Menko PMK Muhadjir Effendy angkat bicara wacana orang tua siswa baru SD-SMP wajib ikut MOS. Menurutnya setiap kegiatan mengandung nilai edukatif dan positif tetap akan didukung.
"Yang penting kegiatannya itu punya nilai edukatif dan positif tidak apa-apa," ujarnya kepada detikJatim usai menghadiri acara Blitar Jadoel, Sabtu (17/6/2023).
Muhadjir menyebut kegiatan pendidikan termasuk MOS dan sebagainya merupakan kewenangan masing-masing daerah. Namun, seluruh kegiatan diharuskan untuk memiliki nilai edukatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terpenting, jelas dia, jangan sampai ada kegiatan pendidikan yang mengandung unsur perploncoan. Bahkan tidak menyakiti satu sama lain.
"Pokoknya itu harus untuk edukasi, bukan untuk perploncoan, bukan untuk menyakiti. Itu yang harus dihindari," jelasnya.
Dia menegaskan setiap kegiatan di lingkup sekolah harus dalam pengawasan kepala sekolah dan bidang kesiswaan. Orang tua siswa juga diharapkan bisa ikut mengawasi kegiatan siswa di sekolah.
"Yang jelas harus dalam pengawasan kepala sekolah, bidang kesiswaan dan orangtua," tandasnyaa.
Sebelumnya, untuk pertama kalinya Masa Orientasi Siswa (MOS) diwajibkan untuk orangtua SD dan SMP baru di Surabaya. Para orangtua akan mengikuti MOS selama satu hari.
Program yang dicanangkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya sedang mempersiapkan modulnya. MOS ortu ini akan diterapkan tahun ini.
"Saya berharap, nanti itu sekolah masa orientasi tidak siswa saja, tapi ada orientasi orang tua, minimal sehari," kata Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh saat ditemui detikJatim, Jumat (16/6/2023).
(dpe/fat)