Surabaya -
Pilu dialami Musafidah (35), salah satu atlet peraih medali perak cabang atletik di perhelatan SEA Games 2011 yang digelar di Palembang dan Jakarta. Saat ini, Musafidah menjadi guru honorer di salah satu SMP Negeri di Sampang.
Sebelumnya, ia pernah mendapat janji akan diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS/ASN) karena prestasinya di SEA Games. Namun, selama 10 tahun dia cuma di-PHP. Nyatanya sampai sekarang dia masih jadi honorer.
Berikut sederet fakta ngenes peraih perak SEA Games 10 tahun menunggu jadi PNS:
1. Honornya Hanya Rp 1 Juta
Perjuangannya menjadi guru berstatus PNS tidak semulus prestasinya sebagai atlet cabor atletik, baik di Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun di SEA Games. Pada SEA Games 2011, Musafidah termasuk 1 dari 151 atlet yang telah menyumbangkan medali perak untuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini sudah hampir 10 tahun (menjadi guru honorer). Pokoknya sejak pensiun jadi atlet tahun 2013, saya fokus ngajar dan merawat keluarga. Honor saya sekarang sudah Rp 1 juta. Alhamdulillah," kata Musafidah ketika ditemui detikJatim, Selasa (30/5/2023).
2. Pernah Digaji Rp 200 Ribu
Sebagai seorang guru honorer di salah satu SMP Negeri di Sampang, Musafidah sempat menerima gaji cuma Rp 200 ribu per bulan.
"Dulu awal mengajar itu saya terima honor Rp 200 ribu," katanya.
3. Ikhlas Mengabdi Sebagai Guru
Perempuan kelahiran 12 November 1988 itu mengaku menjadi guru di sekolah itu karena dahulu dirinya mendapat jaminan dari Menpora bakal segera diangkat menjadi PNS karena prestasinya di bidang olahraga.
Sebab, sudah melakukan penantian dan segala daya upaya selama 10 tahun, kini dirinya harus ikhlas mengajar meski hanya berstatus guru tidak tetap (GTT) dengan gaji pas-pasan.
"Ya, mau gimana lagi. Mau tidak mau harus ikhlas saya jalani, yang penting cukup buat menyambung hidup keluarga," ujar Musafida dengan nada yang pasrah.
Musafidah pernah menagih janji ini ke Bupati hingga Menpora. Baca di halaman selanjutnya!
4. Pernah Tagih Janji ke Menpora
Musafidah mengaku sudah beberapa kali menagih Pemkab Sampang tentang apa yang telah dijanjikan Menpora saat itu, Imam Nahrawi. Dia juga sudah mengadu ke DPRD supaya prestasinya di PON dan SEA Games bisa menjadi jaminan untuk diangkat PNS seperti atlet di daerah lain.
Bahkan, mantan atlet yang kini menjadi ibu dari 4 orang anak itu juga beberapa kali mencoba keberuntungan mengikuti tes CPNS jalur umum.
"Saya datang ke dewan menanyakan usulan Menpora pada 2018 lalu (Imam Nahrawi) yang meminta agar Pemkab Sampang mengangkat atlet berprestasi jadi PNS. Tapi sepertinya masih belum. Saya juga sudah beberapa kali ikut tes jalur umum, tapi masih belum rezeki," katanya.
5. Segudang Prestasi Musafidah
Soal prestasi di bidang olahraga sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu punya segudang prestasi.
Mulai dari prestasi di SEA Games 2011 di Jakarta-Palembang yang mana dirinya menyumbangkan medali perak untuk cabang atletik lari 4x400 m. Dia juga menyumbangkan 1 medali emas dan 2 medali perak untuk Jawa Timur di PON 2012.
"Dalam kejuaraan lainnya banyak, di antaranya Juara I Kejuaraan Atletik antarklub Jatim Terbuka 2007, Juara 2 Kejurnas Atletik 2007, Juara I Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2009, Juara I Asean University Games Thailand 2010, terus ada juga Juara I Vietnam Open 2011," kata Musafidah.
Namun, kata dia, segudang prestasi itu seolah tidak berarti. Dia menduga karena cabor atletik memang bukan merupakan olahraga yang populer. Imbasnya, perolehan prestasinya itu cenderung senyap, jauh dari sorotan publik, apalagi ketika SEA Games dirinya hanya mampu mencapai finis di urutan kedua sehingga hanya bisa menyumbangkan perak.
"Kalau di luar daerah, teman seangkatan saya sudah banyak yang jadi PNS. Nggak tahu, mungkin prestasi saya kurang maksimal dan olahraga yang saya tekuni memang tidak sepopuler sepak bola atau bulutangkis," ujar Musafidah.
6. Harapan Sederhana Musafidah
Dia hanya bisa berharap agar pemerintah memang benar-benar mewujudkan janji yang disampaikan kepada para atlet yang berprestasi di ajang nasional maupun internasional seperti SEA Games.
Apakah menjadi PNS atau janji lainnya. Perwujudan janji itu, menurutnya, akan menjadi motivasi bagi atlet-atlet generasi selanjutnya agar mau berjuang keras untuk mencapai yang terbaik, khususnya para atlet di bidang atletik yang sedang kesulitan regenerasi.
"Setidaknya, jika diangkat PNS, para atlet punya jaminan masa tua. Ini juga bisa menjadi motivasi bagi generasi selanjutnya untuk berlomba-lomba berlatih mencapai prestasi karena tahu ada jaminan di masa tuanya setelah pensiun sebagai atlet di bidang atletik," katanya.