7 Fakta Aksi Teatrikal Pria Protes Jalan Rusak Seorang Diri di Wiyung Surabaya

7 Fakta Aksi Teatrikal Pria Protes Jalan Rusak Seorang Diri di Wiyung Surabaya

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 09 Mei 2023 10:17 WIB
kusnan protes jalan rusak di wiyung
Kusnan Hadi saat seorang diri memprotes jalan rusak di Wiyung Surabaya/Foto: Istimewa
Surabaya -

Pria di Surabaya seorang diri melakukan aksi teatrikal demi memprotes jalan rusak di kawasan Wiyung Surabaya. Pria tersebut adalah Kusnan Hadi. Ia mengaku miris melihat kondisi Surabaya yang merupakan kota besar, namun jalanannya masih rusak.

Jalan rusak di Kota Surabaya memang meresahkan. Selain mengganggu pengguna jalan, adanya jalan rusak juga dikhawatirkan bisa mencelakai pengendara.

Kusnan Hadi pun menggelar aksi protes ke Pemerintah Kota Surabaya seorang diri. Ia memprotes banyaknya jalanan yang bergelombang dan rusak di kawasan Wiyung, Surabaya. Berikut sederet faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Aksi Teatrikal Kusnan

Aksi Kusnan dilakukan dengan duduk di ruas jalan yang rusak di kawasan Wiyung pada Senin (8/5/2023) siang. Kusnan melakukan aksi teatrikal dengan membawa papan bertuliskan 'RUSAK'. Kusnan mengaku bingung, jalanan utama di Kota Surabaya masih ada yang miris kondisinya.

"Cuma mengingatkan saja ke pemerintah, kepada yang bisa membenahi jalan baik itu Bina Marga, Dishub Surabaya. Intinya ini sudah berbulan-bulan banyak pengendara yang jatuh di sini (Jalan Wiyung). Ini sudah mengakibatkan korban (pengendara jatuh), apa menunggu fatal? (sampai korban meninggal dunia)," kata Kusnan di lokasi.

ADVERTISEMENT

2. Jalan Surabaya Disebut Kerap Rusak Usai Dibenahi

Kusnan menyebut, usia Kota Surabaya akan menginjak ke-730 tahun. Namun, masih ada jalanan rusak dan bergelombang di ruas utama.

"Nggak usah lihat luar pulau, lihat Surabaya saja masih banyak jalan bahaya. Di sini tiap 5 hingga 6 bulan dibenahi, tapi nggak lama rusak lagi, entah yang garap pintar atau gimana? Nanti kalau ada korban fatal yang kena ya pemerintah kepala dinasnya atau wali kotanya," jelasnya.

Menurut catatan Kusnan, di kawasan Wiyung memang banyak jalanan rusak dan bergelombang. "Sepengetahuan saya, jalan sepanjang Menganti-Wiyung-Babatan sering dan hampir tiap tahun rusak, terutama di sisi selatan. Itu juga ada di depan perumahan Pratama, sama kondisinya tiap tahun pasti rusak," ungkapnya.

3. Banyak yang Terima Kasih

Kusnan mengaku mendapat banyak fakta baru di tengah aksinya. Selain banyak yang berterima kasih, ada sejumlah warga yang bercerita saat jalanan ini menelan banyak korban.

"Sebab kalau dibiarkan sudah berminggu-minggu ketika aksi baru saya tahu dari pengendara yang mengatakan sudah banyak korban, apa lagi malam hari, pengendara tadi banyak yang berterima kasih," jelas Kusnan.

Siapa sih sosok Kusnan yang menggelar aksi protes seorang diri? Baca di halaman selanjutnya!

4. Sosok Kusnan

detikJatim menelusuri terkait sosok Kusnan. Kusnan sendiri merupakan pemilik warung kopi di dekat kawasan Jembatan Merah, Surabaya. Ternyata, selama ini Kusnan memang sering menggelar aksi demonstrasi ke pemerintah untuk membela warga. Pada 2017 lalu, Kusnan pernah bersama pedagang Pasar Buah Tanjungsari melakukan demonstrasi ke DPRD Kota Surabaya.

Tidak henti di situ, Kusnan juga pernah menggugat Presiden RI Joko Widodo. Pada November 2019 lalu, Kusnan mengajukan uji materi terhadap Perpres Nomor 75 Tahun 2019 yang mengatur kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Gugatan uji materi ini dilakukannya bersama kuasa hukum bernama M Sholeh ke Mahkamah Agung (MA) melalui PN (Pengadilan Negeri) Surabaya.

Pada Mei 2020, Kusnan kembali melakukan gugatan uji materi Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan. Perpres tersebut mengatur tentang kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

Saat itu, Kusnan mengaku memprotes kebijakan Jokowi karena masyarakat sedang kesusahan dilanda pandemi COVID-19, tapi iuran BPJS malah dinaikkan. "Kan nggak logis, masyarakat kesusahan karena pandemi kok iuran BPJS malah dinaikkan," jelasnya.

Pria berusia 51 tahun juga sering mengkritisi baliho-baliho politisi yang seolah-olah membela rakyat, tapi saat terpilih melupakan rakyat. Arek Suroboyo asli ini mengaku dirinya sering melakukan aksi demonstrasi semata-mata untuk membela hak dan kepentingan rakyat.

"Kita sebagai rakyat, tetap mengingatkan pemerintah jangan sampai salah jalan, jangan sampai keputusannya malah menyengsarakan rakyat. Contoh kecil tadi jalan, itu jalan Wiyung yang lewat mobil-mobil bagus, jalan utama tapi rasa kayak jalan pedalaman. Jangan nunggu ada korban jiwa atau viral baru diperbaiki," tandasnya.

5. Tanggapan Pemkot Surabaya

Akhirnya protes soal jalan tersebut ditanggapi Pemkot Surabaya. Pemkot menyebut jalan yang selalu rusak itu dikarenakan struktur tanah yang bergerak dan jelek.

"Itu jalan lama, struktur dasar tanahnya kurang bagus, bawahnya jalan. Sehingga perlu diganti pakai urukan yang baru," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Lilik Arijanto saat dihubungi detikJatim, Senin (8/5/2023).

6. Sudah Dilakukan Lelang

Lilik mengatakan, pihaknya sudah melakukan lelang untuk memperbaiki struktur tanah jalan tersebut. Dan dalam waktu dekat akan dilakukan tambal sulam aspal terlebih dahulu.

"Pembenahannya paling dekat ini tambal sulam. Tapi di lokasi sudah dilelang paket pengerjaan struktur jalan. Tinggal tunggu pemenang, dokumen sudah. Tapi untuk waktu dekat ini agar tidak membahayakan kita lakukan tambal sulam," jelasnya.

Kini, pemkot sedang menunggu pemenang. Sehingga, sekitar dua pekan lagi bisa dilakukan perbaikan pada struktur bawah tanahnya dan sementara ditambal sulam.

7. Struktur Tanah Dinilai Memang Jelek

Lilik mengatakan rusaknya jalan di kawasan Wiyung itu bukan karena sering dilewati kendaraan muatan. Melainkan struktur tanahnya yang memang harus diperbaiki.

"Mungkin struktur bawahnya jelek di segmen itu. Makanya di lelang, karena kalau tambal sulam ga bisa, pasti sebentar rusak," ujarnya.

DSDABM juga sudah melakukan tambal sulam sejak awal tahun lalu. Namun bawah tanahnya terus ambles dan bergerak. Sehingga kerusakan jalan terus berulang.

Lilik menyebut beberapa kawasan di Surabaya Barat, struktur tanahnya memang kurang baik. Sehingga sering rusak dan bergelombang.

"Biasanya di daerah Wiyung, PTC daerah barat situ. Karena daerah sana banyak gelombang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads