Jembatan Gantung Kaliregoyo yang menjadi penghubung Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro rusak diterjang banjir lahar dingin Semeru. Lantai dan tali penggantung jembatan itu putus. Di ujung lantai jembatan yang rusak itulah warga menempatkan bangku kursi dan kayu untuk akses warga.
Ya, meski kondisi jembatan itu mengenaskan, sejumlah tetap nekat melintasinya. Mereka terpaksa melintasi infrastruktur yang rusak itu karena jembatan gantung ini satu-satunya penghubung pemukiman warga menuju ke lahan pertanian. Salah satunya para petani durian.
Saleh, warga Desa Sumber Wuluh mengatakan dirinya mengaku khawatir juga saat melewati jembatan gantung yang sedang rusak itu. Tapi dia terpaksa karena jalur selain jembatan itu harus lewat bawah dan terlalu jauh, sementara dia berjalan kaki.
"Nggak ada jalan lain. Ada harus lewat bawah, jauh. Pas lewat ya khawatir juga, tapi mau bagaimana lagi. Ini tadi saya dari gunung, panen hasil tani (durian). Ini aja sudah 2 hari nggak diambil," katanya.
Warga Desa Sumber Wuluh lainnya, Umar mengatakan bahwa dirinya baru saja dari Kajar Kosong membawa hasil durian yang dia tanam. Durian itu harus dia panen, sementara jalan satu-satunya hanya melewat Jembatan Kaliregoyo.
"Ini bawa durian dari Kajarkosong, ya khawatir lewat jembata rusak. Mau bagaimana lagi, ya terpaksa harus lewat sini. Soalnya nggak ada jalan lain (yang lebih dekat)," kata Umar ditemui detikJatim.
Ada sebanyak 61 kepala keluarga yang bermukim di kampung seberang sungai Leprak, tepatnya di blok Kajarkosong dan Jobong, Desa Sumber Wuluh yang akses keluar masuk permukiman terganggu imbas putusnya Jembatan Gantung Kaliregoyo.
Tidak hanya Jembatan Gantung Kaliregoyo saja, ada 5 jembatan yang dihajar banjir lahar dingin hingga terputus. Selain itu, banjir lahar dingin di sejumlah Daerah Aliran Sungai juga meluap hingga ke permukiman warga.
Data BPBD Lumajang mencatat saat ini ada 1.006 warga mengungsi di 16 titik pengungsian yang tersebar di 6 kecamatan. Sementara Bupati Lumajang sendiri telah menetapkan masa tanggap darurat bencana pascaterjadinya lahar dingin Semeru, Jumat (7/7/2023).
Simak Video "Warga Nekat Melintas Meski Banjir Lahar Dingin Semeru Terjang Sungai Leprak"
(dpe/fat)