5 Fakta Ricuh Karyawan Mie Gacoan Surabaya Vs Ojol Dipicu Salah Paham

5 Fakta Ricuh Karyawan Mie Gacoan Surabaya Vs Ojol Dipicu Salah Paham

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 09 Mei 2023 08:50 WIB
Tangkapan layar video viral ricuh di Mie Gacoan, Surabaya
Tangkapan layar video viral ricuh antara karyawan dan driver ojol di Mie Gacoan Ambengan Surabaya (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Surabaya -

Viral video kericuhan di gerai Mie Gacoan, Jalan Ambengan, Surabaya. Kericuhan ini disebut terjadi antara driver ojol dengan karyawan restoran. Ternyata, ricuh ini dipicu oleh salah paham antara keduanya.

"Menurut info ada kesalahpahaman antara ojol dan karyawan gacoan," demikian narasi dalam video viral yang dilihat detikJatim, Senin (8/5/2023).

Berikut 5 fakta viral ricuh di Mie Gacoan Surabaya yang dihimpun detikJatim:

1. Kericuhan Terjadi hingga Ada yang Angkat Kursi

Dalam video yang disukai 2.391, dibagikan sebanyak 669 kali, serta mendapat 407 komentar itu terlihat bagaimana kericuhan di restoran itu terjadi. Terlihat seorang pria mengangkat sebuah kursi lalu naik ke atas meja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manager Gacoan Ambengan Surabaya Fauzi Budi membenarkan terjadinya peristiwa itu. Dia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi kemarin, Minggu (7/5), pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, sejumlah pengunjung yang ada di restoran itu terlihat panik. Sebagian di antaranya berteriak-teriak. Terlihat pula karyawan Mie Gacoan mengarahkan pengunjung untuk menepi dulu.

ADVERTISEMENT

Ketegangan terlihat terjadi di depan kasir sekaligus dapur Mie Gacoan Ambengan. Terlihat pria yang mengangkat kursi, batal melemparkan kursi tersebut. Kemudian oleh karyawan ditenangkan.

Di sisi lain, terlihat karyawan Mie Gacoan menarik-narik baju salah seorang karyawan yang diduga berseteru dengan pria diduga driver ojol yang mengangkat kursi.

2. Manajer Klaim Tak Ada Kerusakan

Fauzi memastikan tak ada kerusakan yang ditimbulkan akibat kericuhan itu. Demikian juga dengan korban luka.

"Nggak ada, alhamdulillah, nggak ada. Kerusakan, korban, sampai benjol atau berdarah, nggak ada semua," katanya.

Polisi angkat bicara soal kericuhan di Mie Gacoan Surabaya. Baca di halaman selanjutnya!

3. Dipicu Salah Paham

Peristiwa itu dipicu masalah order driver ojol. Saat itu terjadi salah paham hingga memantik amarah sang driver ojol.

"Jadi, gambaran umumnya terkait order ojol yang ketinggalan. Rincinya saya nggak tahu, waktu itu saya nggak ada di tempat," ujar Fauzi.

Kepada detikJatim dia memastikan bahwa permasalahan itu sudah beres. Begitu kejadian pihak restoran dengan pihak ojol yang terlibat ketegangan dimediasi di Polsek Genteng.

"Sudah beres, sudah klir. Kemarin dimediasi pihak kepolisian dan sudah klir saat itu juga. Iya (Polsek Genteng). Ada lima orang yang mediasi termasuk kami dan driver ojol," katanya.

4. Sudah Dilakukan Mediasi

Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi membenarkan bahwa video kericuhan yang beredar di media sosial itu memang terjadi di salah satu gerai Mie Gacoan yang ada di Jalan Ambengan, Surabaya.

"Untuk kejadian yang sempat viral di media sosial itu memang benar terjadi dan kejadian itu di restoran Mie Gacoan di wilayah Ambengan, Surabaya. Kejadian itu sekitar jam 16.30 WIB tanggal 7 Mei," kata Haryoko Widhi kepada detikJatim, Senin (8/4/2023).

Haryoko Widhi menyampaikan, setelah pengaduan masyarakat tentang kericuhan itu dilaporkan pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian. Setelah itu, langsung dilakukan mediasi antara kedua belah pihak.

Sejumlah barang bukti dan juga pihak yang terlibat kericuhan itu dibawa ke Polsek Genteng.

"Jadi alhamdulillah, setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk yang mengetahui. Alhamdulillah itu hanya terjadi kesalahpahaman antara ojol dan restoran Mie Gacoan. Saat itu sudah klir, selesai di Polsek Genteng. Sehingga semua pihak sudah sepakat diselesaikan secara kekeluargaan. Sudah (klir)," kata Haryoko Widhi.

5. Berakhir Damai

Selama satu jam proses mediasi di Polsek Genteng kedua belah pihak yang terlibat akhirnya bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan. Mereka telah menandatangani surat pernyataan.

"Jadi langsung, setelah satu jam dibawa ke Polsek Genteng, kejadian kemarin itu sudah selesai. Para pihak sudah membukukan tanda tangan di surat pernyataan dan tidak ada lagi kejadian selanjutnya," kata Haryoko Widhi.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads