Dalih Sopir TNI AL Terobos Pelintasan KA di Malang Berujung Dibebastugaskan

Dalih Sopir TNI AL Terobos Pelintasan KA di Malang Berujung Dibebastugaskan

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 06 Mei 2023 15:02 WIB
Perlintasan KA Kota Malang lokasi viral 2 bus TNI AL
Pelintasan KA di Malang yang diterobos Bus TNI AL hingga viral di medsos. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Surabaya -

Heboh video 2 bus TNI AL menerobos pelintasan kereta api (KA) di Kota Malang. Video yang diambil di pelintasan KA sebidang Pos PJL 78 Kota Malang itu sempat viral di media sosial dan mengundang reaksi banyak warganet.

Salah satu akun Instagram yang mengunggah momen itu adalah @cintakeretaapiindonesia. Video juga diunggah akun Twitter @KomunitasSahabatKereta yang kemudian banyak mengundang reaksi negatif warganet.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal V Letkol Agus Setiawan membenarkan bahwa 2 bus dalam video yang menerobos palang pintu pelintasan KA itu memang milik Lantamal V.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dapat kami sampaikan terkait video viral di media sosial beberapa hari lalu terkait dengan penerobosan bus TNI AL di lintas kereta Api di Malang, dapat kami sampaikan bus tersebut memang punya angkatan laut," kata Agus di Lantamal V Surabaya, Jumat (5/4/2023).

Agus pun menyampaikan keterangan yang disampaikan oleh Koptu JC dan Serda AW, 2 prajurit yang menyopiri kedua bus yang menerobos pelintasan KA di Kota Malang tersebut. Termasuk alasan mengapa kedua prajurit itu nekat melakukannya.

ADVERTISEMENT

Agus menjelaskan bahwa kedua prajurit itu bertugas mengendarai 2 bus itu ke Bandara Juanda untuk menjemput calon siswa. Keduanya berangkat dari Markas Komando Lantamal V sekitar pukul 15.00 WIB.

"Kemudian, dari Juanda berangkat ke Malang melalui Tol. Keluar melalui exit Tol Sawo Jajar, kemudian mengarah ke Lapetal. Saat melewati pelintasan kereta api 78 ada kereta Pertamina melintas," ujar Agus.

Kedua sopir itu mengaku bahwa pada saat KA BBM Pertamina melintas bus itu sempat berhenti. Dia sebutkan juga bahwa pelintasan tempat bus itu berada memang tidak dilengkapi dengan palang pintu.

"Di sini bus sempat berhenti. Kebetulan di pelintasan itu tidak ada palang pintunya. Bus ini berhenti, di depan ada sepeda motor, kemudian kereta Pertamina lewat," ujar Agus kepada wartawan.

Kedua sopir berdalih bahwa setelah KA BBM Pertamina itu melintas, sepeda motor yang berada di depan bus Lantamal V melaju. Pada saat itulah prajurit pengemudi bus itu dengan spontan turut melajukan kendaraan mengingat di lokasi itu tidak ada palang pintu pelintasan.

"Ternyata, setelah kereta Pertamina itu lewat masih ada kereta api yang akan lewat, lokomotifnya (saja). Padahal di seberang sana ada palang pintu yang masih tertutup. Karena sudah telanjur, jadi bus ini langsung melintas di rel," jelas Agus.

Berdasarkan penelusuran detikJatim, pelintasan KA yang diterobos oleh kedua bus TNI AL itu berada di perempatan Jalan Laksmana Martadinata dekat dengan Stasiun Kotalama, Kota Malang. Persisnya di bawah flyover Kotalama.

Terpantau bahwa di pelintasan KA yang diterobos Bus TNI AL itu memang tidak semua jalur dilengkapi palang pintu. Di sisi timur atau Jalan Kebalen Wetan, persimpangan sebidang dengan rel KA itu hanya dilengkapi rambu traffic light yang menyala kuning seiring bunyi sirene agar kendaraan lebih berhati-hati.

Mengenai pelintasan yang tidak berpalang pintu itu, detikJatim menemui salah seorang penjaga pos PJL 78 yang tidak mau namanya disebutkan. Dia mengaku tidak tahu dengan pasti soal peristiwa bus TNI AL yang nekat menerobos pelintasan itu.

Namun, sepengetahuannya, lokomotif yang tidak menarik gerbong dari Stasiun Kotalama menuju Stasiun Malang itu melintas pada Kamis petang sekitar pukul 18.00 WIB. "Itu kayaknya pas tadi sekitar pukul 6 sore. Hanya loko yang lewat tidak membawa kereta (gerbong)," ujar petugas tersebut ditemui di pos jaga, Kamis (4/5) malam.

Menurut petugas, bukan hanya kali ini pengendara nekat menerobos perlintasan. Kejadian yang sama seringkali terjadi, karena memanfaatkan akses jalan yang tak tertutup palang pintu.

"Sudah sering kayak begitu. Banyak yang menerobos. Palang pintu dulu patah dan rusak karena diterobos pengendara," tuturnya.

Saling lempar PT KAI dengan Dishub Kota Malang soal palang pintu pelintasan KA. Baca di halaman selanjutnya.

Saling Lempar PT KAI dan Dishub Kota Malang

Mengenai peristiwa ini, Daop 8 Surabaya menyatakan bahwa fungsi palang pintu pelintasan adalah sebagai alat bantu untuk mengamankan perjalanan kereta api. PT KAI sendiri telah memberikan peringatan berupa rambu-rambu lalu lintas agar waspada dan mendahulukan perjalanan kereta api bagi pengendara.

"Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang perekeretaapian. Bahwa fungsi pintu perlintasan itu alat bantu mengamankan perjalanan KA," ujar Humas Daop 8 Surabaya Luqman Arif, Jumat (5/5/2023).

Luqman menambahkan, rambu-rambu lalu lintas sebagai peringatan umumnya telah dipasang di pintu perlintasan. Supaya pengendara waspada dan mendahulukan perjalanan kereta api. Sementara pemasangan palang pintu merupakan wewenang pemerintah mengacu pada kelas jalan.

Hampir saban hari arus lalu lintas di pelintasan Kotalama, Kota Malang terlihat semrawut. Banyak pengendara nekat menerobos karena tidak berfungsinya traffic light maupun palang pintu.

Merespons peristiwa Bus TNI AL terobos pelintasan KA, Dinas Perhubungan Kota Malang tak menampik bahwa pelintasan KA di Kotalama, Kota Malang memang semrawut. Itu karena banyak pengendara tidak mau taat rambu, terlebih saat KA mau melintas.

"Iya memang di situ, pelintasan sebidang di Kotalama, kondisinya begitu. Karena banyak pengendara tidak mentaati rambu-rambu lalu lintas," ujar Kadishub Kota Malang Widjaya Saleh Putra kepada detikJatim, Jumat (5/5/2023).

Soal pengadaan palang pintu pelintasan yang menurut KAI merupakan wewenang Pemda tempat pelintasan berada, Widjaya menampiknya. Dia menyatakan sebaliknya, bahwa lalu lintas di pelintasan merupakan wewenang dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Kalau pelintasan Kotalama wewenang PT KAI dalam hal ini Daop 8 Surabaya. Karena di situ ada penjaga, pengaturan kereta juga mereka, dan pemasangan palang pintu bukan wewenang kami," tegasnya.

"Berbeda dengan pelintasan sebidang lain yang selama ini tanpa palang pintu, aturan baru diserahkan kepada pemerintah setempat. Kami ada 7 titik, dan sedang menunggu bantuan Pemprov Jatim untuk pemasangan palang pintu," sambungnya.

Sopir Bus yang Terobos Pelintasan KA Dibebastugaskan Sementara

Kedua sopir bus milik Lantamal V yang menerobos pelintasan kereta api (KA) di Malang sedang diperiksa Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Denpom AL). Selama pemeriksaan berlangsung keduanya dibebastugaskan.

"Begitu kami dapat informasi dari media sosial kami langsung mengecek kedua prajurit tersebut kami dalami kira-kira dalam kejadian itu ada unsur kesengajaan atau tidak ketahuan. Sehingga, ia menerobos begitu saja pelintasan kereta api itu," kata Kadispen Lantamal V Letkol Laut Agus Setiawan.

Dia menyampaikan pihaknya masih belum bisa memastikan secara detail apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Yang jelas saat ini kedua prajurit tersebut masih dalam proses pemeriksaan.

"Ya saya kira masih dalam proses pemeriksaan. Apakah dia dengan sengaja, begitu menerobos pelintasan atau tidak. Ini masih kita dalami. Nanti kami mohon waktu juga karena masih proses pemeriksaan di POMAL," tegas Agus Setiawan.

Meski tidak terjadi kecelakaan Agus menyampaikan bahwa tindakan itu tidak bisa ditoleransi. Sementara itu, kedua pengemudi tersebut saat ini dibebastugaskan dahulu sebagai pengemudi bus, hingga proses pemeriksaan oleh Denpom AL selesai.

"Sementara ini kami off-kan dulu, sampai proses pemeriksaan ini clear," ungkap Agus Setiawan.

Halaman 2 dari 2
(dpe/dte)


Hide Ads