Ngalam Mbois: Bangganya Arek Malang Tembus 5 Besar Desain Logo IKN

Ngalam Mbois: Bangganya Arek Malang Tembus 5 Besar Desain Logo IKN

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 10 Apr 2023 14:12 WIB
Dimas Fakhrudin warga Kota Malang yang masuk dalam 5 besar desain logo IKN
Dimas Fakhrudin warga Kota Malang yang masuk dalam 5 besar desain logo IKN (Foto: Dokumen Pribadi Dimas Fakhrudin)
Malang -

Karya desain grafis Dimas Fakhrudin, warga Kota Malang berhasil lolos 5 besar dalam nominator logo Ibu Kota Nusantara (IKN). Tentu, untuk menembus posisi tersebut berbagai rintangan telah dilalui Fakhrudin.

Ia mengatakan, awalnya dia tidak pernah berpikir untuk mengikuti sayembara pembuatan logo IKN. Namun, hal ini dimulai saat Fakhrudin tergabung sebagai Ketua Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI).

"Saya kan tergabung di ADGI Malang. Nah ADGI ini kan ada tingkatannya dari pusat hingga daerah. Pada waktu itu ada tawaran untuk mengikuti sayembara pembuatan logo IKN melalui ADGJ," ujarnya, Senin (10/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendiri Yumakiso Studio itu terpilih menjadi salah satu perwakilan ADGI Malang untuk ikut serta dalam ajang tersebut. Sejak Oktober 2022, berbagai tahapan diikutinya dengan semangat membara.

"Meski tidak saya pungkiri bahwa rasa deg-degan selama beberapa bulan mengikuti ajang ini terus saya rasakan. Bersyukur selama berproses ini bisa berjalan lancar dan membawa saya hingga ke tahap (5 besar)," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sampai saat ini Fakhrudin masih merasa tidak menyangka desain buatannya bisa masuk dalam 5 besar logo IKN. Pasalnya, dalam ajang pembuatan desain logo IKN ini, karyanya harus bersaing dengan ratusan karya lain se-Indonesia.

"Rasanya sangat berbeda sekali, suatu kebanggaan bisa ikut terlibat dalam pembuatan logo IKN. Mengingat, IKN ini sebuah ibu kota yang dibangun mulai awal," terangnya.

"Berbeda misal kita ambil contoh Kota Malang dijadikan sebagai ibu kota. Di sini sudah terbentuk kebudayaan dan penataannya, sehingga tak begitu sulit. Berbeda ketika itu ibukota yang dibangun mulai awal," sambungnya.

Fakhrudin yang saat ini menjadi perwakilan satu-satunya dari Jawa Timur dalam ajang pembuatan desain logo IKN itu, mengusung filosofi semangat nusantara sebagai kota dunia berintegritas dan berdaya saing.

Sedangkan untuk konsep yang diambil adalah tridaya sebagai ilustrasi fase tumbuhnya IKN. Dalam pusat logo buatan Fakhrudin itu tampak simbol bintang yang mempresentasikan Pancasila sebagai fondasi IKN yang diharapkan menjadi ruang bersama warga negara Indonesia.

"Saya memilih bentuk sirkular sebagai representasi pergerakan kolektif masyarakat Indonesia. Logo ini harapannya mewakili harmoni dalam kemajuan peradaban Indonesia," ungkapnya.

Butuh waktu hampir 2 bulan hingga dirinya benar-benar menganggap matang hingga lahir identitas visual atau logo yang tetap relevan hingga 20 tahun mendatang.

Terlepas dari sayembara pembuatan logo IKN itu, Fakhrudin juga kerap membuat desain-desain pesanan yang didapat studio Yumakiso miliknya. Selama dirinya menggeluti bidang desain grafis ini, berbagai tawaran telah diterima.

Bahkan, tawaran dari luar negeri seperti Amerika hingga Australia juga berulang kali dia garap. Sejauh ini pesanan desain yang kerap kali dia dapat adalah untuk kebutuhan merchandise atau FnB.

"Ya saya bersama tim di Yumakiso studio ini kan bekerja sesuai project yang diterima. Memang rata-rata tawaran desain yang diterima itu untuk kebutuhan merchandise atau FnB bahkan dari luar negeri juga sama," terangnya.

"Tapi untuk 2 tahun ini sedikit berkurang karena fokus mulai beralih ke dunia akademis. Karena saya sekarang juga memiliki kesibukan sebagai dosen desain grafis Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB)," sambungnya.

Fakhrudin berpesan kepada muda-mudi agar tetap fokus dalam berproses maupun berkarya. Semangat pantang menyerah untuk belajar dan memahami suatu hal yang disuka harus ditanamkan tanpa berpikir setengah-setengah.

"Pesan ke teman-teman fokus tetap berproses dan berkarya. Jangan berhenti dan belajar untuk mencari tahu. Jika mempelajari satu hal, dipelajari sampai memahami dan satu lagi berani update portofolio dari karya Anda dan jangan malu," tandasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads