Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Bandung sekitar pukul 08.20 WIB. Serangan bom ini dilakukan seorang pria yang menerobos masuk sambil mengacungkan senjata tajam.
Peristiwa ini membuat polres dan polsek jajaran di berbagai daerah mempertebal penjagaan dan keamanan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi serangan serupa.
Berikut Fakta-fakta Ledakan Bom Bunuh di Polsek Astana Anyar:
1. Serangan Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Terjadi Saat Apel Pagi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar dilakukan seorang pria saat berlangsung apel pagi. Pelaku kemudian menerobos barisan anggota yang sedang menggelar apel. Bom yang dibawa pelaku kemudian meledak.
"Anggota menghindar dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," kata kata Kapolres Bandung, Kombes Aswin Sipayung.
2. Ledakan Kedua Terdengar Lagi di Polsek Astana Anyar
Ledakan di Polsek Astana Anyar Kota Bandung tak cuma sekali terdengar. Tercatat ada dua kali suara ledakan. Polisi mengungkap asal suara ledakan kedua.
Ledakan pertama terdengar pada pukul 08.20 WIB. Sedangkan ledakan kedua terdengar sekitar pukul 10.45 WIB. Ledakan kedua dikonfirmasi merupakan ledakan disposal atau sisa bahan peledak bom pertama.
3. Motor Biru Diduga Milik Pelaku Bom Bunuh Diri Ditemukan
Motor bebek warna biru terparkir di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung. Motor tersebut terparkir di sekitar lokasi kejadian diduga milik pelaku. Foto soal motor bebek warna biru itu beredar di medsos. Tepat di bagian depan motor ada sebuah kertas tertulis hasutan kebencian terhadap penegak hukum.
Saat ditanya mengenai motor yang diduga milik pelaku, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengaku belum bisa menjelaskan lebih jauh. Saat ini pihaknya masih menyelidikinya.
4. Seorang Polisi Gugur dalam Serangan Bom Bunuh Diri itu
Akibat serangan bom bunuh diri itu, 11 orang menjadi korban. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi. Dari 11 orang, 10 anggota polisi dan satu warga sipil yang terluka sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Satu anggota polisi meninggal bernama Aipda Sofyan.
5. Bomber di Polsek Astana Anyar Bawa 2 Bom, 1 Melekat di Badan
Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung diduga membawa dua unit bom ke lokasi. Satu bom yang meledak diduga melekat di tubuh pelaku.
Sedangkan satu bom lainnya ditemukan di sekitar lokasi dalam kondisi belum meledak. "Tadi ada satu yang diledakkan pelaku, dan ada satu yang kita ledakan," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana.
6. Pelaku Bom Bunuh Diri Terungkap
Terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, teridentifikasi bernama Agus Sujatno (34). Pelaku pernah tinggal di Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Namun sudah pindah ke di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Para tetangga menyebut dan istrinya tertutup dan jarang bergaul.
Identitas pelaku bom bunuh diri dibenarkan oleh kakek tirinya Supono (84). Supono memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong saat aksi bom bunuh diri itu terjadi merupakan cucunya. Agus Sujatno diketahui merupakan mantan napi teroris (napiter) yang mendekam di penjara pada 2017. AS lalu bebas bersyarat pada 2021.
7. Bomber Polsek Astana Anyar Bawa Belasan Lembar Kertas Tolak KUHP
Sejumlah kertas yang dibawa pelaku saat meledakkan diri ditemukan di di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung. Kertas yang dibawa pelaku bernama Agus Sujatno itu bertuliskan protes terhadap pengesahan Rancangan Undang-undang Kitab Hukum Pidana (RKUHP). Polisi masih mendalami sejumlah bukti yang ada di lokasi kejadian.
"Belasan kertas bertuliskan protes penolakan terhadap RKUHP yang baru saja disahkan. Di dalamnya terkait masalah zina dan sebagainya," ujar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
(abq/iwd)