Bupati Lumajang Thoriqul Haq kaget tiba-tiba mendapat surat tilang. Dia lebih kaget lagi saat melihat foto dirinya di dalam surat tilang yang ternyata berambut gondrong. Ladalah!
"Ono bukti foto arek nggowo sepeda rambute gondrong. AKHIRE tak telusuri, tiba'e ponakanku dewe (Ada bukti foto yang bawa motor rambutnya gondrong. Akhirnya aku telusuri, ternyata keponakanku sendiri)," ujarnya dalam cuitan di akun twitter miliknya @thoriqul_haq.
Ya, sepeda motor miliknya yang kena tilang di Situbondo itu memang dia berikan kepada keponakannya bernama Vito. Saat ini Vito menempuh perkuliahan jurusan teknik sipil di Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya itu ada anak asuh, ya, ponakan itu. Dia yatim, ya. Sejak kecil sudah ditinggal ayahnya. Ayahnya itu mas sepupu saya. Selesai SMA saya kuliahkan. Kuliahnya di malang jurusan teknik sipil, baru masuk semester kemarin. Kemudian karena nggak ada motor, ya udah saya suruh pakai motor saya," kata Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq kepada detikJatim, Rabu (4/1/2022).
Thoriq menceritakan bahwa motor yang dia berikan kepada keponakannya itu adalah motor miliknya yang dulu sehari-hari dia pakai di rumahnya di Surabaya.
Setelah pindah ke Lumajang, motor itu turut dibawa dan juga dipakai untuk keperluan sehari-hari seperti mengantar anak ke sekolah.
"Nah motor itu dibawa sama keponakan saya, keponakan saya itu rumahnya di Situbondo. Di daerah Jangkar," ujarnya.
Saat menerima surat tilang dari Polres Situbondo itu, Thoriq sebenarnya masih setengah mengingat, kapan dirinya naik motor itu ke Situbondo? Padahal sejak menjabat Bupati Lumajang dia jarang ke mana-mana apalagi ke Situbondo.
"Tak bukalah surat itu, akhirnya saya ingat sepeda itu. Tak buka lagi tak lihat gambarnya, perasaan ini bukan gambar (Foto) keponakanku. Soalnya rambutnya gondrong (Ponakannya tidak gondrong). Nah pikiran saya ke mana-mana. Jangan-jangan sepeda ini ilang (Hilang) dia nggak lapor, terus dipakai orang. Wis mikirnya macem-macem (Sudah pikirannya macam-macam)," katanya.
"Tak telepon kakaknya. Kakaknya namanya Cecep. Cep, Vito di Situbondo nggak? 'Iya mas Iqul'. Dia panggil saya Mas Iqul. Kemarin kayaknya pulang liburan tahun baru. Terus ternyata Vito bales telepon saya. Dia cerita kalau dia nggak pakai sepeda itu pas ditilang. Dipake temennya," cerita Thoriq.
Singkat cerita, sesuai cerita Vito kepada Thoriq, motor yang diberikan oleh Thoriq kepada Vito itu dipinjam oleh teman Vito lalu dibawa jalan-jalan ke kawasan Asembagus, Situbondo, keliling-keliling hingga terjepret kamera ETLE di kawasan Trigonco, Situbondo.
"Jadi yang kejepret di surat tilang itu, yang gondrong itu, temannya Vito," kata Thoriq. "Ya tak marahin. Kamu tak bawain motor itu untuk kuliah. Dia minta maaf. Akhirnya tak suruh ngurus sampai selesai. 'Udah kamu urus itu sampai selesai. Bayar dendanya. Kalau sidang, ya, sidang. Pokoknya sampe selesai."
Thoriq menegaskan dia meminta keponakannya bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan itu. Dia tidak mau campur tangan. Apalagi sampai harus menelepon Bupati Situbondo lalu minta dihubungkan dengan Polres Situbondo.
![]() |
"Nggak (Nggak pakai jalur dalam). Tak suruh langsung ke polres. Tak suruh urus sendiri. Saya juga nggak menghubungi Pak Bupati Situbondo supaya dihubungkan dengan polres. Ndak!" ujarnya dengan tertawa. "Kan, Bupati Situbondo itu sama saya teman. Teman dekat."
Thoriq pun tidak sampai berpikir dengan mengunggah cerita dirinya kena tilang itu akan ada bully-an atau kredibilitas dirinya sampai anjlok di mata publik. Dia menyatakan, unggahan itu sekaligus untuk menunjukkan bahwa seorang bupati juga bisa kena tilang.
"Nggak kalau sampai khawatir kredibilitas jatuh. Itu juga untuk menunjukkan, termasuk saya, kan, boleh kena tilang. Masak saya nggak boleh kena tilang?" Tandasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Simak Video "Video: Pj Bupati Lumajang Wanti-wanti Kades soal Netralitas saat Pilkada"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/fat)