Upaya Warga Surabaya Antisipasi Banjir Rob Dampak Fenomena Bulan Perigee

Upaya Warga Surabaya Antisipasi Banjir Rob Dampak Fenomena Bulan Perigee

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 03 Jun 2023 16:59 WIB
Banjir rob melanda kawasan Krembangan Surabaya. Di jalan, lalu lintas tersendat. Di permukiman, banyak anak-anak bermain air banjir.
Banjir rob dampak fenomena Perigee sudah terjadi di Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya - BMKG memprediksi fenomena bulan Perigee terjadi dan berdampak pada banjir rob di sejumlah kawasan di Jatim. Di Surabaya, dampak banjir rob juga terjadi di wilayah pesisir.

Dari pantauan detikJatim, banjir rob telah melanda kawasan Kalianak dan Kalimas. Namun, tak terlalu tinggi, ketinggian sekitar 130 cm dari permukaan air laut telah naik tapi belum memasuki pemukiman warga.

Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan, sampai kini, masih belum ada laporan perihal banjir rob di kawasan pemukiman. Meski, di sekitar kantornya sudah digenangi rob.

"Hari ini rendah, 130 cm dan belum ada laporan. Untuk Kalimas, naiknya sedikit sekali," kata Sutarno saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (3/6/2023).

Masyarakat dan korporasi di kawasan pesisir Surabaya telah mengantisipasi banjir rob. Data yang diperoleh detikJatim dari BMKG menyebutkan, akan ada pasang surut di beberapa wilayah pesisir utara Surabaya dan di pulau Jawa, salah satunya Pelabuhan Tanjung Perak mulai 1 sampai 15 Juni 2023 dengan rata-rata nilai pasang maksimum mencapai 2 meter. Sehingga, potensi banjir pesisir atau rob diprediksi terjadi pada 2 sampai 6 Juni 2023.

Plh CEO Pelindo Sub Regional Jawa, Johanes Wahyu Hertanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi terhadap potensi cuaca esktrem pada bulan Juni 2023. Mulai dari menormalisasi tali air atau saluran, mengecek serta menambah penyediaan pompa-pompa air, hingga menyiapkan genset cadangan yang ada di berbagai titik di area pelabuhan yang berpotensi terdampak banjir rob seperti Pelabuhan Kalimas dan Dermaga Jamrud Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN).

"Kami sudah mempersiapkan segala upaya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, kita juga sudah berkoordinasi aktif dengan pihak BMKG untuk mengetahui informasi terkini seputar cuaca dan stakeholder terkait," ujarnya dalam keterangannya.

Ia berharap, cuaca buruk ini tidak terlalu berdampak pada operasional. Termasuk tak mengganggu aktivitas pelayaran.

Sedangkan, Ketua RT 02. RW 07, Kelurahan morokrembangan, Kecamatan Krembangan Surabaya, Setyo Budi Utomo (55) menyampaikan, warga kerap mengungsi ke luar rumah saat rob tiba. Selain itu, juga mengamankan barang-barang berharga ke lantai atas atau tempat yang lebih aman.

Untuk mengantisipasi, sebagian warga menggunakan malam dan bantalan pasir untuk mencegah hingga meminimalisir air masuk ke rumah. Menurut dia, ketinggian mulai 30cm sekitar 55 cm.

"Jalan keluar satu-satunya ya bendungan di pesisir itu harus dibuat, kalau tidak ya seperti ini terus. Kalau di kampung sini, surutnya sampai seminggu, kalau sekarang (banjir rob) sudah nggak bisa (diprediksi)," tutupnya.


(abq/fat)


Hide Ads