Seperti pantauan detikJatim sejak 6 hari yang lalu di sepanjang jalan wilayah Brongkos, Kesamben. Tampak truk-truk muatan tebu berjajar di lajur kanan kiri badan jalan. Kemacetan panjang tak terhindarkan apalagi akhir pekan, Minggu (28/5/2023). Bahkan seorang pengguna jalan mengaku terjebak macet di titik ini sampai 2a jam lebih.
"Saya dari arah Malang masuk wilayah Selorejo sekitar pukul 20.30 WIB. Dan baru bisa keluar dari kemacetan panjang itu sekitar dua jam kemudian," aku Tuti, warga Kota Blitar kepada detikJatim, Senin (29/5/2023).
Tuti tak bisa mematikan mesin kendaraannya agar irit bahan bakar. Sebab, kondisi arus lalu lintas tidak stag berhenti. Namun kendaraan harus tetap berjalan merambat per detiknya. Namun Tuti tetap meneruskan perjalanan, karena jalan ini merupakan akses satu-satunya untuk memasuki Blitar dari arah timur.
Informasi yang dihimpun detikJatim, kemacetan lalu lintas karena antrean truk tebu bongkar muat di pabrik gula RMI Binangun, tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti yang terpantau Jumat (26/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Kemacetan dari titik Brongkos sebagai pintu masuk ke Rejoso Kecamatan Binangun, kemacetan panjang ke arah barat sejauh 3 KM sampai wilayah Popoh, Kecamatan Selopuro.
Sementara ke arah timur, terpantau kemacetan sejauh 5 KM sampai masuk wilayah Kalilegi, Kecamatan Selorejo. Data dari petugas di jalan, pukul 22.00 WIB, jumlah truk yang melintas di Brongkos sebanyak 1.342 truk tebu.
Itu masih macet di jalur provinsi. Kemacetan panjang antrean truk tebu juga terpantau di jalan kabupaten dari Brongkos ke arah selatan, hingga masuk areal pabrik gula RMI di Desa Rejoso Kecamatan Binangun. Rupanya, ada dua indikasi tingkat antrean truk ini menambah parah kemacetan jalan jalur Blitar-Malang.
Pertama, dulu ada lahan Perhutani sebagai kantong parkir truk untuk antre bongkar muatan di dalam pabrik. Lahan seluas 4,86 hektare di RPH Jajagan milik Perhutani Blitar mampu menampung parkir sebanyak 1.200 truk tebu. Namun karena ada wanprestasi, kerjasama dengan pihak Perhutani itu sebagian tidak dilanjutkan.
"Saya masih baru di sini. Sekarang yang dipakai kantong parkir truk tebu itu hanya di sisi barat alur CE dan CF dengan luas sekitar 0,58 Hektare dan daya tampung hanya 400 truk engkel saja. Ini yang masih ada perjanjian kerjasamanya. Nanti kalau memang sisi timur dibutuhkan, biar RMI mengajukan kerjasamanya kembali," jawab Muchlisin, yang baru sebulan menjabat selalu Adm Perhutani KPH Blitar.
Indikasi kedua, jumlah truk tebu yang menyetorkan muatannya ke RMI Blitar juga makin banyak. Karena pihak pabrik sendiri memang menaikkan target kapasitas produksinya tahun ini. Keterangan dari Dirut RMI, Syukur Iwantoro, ada kenaikan target produksi, dari 90 ribu ton gula tahun 2022, naik menjadi 96 ribu ton.
Untuk kenaikan target tersebut, maka target kinerja pabrik off farm akan menaikkan rendemen dari 7.49 % tahun 2022, menjadi sekitar 8% pada tahun 2023 ini. Lalu, kapasitas giling rata-rata naik dari 8.000 ton perhari tahun lalu, menjadi 9.000 ton/hari tahun ini.
"Karena cuaca juga sangat mendukung, banyak hujan di musim tanam dan pemeliharaan, dan masuk musim kering pada saat musim tebang. Kenaikan target tersebut akan menaikkan frekuensi truk angkut tebu dari 1.000 truk perhari tahun 2022 menjadi 1.200 truk per hari tahun 2023 ini," jawab Syukur melalui aplikasi pesan kepada detikJatim.
Syukur mengaku, sebetulnya tahun ini PT RMI sudah bisa memaksimalkan kapasitas giling tebu sampai 10 ribu ton perhari. Dengan produksi gula menjadi sekitar 120 ribu ton tahun ini, dan pasokan tebu rata-rata di atas 10 ton ribu/hari. Namun masih terkendala dengan kualitas dan kelas jalan yang melintasi RMI.
"Kendala tersebut, menyebabkan frekuensi truk yang memasok ke RMI hanya mampu 1.200 truk perhari. Lebih dari itu, akan terjadi kemacetan jalan. Besar harapan RMI Jalan Sirip yang melintasi RMI tersebut tahun ini sudah ada peningkatan kualitas dan kelas jalan dari pemerintah," tandasnya.
(dpe/fat)