Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Dhito) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Sumitomo Indonesia. Kerja sama ini dalam rangka melakukan penelitian serta pengembangan sumber daya alam dan ekosistem ramah lingkungan di Kabupaten Kediri.
Diketahui, penandatangan nota kesepahaman tersebut dilakukan antara Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dengan Presiden Direktur PT Sumitomo Indonesia, Hiroshi Karashima di Kantor Pemkab Kediri pada Kamis (6/7).
Adapun ruang lingkup penelitian dan pengembangan sumber daya alam yang dilakukan yakni bidang infrastruktur, perikanan, pertanian dan peternakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhito mengungkapkan Kabupaten Kediri menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan, baik sektor pertanian maupun yang lain.
"Di sektor pertanian kita ada pemetaan kawasan agropolitan dengan komoditas unggulan masing-masing," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).
Kawasan agropolitan tersebut meliputi, Segobatam (Semen, Grogol, Banyakan, Tarokan, dan Mojo), dengan produk unggulan mangga podang, jeruk dan ubi kayu. Selain itu juga kopi yang dikembangkan di lereng Gunung Wilis.
Lalu ada palempari (Pare, Plemahan, Papar dan Purwoasri) sebagai penghasil padi dan palawija. Selanjutnya pakancupung (Pare, Kandangan, Puncu, Kepung) sebagai penghasil cabe, bawang merah dan sayuran.
Kemudian, ngawasondat (Ngancar, Wates, Plosoklaten, Kandat) dengan produk utama pertanian nanas dan pepaya.
"Dari empat kawasan itu dikerucutkan produk unggulan Kabupaten Kediri, (yakni) mangga podang, nanas, kopi, rosella," terangnya.
Dhito menyebut pihaknya terus berupaya melakukan penguatan terhadap petani dan mendorong hilirisasi produk unggulan tersebut. Termasuk dalam pengembangan produk olahan, seperti pada komoditas nanas.
"Di bidang peternakan khususnya sapi, populasi sapi di Kabupaten Kediri termasuk 3 besar di Jawa Timur. Untuk mendukung sektor ini, di Kabupaten Kediri juga dikembangkan desa korporasi sapi," katanya.
Pemkab Kediri juga memberikan pendampingan kepada peternak dan kelompok ternak yang mendapatkan program korporasi sapi. Kendati demikian, menurutnya masih terdapat beberapa catatan yang perlu dikaji agar potensi yang ada dapat dikembangkan lebih optimal.
Dia menyebut keberadaan bandara akan menjadikan Kediri sebagai episentrum baru di Jawa Timur. Pihaknya pun bakal mengembangkan sektor energi dan pertanian yang komprehensif dan ramah lingkungan.
Karena itu, Dhito menyambut baik kolaborasi dengan PT Sumitomo Indonesia tersebut. Diharapkan penelitian yang dilakukan bisa dilanjutkan ke langkah nyata demi pengembangan potensi yang ada di Bumi Panjalu.
"Saya yakin perusahaan Jepang punya spirit disiplin etos kerja dan saya berharap pemerintah juga bisa melakukan hal yang sama," ungkapnya.
Sebagai informasi, selama tiga hari yakni pada 5-7 Juli PT Sumitomo Indonesia mengunjungi Kabupaten Kediri. Kunjungan ini dalam rangka menggali potensi yang kemudian dapat ditindaklanjuti.
Beberapa lokasi yang dikunjungi di antaranya tempat budidaya ikan, peternakan maggot, sentra industri gula merah, UMKM nanas, peternakan ayam, korporasi sapi, hingga lokasi budi daya mangga podang.
(akd/ega)