Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo Salat Id Sembari Reuni di Masjid Terdampak

Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo Salat Id Sembari Reuni di Masjid Terdampak

Suparno - detikJatim
Rabu, 28 Jun 2023 11:13 WIB
Warga Porong Sidoarjo salat Idul Adha di masjid terdampak sembari reuni dengan tetangga lama
Warga Porong Sidoarjo salat Idul Adha di masjid terdampak sembari reuni dengan tetangga lama (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Ratusan korban lumpur dari beberapa desa di dua kecamatan mengikuti salat Idul Adha di lapangan Masjid Nurul Azhar di Desa Jati Rejo, Porong, Sidoarjo, Rabu (28/6/2023). Momentum ini juga digunakan warga untuk melakukan reuni dengan korban lumpur lainnya.

Korban lumpur dari Kelurahan Siring, Mindi, Gedang, dan Desa Jatirejo, Renokenongo, Kecamatan Porong, serta warga Desa Ketapang dari Kecamatan Tanggulangin berdatangan ke ke halaman Masjid Nurul Azhar yang lokasinya di samping masjid.

Mereka tampak khusyuk saat salat, meski hanya beralas terpal dan sajadah karena kondisi lapangan Masjid Nurul Azhar yang tampak masih kotor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Ketua Yayasan Nurul Azhar Jawa Timur Muhammad Masrul mengatakan, salat Idul Adha ini dilaksanakan di halaman samping Masjid Nurul Azhar setiap tahunnya. Para jemaah yang datang merupakan warga korban lumpur yang dulunya bertetangga, namun saat ini sudah tinggal di tempat lain.

"Kegiatan salat Idul Adha ini dijadikan ajang reuni oleh warga korban lumpur. Karena selama ini mereka jarang ketemu, meski dulunya mereka merupakan tetangga dekat," kata Masrul.

ADVERTISEMENT

Salah satu jemaah, Solikin (48) mengaku dirinya rutin melaksanakan salat Idul Adha dan Idul Fitri di halaman samping Masjid Nurul Azhar.

Warga Porong Sidoarjo salat Idul Adha di masjid terdampak sembari reuni dengan tetangga lamaWarga Porong Sidoarjo salat Idul Adha di masjid terdampak sembari reuni dengan tetangga lama Foto: Suparno/detikJatim

"Salat Idul Adha ini sebagai momen untuk bersilaturahmi sesama warga korban lumpur yang lama tidak ketemu. Ketemu sesama korban lumpur hanya pada saat melaksanakan salat seperti ini. Makanya kami tidak mau kehilangan momen yang sakral ini," imbuh Solikin.

Usai salat, warga korban lumpur diajak meneladani apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. Para jemaah khusyuk mendengarkan kutbah dari Khatib Ustaz Ridwan Abu Bakar asal Surabaya.

Ridwan mengatakan, jika menarik kembali sejarah peristiwa kenabian yang paling terkesan adalah kisah Nabi Ibrahim. Karena ketakwaan Nabi Ibrahim sangat luar biasa, bertahun-tahun Nabi Ibrahim dan istri belum dikaruniai seorang momongan.

"Singkat cerita setelah diberikan momongan, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya. Namun oleh Nabi Ibrahim perintah tersebut dilaksanakan, itu lah ketakwaan dan ketabahannya Nabi Ibrahim yang harus diteladani oleh kita semua," kata ustad Ridwan dalam kutbahnya.

Peristiwa bersejarah tersebut, bagi umat Islam bisa diambil hikmahnya mengenai ketabahan seorang anak yakni Nabi Ismail yang rela mengorbankan dirinya disembelih oleh ayah kandungnya, Nabi Ibrahim AS. Namun di saat-saat terakhir, Allah menggantikan posisi Nabi Ismail AS dengan mendatangkan seekor domba.

"Peristiwa tersebut menjadi sangat bersejarah, karena mengandung pesan yang sangat mendalam tentang ketabahan dan ketakwaan. Sebagai umat muslim di era sekarang sudah sepatutnya kita bersyukur dengan kejadian peristiwa tersebut. Karena ke depannya tidak ada lagi cerita seorang ayah harus mengorbankan putranya," imbuh Ridwan.




(hil/fat)


Hide Ads