Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi merupakan atlet muda yang telah mengantongi segudang prestasi di cabang olahraga renang. Bahkan kodew yang tinggal di Jalan Bendungan Sutami, Kota Malang itu telah beberapa kali ikut serta dalam kompetisi international.
Salah satu perlombaan renang tingkat international yang diikutinya pada tahun 2022 lalu adalah Turki Islamic Solidarity. Dalam lomba itu, Izzy berhasil membawa medali perunggu di dua nomor sekaligus, Yakni nomor 800 meter gaya bebas dan 1.500 meter gaya bebas.
Perempuan berusia 18 tahun itu juga pernah meraih medali emas dalam kategori 1.500 meter gaya bebas dan satu medali perunggu kategori 800 meter gaya bebas. Raihan itu didapat saat dirinya mengikuti ajang bergengsi Singapore Major Games 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menceritakan bahwa awal dirinya mengenal olahraga renang sejak usianya masih 4 tahun. Kala itu dirinya memiliki kondisi tubuh yang cukup lemah dan mudah terserang penyakit. Dari situ, orang tuanya mengenalkan olahraga renang kepada Izzy.
Waktu itu Izzy belum menyukai olahraga renang. Tapi, melihat kakaknya yang menjadi atlet renang, menjadi motivasi tersendiri bagi Izzy untuk mengembangkan skill dalam bidang tersebut. Ia berkeinginan kuat untuk bisa jalan-jalan sambil berlatih seperti yang dilakukan kakaknya.
"Prestasi yang berkesan menurut saya ada dua. Pertama itu saat mengikuti PON Papua, itu merupakan kali pertama saya bisa menunjukkan kemampuan dan mulai dikenal oleh banyak orang," ujarnya saat dihubungi detikJatim, Senin (3/4/2023).
"Perlombaan kedua yang berkesan, Turki Islamic Solidarty, karena selain berlomba di tingkat internasional, itu merupakan pertama kalinya keinginan saya di awal untuk berlatih sambil jalan-jalan itu bisa tercapai," sambungnya.
Perempuan lulusan SMAN 4 Malang itu mengakui bahwa dalam mengasah kemampuan renangnya, dia harus berperang melawan kemalasan. Sebab, di usianya saat ini seringkali dia terbayang untuk menikmati dan menghabiskan waktu masa muda.
"Saya sering lihat temen-temen kan kalau pulang sekolah itu bisa main dulu, sedangkan saya kan kadang pulang dulu untuk latihan sampai sore, nanti kalau ada tugas dari sekolah mengerjakan sampai malam. Jadi nggak ada waktu seperti teman-teman," kata Izzy.
"Tapi tetap saya berusaha tidak malas untuk latihan dan terus mengasah kemampuan yang telah saya miliki. Karena tujuan ke depan saya adalah meraih rekor dalam setiap perlombaan untuk persiapan beralih menuju tingkat senior," sambungnya.
Ia pun berpesan kepada anak-anak muda sebayanya untuk tetap semangat mengejar mimpi. Tentu, agar langkah yang diambil tidak sia-sia, perlu dibarengi dengan niat, kedisiplinan, jujur, dan kerja keras.
"Buat temen-temen sebelum melangkah sesuatu, fokusin dulu diri kalian mau ke arah mana. Ketika sudah memiliki tujuan yang terfokus, tentu dalam menjalaninya lebih baik dan jangan terpengaruh omongan orang lain," pesannya.
(hil/dte)