Prestasi Musafidah saat menjadi atlet atletik berbanding terbalik dengan nasibnya saat ini. Mengharumkan nama bangsa tak cukup untuk dirinya menjadi seorang guru PNS. Ia masih menjadi guru honorer dengan gaji pas-pas an.
Hampir sepuluh tahun lamanya, Musafidah (35) atlet Atletik peraih medali Perak di SEA Game 2011 Indonesia ini, mengabdi sebagai Guru honorer di SMP Negeri Sampang. Perjuangannya untuk menjadi guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS ) tidak semulus prestasinya sebagai atlet atletik di PON (Pekan Olahraga Nasional) dan SEA Games.
"Sekarang ini sudah hampir 10 tahun pokoknya sejak pensiun jadi atlet tahun 2013, saya fokus ngajar dan keluarga. Dulu awal mengajar itu saya terima honor Rp 200 ribu sekarang sudah Rp 1 juta," ujar Musafidah kepada detikJatim, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan kelahiran 12 November 1988 ini mengaku menjadi guru honorer di SMPN Sampang dengan jaminan akan diangkat jadi PNS karena prestasinya. Tapi hingga saat ini dirinya harus ikhlas mengajar meski hanya berstatus Guru tidak tetap (GTT) dengan gaji yang pas pasan.
"Ya mau gimana lagi, mau tidak mau harus ikhlas saya jalani. Yang penting cukuplah buat menyambung hidup keluarga," tutur Musafidah pasrah
Musafidah mengaku sudah pernah mengadukan nasibnya ke DPRD Sampang agar prestasi PON dan SEA Games bisa jadi syarat jadi PNS seperti daerah lain. Bahkan demi menembus mimpinya menjadi guru PNS, mantan atlet yang kini memiliki 4 anak ini terus mencoba keberuntungan mengikuti tes CPNS umum.
"Saya datang ke dewan, menanyakan usulan Menteri Pemuda dan Olahraga pada tahun 2018 lalu (Imam Nahrawi) yang meminta agar Pemkab Sampang mengangkat atlet berprestasi menjadi PNS, tapi seperti masih belum. Saya juga sudah beberapa kali ikut tes jalur tes umum, tapi belum rezeki," keluh Musafidah.
Berbicara prestasi, alumnus Unesa ini memiliki segudang prestasi. Di antaranya di SEA Games 2011 di Jakarta-Palembang, ia meraih medali perak. Atlet atletik 4 x 400 meter ini mengakhiri karirnya setelah mengikuti PON 2012, mewakili Jatim dengan torehan terbaiknya mendapatkan satu emas dan dua medali perak.
"Di kejuaraan lainya banyak, di antaranya juara I kejuaraan Atletik Antar-Club Jatim Terbuka 2007, Juara 2 Kejurnas Atletik 2007, Juara I Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2009, Juara I Asean University Games Thailand 2010, Juara I Vietnam Open 2011," jelas Musafidah.
Musafidah mengaku segudang prestasi seolah tak berarti, sebab atletik bukan merupakan olahraga populer seperti bidang olahraga lainnya. Sehingga prestasinya cenderung senyap karena jauh dari sorotan publik, terlebih prestasi tertingginya yang SEA Games hanya finis di nomor 2.
"Kalau di luar daerah teman seangkatan saya sudah banyak yang PNS. Nggak tau mungkin prestasi saya kurang maksimal dan olahraganya tidak sepopuler sepak bola atau bulutangkis," keluh Musafidah.
Atlet segudang prestasi ini berharap agar pemerintah bisa memberikan kebijakan bagi atlet yang berprestasi di SEA Games untuk diangkat menjadi PNS. Sehingga bisa menjadi motivasi bagi generasi selanjutnya untuk berprestasi khususnya di bidang atletik yang selama ini sulit mencari generasi penerusnya.
"Setidaknya jika diangkat PNS para atlet punya jaminan masa tua. ini juga bisa menjadi motivasi generasi selanjutnya untuk berlomba lomba berlatih untuk mencapai prestasi karena ada jaminan, setelah pensiun jadi atlet atletik," pungkas Musafidah.
(abq/iwd)