Ahli ITS Sebut Sumber Gempa Tuban dan Bangkalan dari Patahan yang Sama

Ahli ITS Sebut Sumber Gempa Tuban dan Bangkalan dari Patahan yang Sama

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 15 Apr 2023 00:01 WIB
gempa bangkalan 5,5
Gempa Bangkalan. (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Salah satu Ahli Geofisika ITS Dr Amien Widodo M. Si menyebutkan bahwa Gempa Tuban dengan Bangkalan masih dari sumber patahan yang sama. Patahan itu ada di bawah Pulau Jawa.

"Itu kan karena tumbukan lempeng indo-australia. Lempeng indo-Australia yang ada di Samudra Hindia Australia itu menyusup di bawah Pulau Jawa," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (14/4/2022).

Dia sebutkan bahwa patahan indo-Australia itu menyusup dari tengah laut Pantai Selatan Jawa hingga ke Laut Jawa. Kedalamannya 600 kilometer ke atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau dia saling bergesekan ya bisa menimbulkan gempa. Untuk gempa Bangkalan pusatnya kan masih dekat situ saja (pusat Gempa Tuban). Kedalamannya juga 600-an juga. Iya masih satu sumber," ujarnya.

Berkaitan dengan gempa subduksi yang bersumber dari patahan yang sama di bawah perairan Jawa itu, Dr Amien Widodo M. Si mengingatkan soal kemungkinan terjadinya tsunami.

ADVERTISEMENT

Dia jelaskan bahwa patahan di bawah Pulau Jawa itu bila saling bergesekan dapat menimbulkan gempa mulai dari kedalaman 0 km sampai 600 km seperti yang terjadi hari ini.

"Kalau itu terjadi di Samudra Hindia, dan kalau itu besar bisa menimbulkan tsunami. Kalau terjadi di laut Jawa ya bisa menimbulkan gempa biasa seperti yang terjadi di Sukabumi, atau di Malang 2021 lalu. Itu juga gempa subduksi," ujarnya.

Sebelumnya, Gempa M 6,6 yang berpusat di laut dengan kedalaman 632 Km dengan jarak 68 Km di sebelah barat laut Tuban justru tidak dirasakan oleh sebagian besar warga Tuban. Dr Amien juga menyampaikan penjelasan.

"Jadi getaran gempa itu dari pusatnya berupa gelombang. Gelombang itu menyebar sehingga di dekat pusatnya tetap terasa tapi tidak terlalu kencang. Guncangan itu justru terasa di daerah yang lebih jauh yang dilewati sebaran gelombang itu," ujarnya.

Tidak hanya itu, guncangan gempa yang tidak terasa di Tuban itu menurutnya juga karena pengaruh dataran. Getaran gempa subduksi atau berasal dari patahan di kedalaman laut itu biasanya memang lebih terasa di daerah yang dominan tanah endapan.

"Seperti di Surabaya, rumah warga itu dibangun di tanah endapan.Sementara di Tuban, sebagian besar bangunan di sana, kan, dibangun di atas bebatuan karst (batu gamping)," kata Amien.

"Tapi pasti tetap ada yang merasakan." sambungya.

Jenis tanah karst yang menjadi landasan sebagian besar bangunan di Tuban itulah yang membuat getaran gempa teredam. Oleh karena itu, sebagian besar warga terutama yang berada di tengah Kota Tuban tidak merasakan getaran gempa.




(dpe/iwd)


Hide Ads