Bupati Lumajang ketiban sampur (Kondisi yang mana menimpa seseorang tanpa dia inginkan). Dapat surat tilang dari Polres Situbondo atas pelanggaran naik motor nggak pakai helm di kawasan Trigonco. Usut punya usut motor yang dia berikan kepada keponakannya itu ternyata sedang dipinjam teman keponakannya hingga terjepret kamera ETLE di Situbondo.
Setelah menerima surat tilang itu Thoriq menghubungi keponakannya bernama Vito. Awalnya Vito sempat tidak mengangkat teleponnya. Dia tambah khawatir. Thoriq pun menelepon kakak keponakannya, akhirnya terkonfirmasi bahwa Vito memang pulang ke Situbondo saat libur Nataru 2023.
"Tak telepon kakaknya. Kakaknya namanya Cecep. 'Cep, Vito di Situbondo nggak?' 'Iya Mas Iqul'. Dia panggil saya Mas Iqul. 'Kemarin kayaknya pulang liburan tahun baru.' Terus ternyata Vito bales telepon saya. Dia cerita kalau dia nggak pakai sepeda itu pas ditilang. Dipake temennya," cerita Thoriq saat dihubungi detikJatim, Rabu (4/1/2022)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singkat cerita, sesuai cerita Vito kepada Thoriq, motor yang diberikan oleh Thoriq kepada Vito dipinjam teman Vito lalu dibawa jalan-jalan ke kawasan Asembagus, Situbondo keliling-keliling hingga terjepret kamera ETLE di kawasan Trigonco.
"Jadi yang kejepret di surat tilang itu, yang gondrong itu, temannya Vito," kata Thoriq. "Ya tak marahin si Vitonya. Kamu tak bawain motor itu untuk kuliah. Ya, dia akhirnya minta maaf."
Meski telah memaafkan keponakannya, Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itu tetap meminta keponakannya bertanggung jawab atas sepeda motor yang sudah dia percayakan kepadanya dan menyelesaikan sendiri urusan tilang itu di Polres Situbondo.
"Akhirnya tak suruh ngurus sampai selesai. 'Udah kamu urus itu sampai selesai. Bayar dendanya. Kalau sidang, ya, sidang. Pokoknya sampe selesai," kata Thoriq.
Ia juga menegaskan dirinya tidak mau campur tangan. Apalagi sampai harus menelepon ke Bupati Situbondo lalu minta dihubungkan dengan Polres Situbondo agar penuntasan masalah tilang itu dipermudah.
"Nggak (pakai jalur khusus). Tak suruh langsung ke polres. Tak suruh urus sendiri. Saya juga nggak menghubungi Pak Bupati Situbondo supaya dihubungkan dengan polres. Ndak! Meskipun sama saya teman sama Bupati Situbondo. Teman dekat," ujarnya lalu tertawa.
Bupati juga boleh kena tilang. Baca di halaman selanjutnya.
Thoriq pun tidak sampai berpikir dengan mengunggah cerita dirinya kena tilang itu akan kena bully-an atau kredibilitas dirinya sampai anjlok di mata publik. Dia menyatakan, melalui unggahan itu ia justru hendak menunjukkan bahwa seorang bupati juga bisa kena tilang.
"Nggak kalau sampai khawatir kredibilitas jatuh. Itu juga untuk menunjukkan, termasuk saya, kan, boleh kena tilang. Masak saya nggak boleh kena tilang?" Tandasnya.
Sebelumnya, Cak Thoriq kaget tiba-tiba mendapat surat tilang. Dia lebih kaget lagi saat melihat foto dirinya di dalam surat tilang yang ternyata berambut gondrong. Ia unggah keterkejutannya itu di akun twitternya miliknya @thoriqul_haq.
"Ono bukti foto arek nggowo sepeda rambute gondrong. AKHIRE tak telusuri, tiba'e ponakanku dewe (Ada bukti foto yang bawa motor rambutnya gondrong. Akhirnya aku telusuri, ternyata keponakanku sendiri)," ujarnya dalam cuitan di twitter.
Ya, sepeda motor miliknya yang kena tilang di Situbondo itu memang dia berikan kepada keponakannya bernama Vito. Saat ini Vito menempuh perkuliahan jurusan teknik sipil di Malang.
"Saya itu ada anak asuh, ya, ponakan itu. Dia yatim, ya. Sejak kecil sudah ditinggal ayahnya. Ayahnya itu mas sepupu saya. Selesai SMA saya kuliahkan. Kuliahnya di malang jurusan teknik sipil, baru masuk semester kemarin. Kemudian karena nggak ada motor, ya udah saya suruh pakai motor saya," katanya.
Thoriq menceritakan bahwa motor yang dia berikan kepada keponakannya itu adalah motor miliknya yang dulu sehari-hari dia pakai di rumahnya di Surabaya. Setelah pindah ke Lumajang, motor itu turut dibawa, juga dipakai untuk keperluan sehari-hari seperti mengantar anak ke sekolah.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.