Sebuah video diunggah akun YouTube Gus Samsuden Jaddab 1 bulan lalu. Di video itu Gus Samsudin disebut dapat gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo.
Di dalam video berdurasi 1 jam 14 menit itu terlihat bagaimana Gus Samsudin 'diberi gelar Kanjeng Raden Tumenggung' dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunan Surakarta.
Terlihat Gus Samsudin sedang mengenakan beskap hitam dengan terusan jarik saat sedang menghadiri acara itu. Terlihat pula Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng juga hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adik kandung Raja Keraton Solo Paku Buwono XIII itu memberikan dokumen pengesahan kepada orang-orang yang memperoleh gelar Keraton. Gusti Moeng juga tampak memberikan sambutan dalam acara yang digelar di sebuah pendopo itu.
Saat dimintai konfirmasi, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat menyatakan bahwa acara itu diadakan di luar acara resmi Keraton. Penyelenggaranya juga bukan dari Keraton.
"Biasanya dhawuh Dalem (perintah raja) itu lewat Sasono Wilopo, saya juga sudah cek ke Kasentanan juga, tidak ada nama Gus Samsudin. Ketika saya melihat videonya itu, pemberian gelarnya juga bukan di Kasunanan Surakarta," kata Dani dilansir dari detikJateng, Kamis (29/12/2022).
Karena itulah Dani menganggap pemberian gelar itu tidak sah karena berada di luar perintah Raja. Dani menuturkan hanya Raja yang memiliki kewenangan memberikan gelar-gelar itu.
Normalnya, kata dia, gelar tersebut juga akan disertai dengan legalitas berupa surat kekancingan yang ditandatangani langsung oleh Paku Buwono XIII.
"Kalau Kanjeng Raden Tumenggung yang resmi, ya dari Sinuhun (raja). Ada surat kekancingan dari Sinuhun. Tapi Gus Samsudin, tidak tahu dari mana (gelarnya)," ujarnya.
Gus Samsudin akhirnya buka suara soal gelar Kanjeng Raden Tumenggung yang diterimanya. Dia mengaku memperoleh gelar tersebut langsung dari Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.
"Iya benar, memang dapat gelar itu (Kanjeng Raden Tumenggung). Memang dapat dari urusan keraton," jelas Gus Samsudin dihubungi detikJatim lewat telepon, Kamis (29/12/2022).
Gus Samsudin mengatakan mendapatkan undangan langsung dari pihak keraton. Dia pun menerima undangan tersebut karena ingin menghargai. Sebab, undangan penganugerahan gelar itu dari Gusti Moeng.
"Pertama kali bertemu itu di Malang untuk dikasih gelar. Kemudian diundang kembali di keraton Solo untuk penganugerahan," terangnya.
Sebelumnya, Gus Samsudin juga sempat mempertanyakan gelar Kanjeng Raden Tumenggung kepada pihak keraton. Rupanya gelar itu diberikan kepada seseorang yang memenuhi kriteria dari pihak keraton. Salah satunya yakni dapat melestarikan budaya Jawa.
Gus Samsudin mengaku senang usai mendapatkan gelar tersebut. Itu karena, dia juga menyukai budaya-budaya Jawa.
"Intinya ya itu, ada banyak faktor untuk dapat gelar itu. Kemudian disumpah di sana. Termasuk berjanji untuk bisa menjaga dan melestarikan budaya Jawa," jelasnya
Dalam penganugerahan gelar Kanjeng Raden Tumenggung itu, kata Gus Samsudin, tidak hanya dia sendiri. Namun, ada sekitar tujuh orang lainnya yang juga mendapat gelar yang sama. Tujuh orang itu juga merupakan orang-orang yang berpengaruh dalam pelestarian budaya.
Sementara Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo mengungkap alasan memberikan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) kepada Gus Samsudin. Setelah mendapat gelar tersebut, Gus Samsudin menjadi KRT Samsudin Condronegoro.
"Gelar Kanjeng Raden Tumenggung pada bulan November lalu," kata Ketua LDA, GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng saat dihubungi wartawan, Kamis (29/12/2022).
Gusti Moeng mengatakan pemberian gelar tersebut merupakan usulan dari Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pokoso) cabang Malang. Saat gelar itu diberikan, Gusti Moeng menyebut Gus Samsudin tidak ada persoalan atau masalah.
"Pertimbangan (memberikan gelar) tadi usulan dari cabang. Yang tahu persis dari cabang. (Saat) Diusulkan dari cabang dia tidak bermasalah apa-apa, baik-baik saja," ungkapnya.
Menurut Gusti Moeng, pemberian gelar tersebut karena Gus Samsudin dianggap sebagai orang yang berpengaruh di lingkungannya.
"Apapun kan dia sebagai tokoh masyarakat di lingkupnya. Dengan diberi kepercayaan, penghargaan dari keraton, kami harapkan biar semakin baik untuk berbuat di masyarakat," ucapnya.
Gusti Moeng menambahkan, Keraton Solo biasa memberikan gelar kepada tokoh masyarakat yang berjasa kepada Keraton Surakarta, terhadap pelestarian budaya Jawa, dan berjasa bagi bangsa Indonesia.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.