5. Sesar Pasuruan
Disebutkan dalam Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Pasuruan terlihat jelas di topografi dengan adanya gawir sesar memanjang mengarah ke barat timur sepanjang 18 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan penelitian yang ada sesar ini menghasilkan indikasi pergerakan aktif ditemukan sebanyak minimal 6 kali dalam waktu 4000 tahun terakhir. Namun tidak terdata tentang potensi kekuatan gempa yang bisa dihasilkan.
6. Sesar Probolinggo
Sama halnya dengan Sesar Pasuruan, Sesar Probolinggo tergambar di permukaan dari ketampakan gawir sesar yang memanjang. Arah sesar ini ke timur laut-barat daya. Gawir sesar ini memotong endapan lepas gunung api dari Gunung Argopuro yang berumur Pleistosen (antara 2,5 juta hingga 11.500 tahun yang lalu).
Morfologi dari gawir sesar ini mengindikasikan pergerakannya mendatar. Seperti halnya sesar Pasuruan dalam Peta Pusgen 2017 belum diketahui berapa potensi kekuatan gempa yang bisa dihasilkan oleh sesar ini.
Pakar geologi dari ITS sebelumnya menyebutkan ada kemungkinan gempa M 4,1 yang dirasakan di Probolinggo beberapa waktu lalu disebabkan pergeseran sesar ini selain juga bisa disebabkan karena pergeseran Sesar Wongsorejo.
7. Sesar Wongsorejo
Sesar Wongsorejo berada di Kabupaten Banyuwangi. Sesar ini terbentuk sekitar 300 ribu tahun yang lalu dan saat ini tertutupi endapan hasil letusan Gunung Ijen purba yang terjadi 70 ribu tahun lalu. Sesar ini memanjang sekitar 10 km di wilayah Desa Alasbulu, Kecamatan Wongsorejo, sekitar 30 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.
BPBD Probolinggo sebelumnya menyatakan bahwa gempa M 4,1 yang terjadi di Probolinggo beberapa waktu lalu disebabkan karena sesar ini.
Sebelumnya, Pakar Geologi ITS Profesor Dr Ir Amien Widodo MSi mengingatkan lagi tentang sesar aktif di Jawa Timur yang bisa memicu gempa bumi.
"Mestinya itu bukan hanya istilah-e waspada gitu. Mestinya pemerintah daerah segera menindaklanjuti. Kan di situ sudah diketahui, ada beberapa sesar, mestinya yang di Jawa Timur lah, pemerintah provinsi mestinya memetakan itu," katanya.
Dia mengingatkan lagi tentang Gempa Cianjur yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, sesar yang menyebabkan gempa di Cianjur belum terpetakan. Karena itu dampaknya cukup besar.
"Ingat di Cianjur itu belum terpetakan sebegitu parah. Ini yang sudah terpetakan dibiarin aja. Semestinya ada pemetaan 'oh jarak dari sekian meter dari sesar itu tidak boleh ada rumah'. Atau 'sekian meter dari sesar rumahnya harus tahan gempa,' kan begitu. Jangan dibiarkan," ujarnya.
Amien mengklaim bahwa selama ini Pemprov Jatim belum melakukan pemetaan demikian. Seharusnya, kata dia, tugas pemetaan tersebut ada di tangan BPBD Provinsi Jatim.
"BPBD mestinya itu. BPBD itu tupoksinya melakukan pemetaan itu. Saya nggak tahu, mungkin peta sesar itu dianggap hoaks kali, ya. Dibiarin aja soalnya. Peta Sesar itu kan dikeluarkan Pusgen tahun 2017. Sampai sekarang belum ada penelitian tentang itu," katanya.
(dpe/iwd)