Warga Lereng Gunung Raung Dihantui Teror Macan Tutul yang Turun ke Ladang

Warga Lereng Gunung Raung Dihantui Teror Macan Tutul yang Turun ke Ladang

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 05 Des 2022 08:08 WIB
Ladang warga di lereng Gunung Raung tempat kemunculan diduga macan tutul liar
Ladang warga di lereng Gunung Raung tempat kemunculan diduga macan tutul liar. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi resah dengan adanya dugaan macan tutul yang menampakkan diri di ladang warga. Tak cuma sekali, macan tutul itu muncul pada beberapa hari terakhir.

Kemunculan macan tutul ini menurut warga setempat terjadi pada Minggu (4/12/2022) pagi. Warga panik melaporkan turunnya macan tutul ke ladang warga itu kepada kepala desa setempat.

"Warga melaporkan kepada kami adanya macan tutul di ladang mereka. Tepatnya di Dusun Kampunganyar," ujar Kepala Desa Sumberarum Ali Nurfathoni kepada detikJatim, Minggu (4/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya sekali, warga mengaku menemukan kemunculan macan tutul itu dalam beberapa hari terakhir. Padahal, ladang warga ini agak jauh dari hutan di lereng Gunung Raung.

Warga pertama kali menemukan beberapa anakan macan tutul. Selanjutnya, juga muncul diduga macan tutul dewasa di ladang warga.

ADVERTISEMENT

"Agak jauh dari hutan. Sudah seminggu ini kami dapat laporan. Macan tutul terakhir ketemu warga berukuran besar," ujarnya.

Temuan macan tutul ini, kata Ali, menjadi keresahan warga. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan hati-hati saat ke ladang.

Pihaknya juga melarang perburuan macan tutul di sekitar lokasi. Ini dilakukan demi pelestarian satwa liar di sekitar Gunung Raung.

"Warga kami cukup resah atas kejadian tersebut. Langkah pemdes Sumberarum meminta kepada warga untuk waspada dan hati-hati, tetapi warga dilarang melakukan perburuan atau penangkapan macan tutul," ujarnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Purwantono mengaku sudah menerima informasi itu. Namun pihaknya belum bisa memastikan kebenaran informasi tentang kemunculan macan tutul ini.

"Kami belum bisa memastikan kebenarannya. Karena harus ada SOP atau tahapan untuk menyatakan bahwa macan tutul itu ada," ujarnya.

Pertama, kata dia, harus ada bukti otentik seperti foto atau video yang menunjukkan keberadaan macan tutul lereng Gunung Raung.

"Kalau memang ada bukti otentiknya, bisa jadi kami akan tempatkan kamera trap untuk memastikan macan tutul itu ada," kata Purwantono.

BKSDA belum pernah menemukan tanda-tanda macan tutul di Gunung Raung. Baca di halaman selanjutnya.

Lebih lanjut Purwantono menyampaikan berdasarkan pengamatan BKSDA di Gunung Raung sejauh ini belum ditemukan keberadaan macan tutul.

Sedangkan untuk pengakuan warga Sumberarum yang melihat penampakan macan tutul, masih perlu dilakukan identifikasi.

"Kami harus melakukan penjelajahan apakah nanti ditemukan ada perjumpaan secara tidak langsung. Seperti jejak, kotoran, terus cakaran di pohon, untuk memastikan itu macan tutul," katanya.

Setelah ditemukan adanya tanda-tanda yang mengarah pada keberadaan macan tutul BKSDA baru akan memasang kamera trap di lokasi yang sering dilewati.

"Ketika tertangkap kamera, baru bisa disimpulkan oh ternyata ada macan tutul. Jadi perjumpaan tidak langsung saja belum cukup untuk menyatakan di suatu tempat ada macan tutul atau tidak," ujarnya.

Di sisi lain, kata Purwantono, ada sejumlah kemungkinan macan tutul sampai keluar dari habitatnya dan mulai mendatangi lokasi permukiman atau ladang warga.

"Banyak faktor. Bisa jadi karena mencari mangsa karena di habitat aslinya mulai berkurang," katanya.

Kemungkinan selanjutnya ialah karena faktor alam seperti pertanda gunung berapi yang mau meletus atau terjadi gempa.

"Tapi itu tidak hanya macan tutul. Monyet, babi hutan, burung dan hewan lainnya akan turun gunung jika terjadi fenomena alam itu," ujarnya.



Hide Ads