Yacht atau kapal pesiar jenis Canace berbendera Finlandia mengalami kerusakan mesin di perairan Selat Madura dekat Pulau Bawean. Pemilik yacht itu adalah pasutri asal Finlandia, yakni Hanna Marie Niemi dan Veikko Hautanen.
Sambil menunggu perbaikan kapalnya Hanna, perempuan berusia 69 tahun pemilik kapal menceritakan perjalanan dirinya dan suaminya naik yacht pribadi mereka hingga mengalami mesin mati.
Hanna menyatakan bahwa dirinya bersama suaminya bertolak dari Benoa, Bali hendak ke Malaysia. Tetapi di tengah perjalanan, tepatnya di arah timur Pulau Bawean di Selat Madura, Kapal Yacht Canace yang ia tumpangi mengalami mati mesin. Hingga akhirnya ia pun mengontak Tim Basarnas setempat meminta bantuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"After living in Benoa, Bali for a while my husband and I wanted to go to Malaysia. But on the way to Malaysia, our ship's engine broke down around Bawean Island. So we finally asked for help (Setelah tinggal sejenak di Benoa, Bali saya dan suami mau pergi ke Malaysia. Tapi di tengah perjalanan, kapal kami mengalami kerusakan mesin di sekitar Pulau Bawean. Akhirnya kami meminta bantuan)," ujarnya.
Setelah berhasil dievakuasi oleh KN (Kapal Negara) 249 Permadi ke Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura Hanna mengaku akan lebih dulu memperbaiki mesin kapalnya yang rusak. Hanna belum memutuskan apakah mereka akan tinggal sementara di Sumenep atau melanjutkan perjalanan ke Malaysia.
Meski demikian, Hanna mengaku senang telah dievakuasi oleh tim Basarnas. Hal itu tidak sesuai dengan kekhawatiran dirinya dan suaminya bahwa pada saat itu tidak ada yang akan peduli dengan mereka saat mengalami trouble engine.
Hanna dan suaminya mengakui bahwa para petugas pencarian dan penyelamatan (Basarnas) di Indonesia sangat peduli dan merespons dengan cepat saat dirinya mengontak untuk meminta bantuan.
"At the moment, we are quite happy after getting help to evacuate. Before that we were very worried that no one would help us when our machine had a problem. But when we asked for help, they (basarnas) responded quickly to help us (Sekarang kami cukup senang setelah mendapat bantuan evakuasi. Sebelumnya kami sangat khawatir tidak ada orang yang mau membantu saat mesin kapal kami mati. Tapi ketika kami minta bantuan, mereka (Basarnas) merespons dengan cepat dan mau membantu kami)," kata Hanna.
Pantauan detikJatim, hingga saat ini kapal masih bersandar di pelabuhan Kalianget, Sumenep. Rencananya kapal itu masih harus dilakukan perbaikan mesin sebelum pasutri itu bisa melanjutkan perjalanan.
(dpe/iwd)