Sebanyak 40 ribu balita di Kabupaten Madiun menjalani pengecekan kesehatan serentak. Pengecekan serentak ini untuk pencegahan dan pelacakan stunting.
"Ini perjalanan panjang di akhir tahun 2022 kemarin, kita lakukan audiensi stunting. Bagaimana penanganan stunting kita evaluasi, kekurangan kita cari, kita rapat berantai pada saat itu, kita inventarisasi masalah dan inilah hasilnya. Ada sekitar 40 ribu lebih balita di Kabupaten Madiun kita cek kesehatan," ujar Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, saat meninjau kegiatan Bulan Timbang di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Rabu (15/2/2023).
Percepatan penanganan stunting di Kabupaten Madiun terus digencarkan. Misalnya di seluruh desa atau kelurahan se-Kabupaten Madiun, telah digelar kegiatan Bulan Timbang, Bulan Vitamin A dan obat cacing di seluruh Posyandu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita serentak di 877 posyandu yang tersebar di 206 desa kelurahan di 15 kecamatan. Setidaknya ada 6 langkah yang dilakukan sebagai SOP yang diberikan," kata Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Madiun.
Kaji Mbing menjelaskan langkah pertama yang dilakukan adalah pendaftaran, kemudian penimbangan yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
"Ketiga, tahap pencatatan dan pelaporan. Selanjutnya adalah penyuluhan dari kader posyandu. Kelima pemberian vitamin A dan obat cacing, serta langkah terakhir dalam pemberian PMT atau Pendamping Makanan Tambahan," imbuhnya.
Kaji Mbing menambahkan adanya pelaksanaan bulan timbang serentak ini nantinya akan menghasilkan data yang akurat.
"Sehingga data tersebut sebagai langkah intervensi penanganan yang akan semakin jelas apakah balita atau anak-anak tersebut masuk pada kategori weight faltering, underweight, gizi buruk, atau stunting," jelas Kaji Mbing.
Saat ini, Pemkab Madiun memiliki target tahun 2024 yakni angka stunting di angka 9,5%. Sedangkan saat ini masih di angka 17%.
"Diharapkan dalam kurun waktu 2 tahun ini bisa turun menjadi 9,5%,"tandasnya.
(hil/fat)