Ini Tujuan Ortu Dilibatkan di Masa Orientasi Siswa SD-SMP Surabaya

Ini Tujuan Ortu Dilibatkan di Masa Orientasi Siswa SD-SMP Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 17 Jun 2023 09:55 WIB
Bella dari Koja
Ilustrasi masa orientasi siswa. (Foto: Taufan Noor Ismailian)
Surabaya -

Pertama kalinya masa orientasi siswa (MOS) untuk SD dan SMP di Surabaya akan diikuti para orang tua. Para wali murid bahkan diwajibkan mengikuti MOS selama sehari. Ini berlaku baik untuk sekolah negeri maupun sekolah swasta.

"Semua negeri swasta, untuk pembukaan nggak sama dengan siswa model lain. Kalau saya sih penting lah, biar program sinkron antara sekolah dengan orang tua," kata Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh saat dihubungi detikJatim, Jumat (16/6/2023).

Meski meminta orang tua juga mengikuti MOS, Dispendik Surabaya tidak memberikan sanksi bagi yang tidak ikut karena kesibukan masing-masing. Namun, kehadiran para orangtua dirasa penting untuk membangun karakter dan mencegah hal negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon untuk orang tua agar bisa rawuh (Datang). Harapan saya hadir. Masak orang tua disanksi. Biar kepentingan di awal tahun ajaran, di awal jenjang bisa jalan. Disempatkan bertemu orang tua dan sekolah. Karena tak kenal kan maka tak sayang," ujarnya.

Yusuf menjelaskan bahwa masa orientasi yang melibatkan orang tua ini untuk memberikan edukasi secara bersama untuk anak. Supaya bersama orang tua, sekolah dan masyarakat seimbang. Ide MOS untuk orang tua ini datang dari sejumlah usulan tujuannya demi tumbuh kembang anak dan perilaku positif.

ADVERTISEMENT

"Soalnya itu penting. Seperti kita, orang tua siswa ada dua, ada orang tua di rumah dan sekolah. Misal kebiasaan positif atau pesan moral. 'Nak, kalau pulang langsung pulang'," jelasnya.

Selain itu masa orientasi orang tua ini juga bertujuan menghindarkan kegiatan negatif dan perbuatan buruk dari orang lain terhadap anak. Dispendik juga berkaca dari beberapa kasus yang dialami oleh anak-anak.

"Antisipasi kasus pada anak. Membiasakan karakter positif pada anak, religi, salat, kewanitaan. Orang tua juga paham. Mengantisipasi kenakalan anak, pelecehan, dan kekerasan," katanya.

Masa orientasi orang tua nantinya juga tidak dilakukan bersamaan dengan siswa. Melainkan di tempat khusus orang tua dan materi diberikan oleh kepala sekolah selama minimal satu hari.

"Jadi nggak dicampur MOS siswa dan orang tua. Ini nanti beri edukasi juga orang tua, kepada anaknya tentang pelecehan seksual, bullying, biar paham. Kalau kita sinergi tanggung jawab ada di tangan semua. Baik orang tua, keluarga, sekolah, dan lingkungan warga," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads