Maimunah warga Dusun Ganten, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang terpaksa harus mengungsi. Ini setelah rumahnya porak-poranda terdampak tanah gerak.
Dari pantauan detikJatim, terlihat rumah Ibu berusia 49 tahun itu sudah dikosongkan, hanya terlihat lantai pecah berserakan. Tembok rumah retak hingga terlihat dari depan miring seperti akan roboh.
"Ruang tamu, kamar, kandang sapi, semua ruangan retak semua kena tanah gerak. Saya takut kalau ditempati nanti ketiban (tertimpa) rumah," ujar Maimunah kepada detikJatim pada Jumat (3/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya retakan muncul pada Selasa (28/2) lalu. Beberapa hari kemudian retakan semakin parah hingga akhirnya Maimunah bersama suami memutuskan untuk mengungsi ke rumah anaknya.
"Saat kejadian itu muncul retakan kecil, terus retak lagi semakin besar. Sempat saat retak dengar suara lantai pecah krak gitu. Saya ngungsi ke rumah anak di belakang kediaman saya," kata Maimunah.
Sementara itu, ayah Maimunah, Misno menyampaikan bahwa tanah gerak hingga mengakibatkan rumah-rumah warga retak sudah beberapa kali terjadi. Menurut hitungan kasarnya, retakan itu merupakan kali keempat.
"Peristiwa tanah gerak ini sudah terjadi 4 kali. Selama ini paling parah pada peristiwa ketiga dan keempat. Sampai rumah anak saya itu rusak parah dan tidak bisa dihuni lagi," ucap dia.
Misno menerangkan bahwa sebenarnya, sejak kejadian tanah gerak sebelumnya, sudah mengingatkan anaknya agar pindah dari rumahnya. Tapi hal itu tidak dilakukan dengan alasan sudah terlanjur nyaman.
"Saya sebenarnya sudah menyuruh anak saya pindah. Tapi dia gak mau dengan alasan sudah terlanjur nyaman. Nah pada akhirnya kejadian lagi gini," tuturnya.
Ia sendiri menambahkan, bahwa saudaranya beberapa waktu lalu meninggal dunia akibat longsor yang menimpa rumahnya di wilayah Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
"Itu Tuminah (84) meninggal kena longsor itu saudara saya," tandasnya.
(abq/iwd)