22 Desa di 10 Kecamatan Kekeringan, BPBD Bondowoso Suplai Air Bersih

22 Desa di 10 Kecamatan Kekeringan, BPBD Bondowoso Suplai Air Bersih

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Senin, 31 Jul 2023 16:56 WIB
22 Desa di 10 Kecamatan Bondowoso Mulai Krisis Air Bersih
Suplai air bersih (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim)
Bondowoso -

22 Desa di 10 kecamatan Bondowoso mengalami krisis air bersih. Penyebabnya, musim kemarau panjang dan sumber air mulai mengering.

Data dihimpun di BPBD Bondowoso, 10 kecamatan tersebut masing-masing Taman Krocok, Cermee, Klabang, Botolinggo, Prajekan, Curahdami, Wringin, Tegalampel, Maesan dan Tapen.

Sedangkan desa-desanya antara lain Desa Penang, Jirek Mas, Klekean, Lanas, Leprak, Suling, Sumbercanting, Gentong, Kretek, Pandak, serta beberapa desa lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami siagakan beberapa unit kendaraan tangki air bersih," jelas Kalaksa BPBD Bondowoso, Mahfud, dikonfirmasi detikJatim, Senin (31/7/2023).

Mobil tangki air bersih itu masing-masing berkapasitas 5000 liter. Pun armada tersebut sewaktu-waktu dapat ditambah dengan melibatkan beberapa pihak terkait. Misal PDAM maupun DLH.

ADVERTISEMENT

"Dalam kondisi mendesak, kami juga dibantu stakeholder terkait untuk melakukan droping. Meski saat ini masih belum (melibatkan)," papar Mahfud.

Dia menerangkan, untuk desa yang mulai mengalami krisis air bersih tersebut tahap awal pihak desa mengajukan permohonan pada BPBD, ihwal krisis air bersih tersebut.

"Terus kami droping langsung. Untuk desa baru terdata, sekalian kami lakukan survey, kira-kira berapa hari sekali atau seperti apa droping di desa itu harus dilakukan," ujarnya.

Dalam dropping air bersih, pihak BPBD juga menerapkan skala prioritas. Yakni desa yang benar-benar tak ada alternatif lain dalam mendapatkan air bersih. Yaitu dengan mendatangi desa-desa yang krisis air bersih.

Dropping dilakukan pada titik-titik yang dapat terjangkau mobil tangki. Lalu warga datang ke titik yang ditentukan itu untuk mendapatkan air bersih. Selanjutnya warga menggunakan tempat air yang dimilikinya. Misalkan jeriken, timba, serta beberapa peralatan lainnya. Mereka pun bergantian karena harus antre menunggu giliran.




(dpe/fat)


Hide Ads