudah mewakili kondisi di jalan, karena ada lampu merah, tikungan tajam, dan lainnya," jelasnya.
Selain Hanafi, hari ini saja terdapat 5 pemohon SIM C yang lulus ujian praktik berkendara. Mereka senang dengan penerapan lintasan baru untuk ujian praktik. Sehingga, mudah mendapatkan SIM C.
"Ujian praktik yang sekarang sangat mudah. Tadi lancar, sekali mencoba saya langsung lulus," ungkap Riski Ramadani (19), pemohon SIM C asal Desa Sukorejo, Perak, Jombang.
Riski mengaku sempat gagal satu kali dalam ujian praktik pekan lalu.
"Praktik pertama gagal karena rintangan zigzag sangat sulit, haluan dan lintasannya sempit," tuturnya.
Menurut Riski, kemudahan dalam ujian praktik SIM C tak lantas menjadi masalah baru terkait kecelakaan lalu lintas. Sebab, menurutnya, kecelakaan biasa terjadi karena pengendara tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta mengemudi ugal-ugalan.
"Kalau menaati rambu-rambu lalu lintas, mengemudi tidak ugal-ugalan, saya yakin aman di jalan," tandasnya.
Sat Lantas Polres Jombang juga menyediakan fasilitas pelatihan gratis bagi para pemohon SIM. Para pemohon bisa berlatih di Satpas pada Senin-Jumat pukul 13.00-15.00 WIB.
(dpe/dte)