6 Fakta Manis Pernikahan Pasangan Probolinggo dengan Maskawin Linggis

6 Fakta Manis Pernikahan Pasangan Probolinggo dengan Maskawin Linggis

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 06 Feb 2023 07:31 WIB
Samsul dan Sumiati yang menikah dengan maskawin linggis
Samsul dan Sumiati, pasangan Probolinggo yang menikah dengan maskawin sebuah linggis. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Pernikahan pasangan duda dan janda di Probolinggo ini meneduhkan hati. Di luar keunikan maskawin yang dipilih, yakni linggis, pernikahan mereka digelar sangat sederhana tapi penuh makna dan harapan.

Berikut ini sejumlah fakta pernikahan Samsul Mukmin (46) dengan Sumiati (45), warga Tongas, Probolinggo yang maskawinnya mencuri perhatian. Mereka menikah dengan maskawin sebuah linggis.

1. Menikah di KUA Tongas

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasangan yang baru menjalin hubungan selama 3 bulan itu menikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tongas, Probolinggo pada Jumat (3/2).

Tak ada acara yang istimewa dalam pernikahan mereka. Satu-satunya hal unik yang bikin pernikahan ini spesial adalah maskawin linggis.

ADVERTISEMENT

Duda dan janda warga Tongas, Probolinggo itu setelah menikah tinggal bersama sebagai suami istri di sebuah rumah sederhana di Desa Dungun, Tongas.

2. Alasan Memilih Linggis

Samsul menjelaskan dirinya memilih linggis sebagai maskawin untuk meminang dan menikahi Sumiati bukan tanpa alasan. Sejarahnya, mereka sama-sama punya kenangan pilu kehilangan pasangan masing-masing yang meninggal sebelum mereka bertemu.

Bagi Samsul, linggis adalah perkakas wajib yang harus dimiliki setiap rumah tangga di dusunnya karena alat itu serba guna. Bisa dipakai untuk berbagai keperluan. Selain itu, alat yang terbuat dari besi kokoh itu juga bersifat sangat kuat.

Karena alasan itulah ia memilih linggis sebagai maskawin untuk meminang Sumiati. Dia berharap dalam pernikahan itu dirinya dengan Sumiati bisa saling menguatkan sebagai suami dan istri hingga pernikahan mereka kekal dan abadi.

"Saya memilih linggis untuk mahar agar pernikahan dengan istri kedua ini bisa kekal dan abadi hingga akhir hayat," kata Samsul ketika ditemui detikJatim di rumahnya Minggu (5/2/2023).

3. Fungsi Linggis di Kemudian Hari

Tak hanya melambangkan kekuatan dan serba guna, Samsul mengatakan bahwa linggis juga bisa menjadi alat untuk membangun rumah. Seperti halnya dirinya dan Sumiati yang sedang membangun rumah tangga.

"Selain itu linggis bisa digunakan untuk membangun rumah," ujar pria yang telah memiliki 2 anak dari pernikahannya dengan istri sebelumnya itu.

Di luar makna filosofis pemilihan linggis sebagai maskawin, Samsul dan Sumiati memang berencana membangun tempat tinggal mereka di Desa Dungun, Tongas, Probolinggo agar lebih nyaman ditempati. Mereka pun berharap mendapatkan rezeki lebih.

Tetap pasrah kepada Tuhan Yang Maha Kuat. Baca di halaman selanjutnya.

4. Tetap Pasrah Kepada Tuhan

Samsul menegaskan, bukan berarti ketika memilih linggis yang melambangkan kekuatan dan kekokohan dirinya merasa kuat dan serba guna. Sebaliknya, dia justru mengaku serba tidak mampu sehingga harus tetap percaya dan berserah diri kepada Tuhan.

"Meski simbol linggis ini kuat, saya tetap percaya kepada Allah SWT yang akan memberikan rezeki bagi kami setelah berumah tangga," kata Samsul.

5. Pertemuan yang Sederhana

Sama halnya dengan pernikahan mereka yang sederhana, pertemuannya dengan Sumiati hingga mereka menikah juga terbilang sederhana. Beberapa waktu setelah istrinya meninggal Samsul dikenalkan dengan Sumiati yang juga seorang janda oleh seorang temannya.

"Istri meninggal, ada teman kenalkan saya dengan wanita sudah janda. Menjalin hubungan 3 bulan, akhirnya Sumiati saya ajak nikah," ujarnya.

Gayung bersambut, Sumiati menerima pinangan Samsul tanpa syarat yang muluk-muluk. Dia menerima pinangan sederhana itu karena mengenal Samsul sebagai pria yang baik dan bertanggung jawab.

6. Saling Memahami

Ketika Samsul menyampaikan maksud meminangnya dengan maskawin linggis, Sumiati mengaku tidak keberatan. Alasan utamanya, karena dia tahu bahwa Samsul pria yang baik dan bertanggung jawab, dan dia memahami alasan Samsul memilih linggis.

Sumiati langsung memahami apa yang dimaksud Samsul di balik pemilihan linggis sebagai maskawin. Ia pun menganggapnya baik. Maka jadilah duda dan janda itu mengikat tali pernikahan yang suci secara sederhana dengan maskawin linggis.

Tapi sebenarnya tidak hanya linggis, dalam akad nikah yang sederhana itu Samsul juga menambahkan maskawin berupa uang senilai Rp 100 ribu yang diterima Sumiati dengan penuh kebahagiaan.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads