Psikolog soal Bunuh Diri di Jembatan Suhat Malang: Kenali Gejala Depresi

Psikolog soal Bunuh Diri di Jembatan Suhat Malang: Kenali Gejala Depresi

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 28 Mei 2023 21:19 WIB
perempuan tergeletak dilantai
Ilustrasi bunuh diri (Foto: Edi Wahyono)
Malang -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

TJS, remaja berusia 18 tahun tewas setelah bunuh diri dengan terjun dari Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat), Kota Malang. Lalu bagaimana pandangan psikolog dalam kasus bunuh diri ini?

Psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Fuji Astuti mengatakan tindakan orang bunuh diri biasanya merupakan akumulasi dari depresi berat yang dialami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak memeriksa secara langsung. Tapi ada kemungkinan dia mengalami masalah psikologis yang cukup berat," ujar Fuji, Minggu (28/5/2023).

Fuju menyampaikan bahwa orang yang mengalami depresi akan menunjukkan gejala-gejala tertentu. Gejala tersebut sangat perlu dikenali agar bisa segera tertangani.

ADVERTISEMENT

"Gejala depresi itu jika seseorang mulai menarik diri dari lingkungan, merasa hidupnya hampa hingga merasa tidak ada orang yang memperhatikannya," terangnya.

Menurutnya, ketika seseorang sedang mengalami gejala-gejala depresi bisa segera mencari support system atau penyemangat baik teman atau keluarga. Ketika kesulitan bisa juga mencari pendampingan dan konseling dari profesional.

"Bisa diceritakan masalah atau apapun kepada keluarga atau teman. Ketika kesulitan bisa juga menghubungi konseling profesional (psikolog), hal ini dilakukan agar stres bisa berkurang," kata Fuji.

"Bagi teman atau keluarga diharapkan bisa menjadi pendengar yang baik, bisa juga cari akar masalahnya dan jadi tempat ternyaman dengan tidak mengungkit-ungkit permasalahan orang yang depresi itu," sambungnya.

Selain bercerita kepada orang terdekat, bisa juga mengurangi depresi dengan merubah pola aktivitas sehari-hari atau mencari kesibukan positif.

"Kalau sudah merasa hampa, gak enak, bawaannya gini banget hidup. Itu bisa mencoba merubah pola aktivitas. Misal mengatur kamar agar lebih menyenangkan, berolahraga atau menyalurkan hobi," tandasnya.




(abq/dte)


Hide Ads