Pria Gresik 'Hidup Lagi' Sempat Dikirim ke Dinsos Solo gegara Logat

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 22 Des 2022 19:22 WIB
Solechul Hadi (6 dari kiri/ kaus abu-abu) saat dipulangkan ke Desa Roomo, Manyar, Gresik. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Sudah 10 tahun lamanya keluarga Solechul Hadi, pria asal Gresik, menganggapnya meninggal. Kemunculannya baru-baru ini tentu saja membuat keluarganya sangat terkejut. Ternyata selama ini pria yang akrab disapa Hadi itu dirawat di Solo karena mengalami gangguan jiwa, kok bisa?

Plt Kepala Desa Roomo Abdul Jamal Putra mengatakan dirinya mendapat kabar bahwa Hadi masih hidup itu dari Dinsos Gresik. Dinsos Gresik sendiri menerima kabar dari Dinsos Solo. Dinsos Solo mengaku selama ini merawat Hadi.

"Saya dihubungi Dinsos Gresik, katanya ada warga saya berada di Dinsos Solo. Waktu tanya ke pengurus RT, keluarga, dan pengurus RT kaget semua. Tapi begitu melihat video, semua yakin itu memang Hadi yang dikabarkan meninggal," ujar Jamal kepada detikJatim, Kamis (22/12/2022).

Ternyata, sejak kabur dari pesantren pada 2010, Hadi mengalami gangguan jiwa. Sejak itu lah ia tak ingat lagi siapa dirinya dan dari mana dia berasal. Hingga sebuah insiden membuatnya dikirim ke Solo untuk dirawat di sana.

"Jadi dia ini kabur ke Surabaya. Pada tahun 2012 diciduk Satpol PP Surabaya. Hadi dibawa ke Dinsos Kota Surabaya karena tak membawa identitas," kata Jamal

Saat didata, logat bicara Hadi dianggap seperti orang Jawa Tengah. Atas dasar itu Dinsos Surabaya kemudian mengirimnya ke Dinsos Solo. Setelah 10 tahun mendapat pembinaan dan perawatan di Solo, Hadi pada akhirnya mulai mengingat siapa dirinya, namanya, dan alamat keluarganya.

"Baru ingat keluarganya, baru ingat temannya, baru ingat namanya dan ngaku orang Gresik, akhirnya dicari informasi Dinas Sosial Gresik, ada anggota karang taruna kenal baru ingat semua," kata Jamal.

Hal ini menjadi peristiwa yang benar-benar mengejutkan bagi warga tempat Hadi berasal. Apalagi, semua hal yang menunjukkan bahwa Hadi masih hidup sudah benar-benar dihapus.

Jamal sendiri mengaku tidak tahu-menahu bagaimana detail cerita pada 2012 lalu ketika tiba-tiba saja keluarga Hadi mendapat kabar bahwa pria itu telah meninggal hingga dilakukan penghapusan KTP dan KK.

"Semua identitas baik KTP ataupun KK semua sudah dicoret. Saya nggak tahu pasti waktu itu yang mengabarkan meninggal siapa, karena saya belum menjabat," ujar Jamal.

Ketika Hadi tiba di Balai Desa Roomo, Manyar, pria itu langsung ditemui keluarganya. Ia disambut haru oleh kakak kandungnya. Kini dia sudah mengingat semua yang pernah dialami, termasuk lingkungan tempat tinggalnya dulu.

Disambut haru oleh keluarga bikin warga terheran-heran. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork