BPBD Jawa Timur membeberkan peta risiko bencana hidrometeorologi di Jatim saat masa mudik lebaran 2023. Peta risiko bencana hidrometeorologi ini disampaikan BPBD Jatim usai BNPB merilis potensi cuaca ekstrem di beberapa provinsi.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto membeberkan saat momen mudik Lebaran 2023 nanti, kondisi cuaca di sejumlah daerah Jawa Timur masih berpotensi turun hujan ringan hingga deras.
"Jadi saat masa mudik lebaran nanti potensi cuaca di Jatim masih masuk masa peralihan. Intensitas hujan di Jawa Timur diperkirakan masih tinggi dan masih ada potensi angin puting beliung melintas di Jatim," kata Gatot saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (10/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gatot, semua kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, utamanya di daerah yang dilintasi sungai besar di antaranya Sungai Brantas, Sungai Bengawan Solo, dan Sungai Welang.
"Ancaman bencana hidrometeorologi tetap diperhatikan dan diwaspadai. Banyak wilayah Jatim punya potensi banjir terutama di daerah yang dilewati aliran sungai seperti Sungai Welang, Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas. Sepanjang perairan sungai itu potensi, ya di Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Pasuruan, Mojokerto," jelasnya.
Selain itu, Gatot membeberkan daerah-daerah yang banyak memiliki bukit berpotensi terjadi tanah longsor. Di antaranya di jalur Batu-Kediri, kemudian Ponorogo-Trenggalek.
"Hal inilah perlu kita antisipasi selama sebulan ke depan, termasuk antisipasi gelombang tinggi di pesisir pantai Selatan nantinya harus diperhatikan masyarakat yang melakukan wisata di sepanjang pantai Selatan," tegasnya.
Gatot memastikan personel BPBD Jatim dan di kabupaten/kota siaga 24 jam dan menyediakan posko di masing-masing kantor untuk memantau potensi bencana hidrometeorologi.
"Kami BPBD Jatim terus melalukan pemantauan, kami terus bersinergi dengan tim BMKG maupun info masyarakat terkait ancaman bencana di wilayah masing-masing. Setiap hari pasti akan ada personel siaga 24 jam," ungkapnya.
"Kami juga imbau masyarakat lebih arif menyikapi perubahan iklim dan selalu mawas diri serta mengupdate prakiraan cuaca di laman BMKG Juanda," tandasnya.
(abq/iwd)