Hewan-hewan di Turki dan Suriah berperilaku aneh sebelum gempa besar berkekuatan magnitudo 7,8 viral di media sosial. Rekaman video tentang burung dan anjing yang berperilaku aneh sebelum gempa itu beredar luas.
Video di media sosial itu menunjukkan burung-burung terbang tak menentu di atas gedung-gedung tertutup salju dan anjing melolong keras. Peristiwa itu disebut terjadi sebelum gempa dahsyat meratakan bangunan di Turki dan Suriah menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Konon, hewan-hewan itu memberikan pertanda akan terjadi bencana. Tetapi sejauh ini belum ada verifikasi tentang kebenaran rekaman video yang beredar. Meski begitu, dari segi ilmiah, gagasan bahwa hewan bisa mendeteksi gempa bumi besar sebelum manusia sudah sejak zaman kuno menjadi teori yang dipercaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, memang ada penelitian ilmiah yang mendukung teori tersebut. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh US Geology Survey (USGS) sebagaimana dikutip detikInet, Rabu (8/2/2023).
Sama seperti mesin seismograf, hewan lebih siap dan sensitif merasakan getaran gempa awal yang tidak terdeteksi tubuh manusia. Yakni getaran yang bergerak melalui bumi beberapa detik sebelum gelombang gempa yang lebih kuat melanda. Demikian kata para ilmuwan. Bahkan, hewan-hewan itu mungkin bisa merasakannya sebelum gempa terjadi.
Menurut USGS perilaku hewan yang tidak normal pada detik-detik sebelum gempa bumi dijelaskan oleh perbedaan antara dua bentuk gelombang seismik. Gelombang primer, atau P, adalah yang pertama dipancarkan dari gempa bumi, yang bergerak dengan kecepatan beberapa mil per detik dari pusat gempa.
Getaran gelombang P itu yang lebih terlihat pada hewan. Selanjutnya barulah gelombang P diikuti oleh gelombang sekunder atau gelombang S yang lebih kuat, yang mengguncang tanah dengan gerakan memutar.
"Sangat sedikit manusia yang memperhatikan gelombang P yang lebih kecil yang bergerak paling cepat dari sumber gempa dan tiba sebelum gelombang S yang lebih besar," kata USGS dikutip dari Washington Post. "Tetapi banyak hewan dengan indra yang lebih tajam mampu merasakan gelombang P beberapa detik sebelum gelombang S tiba."
Getaran awal yang dideteksi dan dianalisis oleh mesin seismologi juga digunakan oleh sistem peringatan dini untuk memperkirakan terjadinya gempa. Biasanya dengan peringatan kurang dari satu menit. Tapi bisakah hewan merasakan gempa lebih awal, dan lebih baik dari mesin modern?
Seorang peneliti mengatakan, hewan mungkin dapat merasakan gempa bahkan sebelum gempa pertama terjadi.
"Kami memiliki indikasi yang sangat baik bahwa hewan benar-benar merasakan prekursor gempa bumi, dan itu bukan aktivitas seismik," kata Martin Wikelski dari Max Planck Institute of Animal Behavior yang memimpin studi tentang hal ini.
Dalam studi tinjauan sejawatnya yang diterbitkan pada 2020, para peneliti menempelkan tanda elektronik pada sapi, anjing, dan domba di sebuah peternakan Italia untuk mengamati pergerakan mereka selama beberapa bulan saat gempa bumi terdeteksi di dekatnya.
Hasil studi pengamatan aktivitas hewan sebelum gempa. Baca di halaman selanjutnya.
Para peneliti dari Max Planck Institute of Animal Behavior menemukan bahwa hewan-hewan yang diamati itu luar biasa 'superaktif', yakni bergerak terus menerus selama lebih dari 45 menit sebelum tujuh dari delapan gempa bumi besar terdeteksi di dekatnya.
Penelitian yang dilakukan dengan perangkat khusus untuk hewan itu menunjukkan bahwa hewan mungkin dapat mendeteksi potensi gempa lebih dari 12 jam sebelum manusia, jauh sebelum gempa terjadi.
"Alasan hewan bereaksi tidak biasa belum jelas, katanya. Ada indikasi bahwa mereka berusaha memberitahu kita. Bagaimana mereka melakukannya, kami belum tahu," katanya.
Dia percaya bahwa kemampuan hewan untuk merasakan bahaya mungkin terkait dengan kemampuan mereka berkomunikasi satu sama lain.
"Sapi awalnya mematung, mereka tidak bergerak sama sekali. Dan hal itu membuat anjing-anjing sangat gugup, dan mereka mulai menjadi gila, menggonggong. Kemudian domba menjadi stres. Sapi pun mulai membaca situasi ini dan secara keseluruhan semua hewan menjadi cemas dan bertingkah gila," kata Wikelski.
Dalam studi Wikelski hewan mungkin dapat mendeteksi gempa bumi lebih awal hingga 12 mil dari pusat gempa. Dia ingin melakukan lebih banyak penelitian. Termasuk kemungkinan apakah hewan ternak bereaksi terhadap kadar besi yang dilepaskan di udara oleh tekanan bawah tanah.
"Ada faktor-faktor lain yang tampaknya dipahami oleh hewan-hewan ini! Tetapi itu masih misterius," katanya.
Namun, tinjauan 2018 terhadap 700 klaim yang tercatat tentang perilaku hewan abnormal sebelum gempa membutuhkan lebih banyak bukti sebelum menarik kesimpulan.
Para peneliti memusatkan perhatian pada pertanyaan apakah hewan memiliki kemampuan untuk mendeteksi gempa lebih cepat dibandingkan mesin seismik.
Banyak contoh sejarah bahwa hewan berperilaku aneh yang kemudian disusul gempa bumi seismik beberapa detik sebelum gelombang gempa yang lebih besar terjadi. Sejauh ini, banyak dari bukti yang ada terlalu bersifat anekdot dan retrospektif untuk dapat diandalkan.
Namun, ada contoh yang cukup bisa diandalkan dari sejarah dan masa kini. Salah satu kisah anekdot paling awal yang dikaitkan dengan penulis Romawi Aelian merinci bagaimana tikus, ular, kelabang, dan kumbang melarikan diri dari kota Helike sebelum wilayah itu dihancurkan gempa bumi dan tsunami pada tahun 373 SM.
Lalu ada contoh di tahun 2016, 15 menit sebelum gempa bumi melanda Oklahoma, Amerika Serikat, burung terbang dalam jumlah yang sangat signifikan sehingga ribuan di antaranya dapat diamati di udara dengan teknologi radar.