Bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung menjadi bukti bahwa kelompok dengan ideologi radikal masih ada. Mereka masih melakukan beragam cara untuk menebar teror. Meski demikian, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengeklaim bahwa program deradikalisasi sudah dilakukan secara maksimal.
Sekretaris Utama BNPT Mayor Jenderal TNI Dedi Sambowo dalam kunjungan kerjanya ke Malang menyatakan bahwa kasus bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar saat ini masih dalam proses penyidikan dan pengusutan dari pihak-pihak berwenang.
"Jadi, BNPT sesuai UU, melaksanakan kegiatan pencegahan. Pencegahan itu berkaitan dengan pertama adalah kontranarasi, kesiapsiagaan nasional, dan deradikalisasi. Tugas BNPT sesuai UU, ya, terbatas pada kegiatan itu di seluruh Indonesia dan sudah semaksimal mungkin tindakan pencegahan dilakukan," ujarnya di Lahan KTN Turen, Jalan Raya Gatot Subroto, Malang, Kamis (8/12/2022).
BNPT, kata Dedi, terlibat dalam proses pengusutan jaringan pelaku bom bunuh diri itu bersama instansi terkait lainnya. Dia tegaskan bahwa semua unsur berwenang terlibat untuk melakukan pengusutan bersama.
"Kegiatan tersebut siapa dan bagaimana ini masih dalam proses. Tentunya kami di situ bersama-sama dengan instansi terkait yang lain. Jadi semua unsur terlibat di situ untuk melakukan tindakan pengusutan secara bersama-sama," katanya.
Sejauh ini, kata Dedi, BNPT telah melakukan program-program deradikalisasi dengan maksimal. Salah satu bentuknya adalah Kawasan Terpadu Nusantara (KTN). Pada program KTN itu ada lima lokasi di Indonesia yang menjadi percontohan.
"Seperti tadi kita lihat di tayangan BNPT, KTN yang dilaksanakan itu ada 5. Pertama di Turen (Malang), Jawa Tengah di Temanggung, Jawa Barat Garut, Morowali, dan satu lagi di NTB. Koperasi yang sudah kami bentuk di 5 provinsi itu ada teman-teman kita baik dari deradikalisasi dan penyintas, mereka bergabung di sini dan bersama-sama melaksanakan kegiatan berorientasi ekonomi, kemudian pariwisata, dan edukasi," paparnya.
Dia mengklaim bahwa sesuai arahan Kemenkopolhukam kegiatan KTN yang dilaksanakan BNPT ini sangat efektif. Sehingga di masa mendatang tidak hanya diterapkan di 5 provinsi, tapi juga akan ada sejumlah KTN lain yang akan dibentuk di wilayah Indonesia.
"Jadi dalam waktu dekat yang akan dibuat, KTN pertama di Banten, Lampung, Aceh, sesuai dengan program rencana kerja dari BNPT. Ini terus menerus akan kita lakukan secara bertahap. Tapi untuk tahun ini, 2022, kami melaksanakan lima KTN. Ini terus akan dikembangkan dan merupakan wadah yang sangat positif," ujarnya.
Program dilanjutkan, eks napiter dipastikan tercatat dan terpantau. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/dpe)