Puasa merupakan rukun Islam keempat. Puasa adalah ibadah menahan lapar dan haus, serta hal-hal yang membatalkan mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Namun di hari-hari tertentu, ibadah puasa justru dilarang bahkan haram untuk dilakukan. Hari apa saja yang haram untuk puasa?
Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Jabar, berikut yang dijelaskan dalam hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh al-Bukhari: 1855 dan Muslim: 1921.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ
Artinya: Nabi SAW melarang puasa pada hari Idul Fitri, dan Idul Adha. (Hadis Shahih).
Baca juga: Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah |
Kemudian dalam hadis yang diriwayatkan al-Tarmidzi: 772, yakni:
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِوَيَوْمِ الْأَضْحَى وَأَيَّامِ التَّشْرِيقِ
Artinya: Nabi SAW melarang puasa pada hari Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyriq.
Jadi, ada tiga hari yang haram hukumnya untuk berpuasa yakni Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan Hari Tasyrik. Berikut ini penjelasannya:
1. Hari Raya Idul Fitri
Puasa Hari Raya Idul Fitri adalah haram hukumnya. Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal. Itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Sahih-Nya pada Kitab Ash-Shiyam.
Mengutip detikHikmah, larangan puasa di Hari Raya Idul Fitri juga dijelaskan dalam Kitab Al-Lu'Lu' wal Marjan karya Muhammad Fu'ad Abdul Baqi yang diterjemahkan Muhammad Ahsan bin Usman.
. حَدِيثُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: هَذَانِ يَوْمَانِ نَهى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا: يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ وَالْيَوْمُ الآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ أخرجه البخاري في
Artinya: Umar bin Khattab RA berkata: Pada kedua hari ini Nabi SAW telah melarang orang berpuasa, yaitu pada Hari Raya Idul Fitri sesudah Ramadhan dan Hari Raya Idul Adha sesudah wuquf di Arafah. (HR Bukhari)
2. Hari Raya Idul adha
Hari yang diharamkan untuk berpuasa selanjutnya yakni Hari Raya Idul Adha. Hari Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Puasa di hari ini tidak dianjurkan bahkan haram dilakukan. Itu dijelaskan dalam Syarah Hadis Pilihan Bukhari-Muslim karya Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam.
عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ وَاسْمُهُ سَعْدُ بْنُ عُبَيْدٍ، قَالَ: شَهِدَتِ الْعِيدَ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَقَالَ: هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهمَا: يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ، وَالْيَوْمُ الآخَرُ الَّذِي تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ
Artinya: Dari Abu Ubaid, majikan Ibnu Azhar yang namanya Sa'ad bin Ubaid, dia berkata: 'Aku pernah sholat Id bersama Umar bin Khattab RA, lalu dia berkata, 'Ini adalah dua hari (Idul Fitri dan Idul Adha), maka Rasulullah SAW melarang puasa pada dua hari ini, yaitu hari berbuka bagi kalian dari puasa kalian dan hari yang lain ketika kalian memakan dari hewan kurban kalian'.
Apalagi Hari Idul Adha merupakan hari penyembelihan hewan kurban yang memungkinkan umat Islam menikmati daging kurban tersebut.
3. Hari Tasyrik
Selain Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, berpuasa pada hari Tasyrik juga diharamkan. Hari Tasyrik merupakan hari yang jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Tepat setelah Hari Raya Idul Adha.
Mengutip situs Islam NU, Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu'in menyampaikan hukum puasa pada Hari Tasyrik sebagai berikut:
تتمة: يحرم الصوم في أيام التشريق والعيدين
Artinya: Pelengkap: puasa pada hari Tasyrik dan dua hari raya Id haram.
Ibnu Abbas RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengirim seseorang untuk mengumumkan, 'janganlah kalian berpuasa pada hari-hari ini, karena hari-hari ini adalah untuk makan, minum dan bersetubuh'.
Berdasarkan hadis tersebut, Hari Tasyrik merupakan hari makan dan minum di mana umat islam diperkenankan untuk mengonsumsi daging kurban sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
(sun/dte)