Masa Orientasi Orang Tua Siswa SD dan SMP Surabaya Dimulai 22 Juli

Masa Orientasi Orang Tua Siswa SD dan SMP Surabaya Dimulai 22 Juli

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 17 Jul 2023 14:11 WIB
Siswa SDN Wonokusumo VI Surabaya diajak mengenal guru mereka di hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Siswa SDN Wonokusumo VI diajak mengenal gurunya hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Tidak hanya para peserta didik yang harus mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), orang tua siswa SD maupun SMP mulai tahun ini juga diwajibkan mengikuti kegiatan masa orientasi orang tua (MOT). Pelaksanaan MOT ini tidak digelar bersamaan dengan MPLS, tapi mulai digelar pada akhir pekan nanti.

"Sekarang MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), pengenalan sekolah, teman, guru. Kalau sama orang tua (MOT) nanti InsyaAllah tanggal 22 Juli," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruh ketika dihubungi detikJatim, Senin (17/7/2023).

Pada pelaksanaannya, akan ada modul yang disiapkan untuk pemberian materi dari sekolah kepada orang tua selama MOT. Materi itu juga berbeda dengan yang diberikan kepada anak dan guru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masa orientasi orang tua siswa nanti berjalan sebagian dari modul. Nanti ada judul Si Boyo untuk anak-anak, Si Pandu untuk guru, dan Si Ortu untuk orang tua. Singkat-singkat untuk ciri anak-anak," jelasnya.

Untuk edukasi seks dan modul remaja putri berkaitan pencegahan pelecehan terhadap anak diberikan kepada siswa mulai hari ini. Yusuf memastikan sekolah sudah siap dan materinya pun sama antara sekolah satu dengan sekolah lainnya.

ADVERTISEMENT

"Harapannya mudah-mudahan jalan ya. Siswa SD ini kan masih adaptasi, tapi dengan adanya PAUD sudah terbantu. Anak sudah bisa mandiri," ujarnya.

Yusuf menyebutkan bahwa pendidikan seks diberikan untuk siswa SD dan SMP saja, belum untuk TK. Hal ini dilakukan juga sebagai bentuk antisipasi siswa terhadap pelecehan yang kini tengah marak.

"Di dalamnya nanti ada ciri-ciri seperti toleransi dan bullying. Materi itu dimasukkan sejak SD, nanti yang memberikan materi itu guru BK (bimbingan konseling) agar lebih dekat dengan siswa," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads