Para arkeolog menemukan sisa-sisa fosil 36 spesies vertebrata pada proses penggalian di Selat Madura. Penemuan ini menjadi yang pertama dalam temuan fosil vertebrata di dasar laut Indonesia.
Di antara penemuan tersebut ada dua fragmen tengkorak Homo erectus. Sehingga, penemuan ini memberikan informasi baru tentang bagaimana kehidupan Homo erectus 140.000 tahun yang lalu.
Sundaland yang Kini di Bawah Selat Madura
Daerah dasar laut yang sekarang di bawah permukaan Selat Madura tempat ditemukannya fosil-fosil tersebut disebut sebagai Sundaland. Dahulu Sundaland merupakan dataran yang luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penemuan penting hasil penelitian kolaborasi ini merupakan bukti pertama persebaran Homo erectus di dataran rendah nan luas, paparan Sunda, yang saat ini terendam di bawah permukaan laut, di Selat Madura," kata Kepala Pusat Riset Arkeometri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sofwan Noerwidi, melalui keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (18/5/2025), ditulis Senin (19/5/2025).
Sebelumnya para peneliti mengira Homo erectus hidup terisolasi di Jawa selama ratusan ribu tahun. Maka dari itu, penemuan ini mematahkan anggapan tersebut.
Noerwidi menyebut penemuan ini mengantarkan selangkah lagi melacak jejak Homo erectus di luar Jawa. Sebelumnya jejak penghunian hominin awal juga ditemukan di Kepulauan Zona Wallacea.
Seperti Apa Sundaland?
Pada zaman prasejarah, kepulauan Indonesia merupakan dataran luas dengan permukaan laut yang rendah. Pulau-pulau di Indonesia saat ini merupakan perbukitan dalam dataran yang lama.
Harold Berghuis dari Leiden University menjelaskan sebagian besar Sundaland yang pada saat ini tenggelam mencakup Laut Jawa, Laut China Selatan, dan Selat Madura. Sebelumnya belum pernah ditemukan fosil di wilayah tersebut.
"Hal ini membuat temuan kami benar-benar unik,"ujar Berghuis.
Ia menyebut fosil-fosil yang ditemukan berasal dari lembah sungai yang tenggelam dan seiring waktu terisi pasir sungai.
"Kami telah pastikan umur material tersebut sekitar 140 ribu tahun yang lalu. Itu adalah periode glasial terakhir. Sebagian besar belahan bumi utara ditutupi oleh gletser, dan karena begitu banyak air di Bumi tersimpan dalam lapisan es, permukaan laut global 100 meter lebih rendah daripada saat ini," terang Berghuis.
Sekitar 140.000 tahun lalu Sundaland menyerupai savana Afrika sekarang ini dengan padang rumput yang lumayan kering dan hamparan hutan sempit di sepanjang sungai-sungai besar, juga terdapat kekayaan fauna. Dahulu Sundaland dihuni berbagai spesies gajah, badak, sapi, dan buaya.
Sebagian besar spesies tersebut telah punah. Namun, dalam kasus lain mereka merupakan nenek moyang spesies yang masih hidup di wilayah Sundaland, meskipun sangat terancam.
Sebagai contoh, komodo saat ini terbatas di Pulau Komodo dan Flores.
Sementara, hiu sungai saat ini sangatlah langka di sungai-sungai besar di India dan Thailand. Sedangkan dahulu hewan-hewan ini berkembang dengan baik di Sundaland yang lama.
Unggul Prasetyo dari Museum Geologi Bandung turut menyampaikan, fakta fragmen Homo erectus ditemukan berasosiasi dengan fosil-fosil fauna darat di endapan sungai yang kini tertutup air laut merupakan data geologi penting untuk mengungkap kondisi lingkungan purba di Pulau Jawa bagian ujung timur.
Berghuis sendiri mengatakan Homo erectus menyebar melalui daratan Sundaland ini dari Asia ke Jawa.
Lembaga-lembaga yang Terlibat Penelitian
Penelitian ini sendiri melibatkan berbagai lembaga di Indonesia dan universitas-universitas di luar negeri, serta dukungan dari beberapa perusahaan.
Lembaga dari Indonesia yang terlibat di antaranya:
- Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia
- Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN
- Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM
- Museum Geologi Bandung
- Universitas Gadjah Mada.
Perguruan tinggi luar negeri yang terlibat:
- Universitas Leiden, Belanda
- Universitas Twente, Belanda
- Universitas Tokyo, Jepang
- Universitas Shandong, China
- Universitas Wollongong, Australia
- Universitas Griffith, Australia.
Perusahaan yang terlibat adalah:
- PT Pelabuhan Indonesia
- PT Van Oord Indonesia, Jakarta
- PT Berlian Manyar Sejahtera, Surabaya.
(nah/nwk)