Erupsi Semeru Paksa Warga Terjang 'Pasir Isap' di Aliran Lahar Dingin

Erupsi Semeru Paksa Warga Terjang 'Pasir Isap' di Aliran Lahar Dingin

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 19 Des 2022 14:35 WIB
Akses menuju ke Dusun Sumber Langsep, Jugosari, Candipuro, Lumajang kembali terputus, tapi warga bisa melintas melewati aliran lahar dinginAkses menuju ke Dusun Sumber Langsep, Jugosari, Candipuro, Lumajang kembali terputus, tapi warga bisa melintas melewati aliran lahar dingin
Relawan menunjukkan material lahar dingin Semeru yang kini dilewati warga jadi jalan alternatif. (Foto: Istimewa/tangkapan layar)
Lumajang -

Empasan lahar dingin Gunung Semeru secara bertubi-tubi membuat Kali Regoyo di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, tertimbun material lahar dingin. Timbunan itu kini menjadi jalur yang dilintasi warga.

Lahar dingin telah memutus akses terusan dari Jembatan Limpas Dusun Sumber Kajar-Dusun Sumber Langsep. Sementara, ketinggian timbunan material lahar sudah rata dengan tinggi jembatan.

Warga Dusun Sumber Langsep pun terpaksa memutar melewati timbunan material lahar untuk keluar masuk desa. Padahal risiko melewati jalur tersebut tidaklah kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan relawan dalam video yang dilihat detikJatim hari ini, dampak erupsi itu membuat jembatan ke Desa Sumber Langsep tidak bisa dilalui. Sehingga warga harus memutar melalui material lahar dingin Semeru.

"Lahar dingin kemarin memutuskan jalur menuju ke Desa Sumber Langsep. Sekarang warga harus melewati material lahar dingin ke sana, untuk menuju ke perkampungan," ujar relawan di video tersebut.

ADVERTISEMENT

Jembatan yang tadinya memiliki ketinggian sekitar 7 meter dari Kali Regoyo, kini telah rata dengan timbunan material lahar dingin yang berada di dalam sungai.

"Saat ini saya di Jembatan Sumber Kajar menuju ke Sumber Langsep. Jembatannya sekarang rata dengan material lahar dingin," ujar relawan di dalam video.

Anggota Senior Tim Rescue Ikatan Remaja Anti Narkotika Pecinta Alam (Irannala) yang akrab disapa Gun membenarkan bahwa video itu diambil oleh rekan relawannya.

"Benar itu diambil rekan saya. Jembatan itu jalur penghubung warga Sumber Langsep. Jadi muter itu. Memang nggak terlalu jauh, tapi medannya mengkhawatirkan," ujar Gun kepada detikJatim, Senin (19/12/2022).

Pasir hisap yang harus dilalui warga. Baca di halaman selanjutnya.

Risiko besar yang harus dihadapi warga ketika melintasi material lahar dingin Semeru, menurut Gun, adalah terjebak 'pasir isap' yang ada di aliran lahar dingin Semeru.

"Ada 'pasir isap'. Bukan seperti di film-film, ya. Itu tumpukan material lahar dingin yang bisa ambles. Karena di bawahnya masih panas berbentuk lumpur, atasnya agak padat," ujar Gun.

Gun pun menilai bahwa erupsi Semeru tahun ini sebenarnya lebih besar bila dibandingkan 2021 lalu. Selain erupsi dan lava yang lebih besar, dampaknya pun jauh lebih luas.

"Sebenarnya erupsi kali ini lebih besar dari 2021 lalu. Lavanya lebih besar. Hanya saja karena tahun lalu kurang antisipasi jadi banyak korban. Kalau melihat dampak, lebih parah tahun ini sebenarnya," kata Gun.

Hingga hari ini erupsi Gunung Semeru masih terus terjadi. Pada Senin pagi tadi sudah terjadi 2 kali erupsi. Yakni pada pukul 05.16 WIB dan pukul 07.03 WIB.

Erupsi yang terjadi pukul 05.16 WIB setinggi 400 meter di atas puncak mahameru atau 4.076 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 111 detik," kata Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam keterangan yang dilihat detikJatim.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads