Seorang pria bernama Kusnan Hadi menggelar aksi protes ke Pemerintah Kota Surabaya. Seorang diri, Kusnan menggelar aksi teatrikal memprotes banyaknya jalanan yang bergelombang dan rusak di kawasan Wiyung, Surabaya.
Aksi pria ini dilakukan salah satunya dengan duduk di ruas jalan yang rusak di kawasan Wiyung pada Senin (8/5/2023) siang. Kusnan melakukan aksi teatrikal dengan membawa papan bertuliskan 'RUSAK'. Kusnan mengaku bingung, jalanan utama di Kota Surabaya masih ada yang miris kondisinya.
"Cuma mengingatkan saja ke pemerintah, kepada yang bisa membenahi jalan baik itu Bina Marga, Dishub Surabaya. Intinya ini sudah berbulan-bulan banyak pengendara yang jatuh di sini (Jalan Wiyung). Ini sudah mengakibatkan korban (pengendara jatuh), apa menunggu fatal? (sampai korban meninggal dunia)," kata Kusnan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJatim menelusuri terkait sosok Kusnan. Kusnan sendiri merupakan pemilik warung kopi di dekat kawasan Jembatan Merah, Surabaya. Ternyata, selama ini Kusnan memang sering menggelar aksi demonstrasi ke pemerintah untuk membela warga.
Pada 2017 lalu, Kusnan pernah bersama pedagang Pasar Buah Tanjungsari melakukan demonstrasi ke DPRD Kota Surabaya.
"Waktu itu saya sama teman-teman pedagang pasar buah Tanjungsari yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional (PPPT) mempertanyakan ke Pemkot Surabaya soal penutupan 6 pasar buah. Kami menolak keras penutupan karena pemkot tidak ada dasar melakukan penutupan saat itu," terang Kusnan kepada detikJatim.
Tidak henti di situ, Kusnan juga pernah menggugat Presiden RI Joko Widodo. Pada November 2019 lalu, Kusnan mengajukan uji materi terhadap Perpres Nomor 75 Tahun 2019 yang mengatur kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Gugatan uji materi ini dilakukannya bersama kuasa hukum bernama M Sholeh ke Mahkamah Agung (MA) melalui PN (Pengadilan Negeri) Surabaya.
Pada Mei 2020, Kusnan kembali melakukan gugatan uji materi Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan. Perpres tersebut mengatur tentang kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Saat itu Kusnan mengaku memprotes kebijakan Jokowi karena masyarakat sedang kesusahan dilanda pandemi COVID-19, tapi iuran BPJS malah dinaikkan.
"Kan nggak logis, masyarakat kesusahan karena pandemi kok iuran BPJS malah dinaikkan," jelasnya.
Pria berusia 51 tahun juga sering mengkritisi baliho-baliho politisi yang seolah-olah membela rakyat, tapi saat terpilih melupakan rakyat. Arek Suroboyo asli ini mengaku dirinya sering melakukan aksi demonstrasi semata-mata untuk membela hak dan kepentingan rakyat.
"Kita sebagai rakyat, tetap mengingatkan pemerintah jangan sampai salah jalan, jangan sampai keputusannya malah menyengsarakan rakyat. Contoh kecil tadi jalan, itu jalan Wiyung yang lewat mobil-mobil bagus, jalan utama tapi rasa kayak jalan pedalaman. Jangan nunggu ada korban jiwa atau viral baru diperbaiki," tandasnya.
(faa/iwd)