Truk Tebu Tak Kuat Nanjak Bikin Jalur Blitar-Malang Macet Panjang

Truk Tebu Tak Kuat Nanjak Bikin Jalur Blitar-Malang Macet Panjang

Erliana Riady - detikJatim
Jumat, 14 Apr 2023 08:17 WIB
Truk Tebu Tak Kuat Nanjak Bikin Jalur Blitar-Malang Macet Panjang
Foto: Tangkapan Layar (Akun TikTok Srodok Chanel)
Blitar -

Truk muat tebu tak kuat menanjak di jalan utama Selorejo, Blitar. Akibatnya, kemacetan panjang terjadi di jalur utama Blitar menuju Malang.

Akun TikTok Srodok Chanel menyiarkan live kejadian truk pengangkut tebu tampak berhenti di setengah badan jalan. Dari informasi yang disampaikan Srodok, truk awalnya berhenti karena ada tumpahan oli menyebar luas di badan jalan.

Beberapa kendaraan tonase besar itu berupaya membersihkan tumpahan oli dengan mengelap dan menaburi pasir. Namun upaya itu tak membuahkan hasil. Yang ada, justru truk menjadi tak kuat berjalan karena posisi berhenti di jalanan menanjak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, truk tebu yang berjalan dari arah belakang ikut mandeg. Kemacetan pun tak terhindarkan. Tampak tiga lajur mulai Selorejo ke barat sampai memasuki wilayah Kesamben macet total. Jika dilihat dari live Tiktok itu, kemacetan diperkirakan sepanjang satu kilometer lebih.

Sejak awal live Tiktok dimulai sekitar pukul 04.35 WIB sampai 06.55 WIB, tak nampak petugas dari pihak kepolisian maupun dishub berada di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

DetikJatim men-share link live Tiktok itu di grup jurnalis Polres Blitar juga tidak mendapat tanggapan. Sementara Kapolsek Selorejo, AKP Eko Soetjoko saat dihubungi sekitar pukul 06.57 WIB mengaku baru mengetahui dan petugas meluncur ke lokasi.

"Iya benar ada kemacetan, ada truk tebu mogok. Petugas meluncur ke lokasi. Kami baru dapat informasinya," jawabnya saat dihubungi, Jumat (14/4/2023).

Pemandangan seperti ini menjadi hal biasa bagi warga Kesamben dan sekitarnya. Pasalnya, setiap musim giling tebu, selalu dibarengi kemacetan panjang akibat truk tak kuat nanjak atau macet di tengah jalan. Kondisi kontur badan jalan yang sempit, berkelok dan menanjak menjadi faktor utama terjadinya kemacetan. Sementara, jumlah truk tonase besar yang melintas mencapai ribuan setiap harinya.

"Jadi pemandangan tiap hari macet panjang seperti ini. Biasanya sore sampai malam. Kalau ini tadi Subuh. Biasanya siang baru bisa terurai kalau truknya berhasil dievakuasi," tutur Dwi, warga sekitar Selorejo.

Kemacetan ini juga terurai, ketika truk-truk tebu itu kemudian diarahkan menuju jalur alternatif di wilayah Pagergunung, Kesamben. Padahal kelas jalan desa itu jelas tidak laik untuk dilewati truk dengan tonase besar.

"Jalan desa ini jadi rusak. Bolong-bolong parah gitu. Ini penyakit tahunan sejak ada pabrik gula. Dan nggak ada solusinya sampai sekarang. Ya ada, jalan rusak bertambah meluas ke jalan-jalan desa yang dilewati truk-truk ini," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads