BPBD Surabaya Ingatkan Warga Pesisir soal Ancaman Banjir Rob

BPBD Surabaya Ingatkan Warga Pesisir soal Ancaman Banjir Rob

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 14 Des 2024 11:30 WIB
Pesisir Kenjeran Surabaya
Pesisir Kenjeran Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

BMKG Maritim Tanjung Perak menyampaikan peringatan waspada pasang air laut maksimum di wilayah pesisir Surabaya mulai 12 hingga 18 Desember 2024. BPBD pun memberikan peringatan dini ke warga pesisir dan nelayan.

Kepala BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, antisipasi telah dilakukan untuk mewaspadai banjir rob. Salah satunya menggelar patroli setiap malam hari di kawasan pesisir.

"Biasanya banjir rob itu (debit air) tertingginya pada pukul 22.00 WIB, kemudian akan surut pada pukul 01.00 WIB. Maka dari itu kita keliling mulai dari barat, seperti Romokalisari, Tambak Sarioso, berlanjut ke arah utara Keputih Tegal, hingga menyusuri sungai-sungai, itu yang sisir, dan ternyata mulai kemarin masih kondisi aman," kata Hebi, Sabtu (14/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengantisipasi banjir rob, BPBD Surabaya juga menyiapkan peralatan evakuasi saat banjir rob sampai merendam rumah warga. Seperti perahu, tempat pengungsian, tempat tidur untuk warga hingga pompa air untuk menyedot air yang masuk sampai ke dalam rumah.

"Kita utamakan kelompok rentan, seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), anak-anak, dan yang orang yang sedang sakit," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke RT/RW dan warga di kawasan pesisir. Warga diimbau untuk tidak mendirikan bangunan yang berdekatan dengan rob, seperti tepi laut dan sungai.

"Sekarang ini kan juga ada tambak-tambak, itu kan menghalangi (rob), dan itu harusnya mangrove. Karena mangrove itu bagus sekali untuk menangani rob, jadi (air) masuknya nggak langsung begitu, seharusnya itu bukan bukan rumah," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan, banjir rob terjadi di sejumlah kawasan pesisir karena adanya fenomena bulan purnama (full moon). Berdasarkan pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak, banjir rob di pesisir Surabaya kemungkinan terjadi sangat tinggi.

"Hal itu disebabkan karena fenomena ini terjadi bersamaan dengan musim hujan. Artinya, apabila kejadian banjir robnya di musim hujan, maka akan menambah ketinggian airnya itu," kata Sutarno.

Sutarno mengimbau, masyarakat untuk membersihkan saluran di masing-masing wilayahnya. Tujuannya, agar aliran air tidak mampet sehingga volume air menjadi tinggi dan menyebabkan terjadinya banjir.

"Terutama yang akan sangat terdampak itu di Jalan Kalianak dan Krembangan, dekat pom bensin itu bisa sampai tinggi (airnya). Karena ini (ketinggian) maksimumnya bisa sampai 150 sentimeter," ujarnya.

Berdasarkan data dari BMKG Maritim Tanjung Perak, ada tiga wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob. Di antaranya, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan ketinggian pasang maksimum mencapai 130-150 cm.

Selain itu, banjir rob juga akan terjadi wilayah Surabaya timur, dengan ketinggian pasangan maksimum mencapai 130-140 cm. Sedangkan di Surabaya barat, akan terjadi banjir rob dengan pasang maksimum mencapai 120 cm.

"Banjir rob ini akan mengganggu bongkar muat di pelabuhan, terutama banjir rob ini akan mengganggu kapal roro, karena kan mereka memuat mobil nah itu membahayakan. Nah, ini bakal terjadi hampir seminggu," jelasnya.

Sutarno menambahkan, dalam sebulan ini banjir rob bakal terjadi sebanyak 2 kali. Pertama pada pekan ini, sedangkan yang kedua terjadi pada akhir Desember 2024.

"Di akhir bulan nanti ada lagi. Itu juga masih akan disertai hujan, dan puncak hujan itu akan terjadi pada Januari-Februari," pungkasnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads