Ahli Geologi Sebut Kekuatan Gempa Myanmar Setara 334 Ledakan Bom Atom

Internasional

Ahli Geologi Sebut Kekuatan Gempa Myanmar Setara 334 Ledakan Bom Atom

Tim detikTravel - detikSumut
Minggu, 30 Mar 2025 08:00 WIB
In this image provided by The Myanmar Military True News Information Team, a soldier provide security while vehicles make their ways near damaged road caused by an earthquake Friday, March 28, 2025, in Naypyitaw, Myanmar. (The Myanmar Military True News Information Team via AP)
Foto: Penampakan Jalan di Myanmar Hancur Akibat Gempa M 7,7. (The Myanmar Military True News Information Team via AP)
Jakarta -

Myanmar diguncang gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada hari Jumat (29/3). Ahli geologi menyebut gempa tersebut ternyata memiliki kekuatan setara dengan ledakan bom atom.

"Kekuatan yang dilepaskan gempa seperti ini sekitar 334 bom atom," kata Jess Phienix seorang ahli geologi kepada CNN, dilansir detikTravel.

Ia juga memperingatkan soal gempa susulan yang dapat berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Hal itu disebabkan lempeng tektonik India terus menabrak lempeng Eurasia di bawah Myanmar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Phoenix menambahkan bahwa perang saudara di negara tersebut akan semakin menambah kehancuran di Myanmar.

"Situasi yang biasanya sulit menjadi hampir mustahil," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut otoritas setempat, gempa yang terjadi mengakibatkan setidaknya 1.000 orang tewas di Myanmar. Survei Geologi AS memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 10.000 menurut proyeksi pemodelan awalnya.

Foto satelit dari Planet Labs PBC yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan gempa bumi tersebut merobohkan menara pengawas lalu lintas udara di Bandara Internasional Naypyitaw.

Foto yang diambil pada hari Sabtu menunjukkan menara itu roboh seolah-olah terlepas dari dasarnya. Puing-puing berserakan dari puncak menara, yang mengendalikan semua lalu lintas udara di ibu kota Myanmar.

Tidak jelas apakah ada korban luka dalam keruntuhan itu, meskipun staf di menara itu pasti berada di dalamnya saat gempa terjadi pada hari Jumat. Gempa itu kemungkinan juga menghentikan lalu lintas udara ke bandara internasional, mengingat semua peralatan elektronik dan radar akan diarahkan ke menara untuk para pengawas.

Penerbangan yang membawa tim penyelamat dari Tiongkok telah mendarat di bandara di Yangon alih-alih langsung menuju bandara di kota-kota besar yang dilanda bencana, Mandalay dan Naypyitaw.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads