Pakar Sanitasi Air dan Akademisi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Ir Eddy Setiadi Soedjono menyoroti kondisi pipa dan instalasi PDAM Surya Sembada Surabaya.
Sebab, pipa PDAM usianya di atas 50 tahun atau dibangun sekitar tahun 1922. Sedangkan umur teknis maksimal kelaikan penggunaan pipa 25 tahun.
Eddy menjelaskan, kondisi jaringan pipa PDAM Surya Sembada sangat berpengaruh terhadap distribusi kualitas air bersih kepada masyarakat. Dia tak yakin kualitas air sampai ke rumah warga akan layak diminum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sangat tidak mungkin, sebab pipanya layak bocor, karena pipa dibangun tahun 1922. Kalau di luar negeri harus dihancurkan (Diganti), karena dalam ilmu teknik sipil, lifetime 50 tahun itu rusak ataupun tidak rusak harus diganti," kata Eddy kepada wartawan di Fakultas Teknik Lingkungan ITS Surabaya, Kamis (24/11/2022).
Salah satu upaya yang harus dilakukan PDAM Surya Sembada agar distribusi air bersih dari produksi hingga ke rumah warga tetap bagus, yakni dengan memastikan jaringan pipa tidak mengalami kebocoran.
"Salah satunya adalah dengan memastikan bahwa pipanya itu tidak bocor. Dan bocornya itu benar-benar bocor yang bagus, bukan bocor dari luar ke dalam, tapi bocor dari dalam ke luar," ujarnya.
Dia menyadari, jika melakukan peremajaan atau rehabilitasi jaringan pipa air milik PDAM tidak mudah. Selain biayanya tidak murah, banyak pipa BUMD milik Pemkot Surabaya ini posisinya sudah berada di tengah jalan raya.
"Nah, pipa kita itu sangat panjang, mungkin puluhan kilometer dan terbangun puluhan tahun yang lalu. Dan mengganti pipa juga tidak mudah, karena pipa-pipa yang lama itu bahkan posisinya sudah di tengah jalan," jelasnya.
"Jadi memang PR-nya berat, tidak saja (biayanya) mahal, tetapi juga upayanya berat, supaya benar-benar warga Surabaya suatu ketika punya air minum yang memang tinggal diminum tanpa dimasak lagi," tambahnya.
Untuk menopang tingginya biaya peremajaan jaringan pipa itu, Eddy menyarankan PDAM menyesuaikan kenaikan tarif air bersih. Sebab sejak awal, pengganti biaya pipa seharusnya sudah dimasukkan di dalam perhitungan tarif.
"Jadi dari awal itu (Tarif PDAM) sebenarnya sudah ada aturan di Indonesia. Tidak seenaknya sendiri, tiba-tiba tarifnya dikatakan ketinggian, tidak ada," urainya.
Karena tarif batas bawah air minum di Surabaya sudah cukup lama, maka belum ada lampu hijau. Sehingga penyesuaian harga itu dinilainya belum segera dilakukan PDAM. Ia juga mendesak PDAM agar segera menaikkan tarif air bersih.
"Jadinya kayak sekarang ini, ya memang harus segera disesuaikan, disesuaikan berarti dinaikkan (Tarifnya)," katanya.
Jika PDAM tidak segera menaikkan tarif air bersih, dalam kurun waktu 30 tahun ke depan, permasalahan yang sama terhadap kualitas air bakal kembali terulang. PDAM dinilainya juga perlu menyiapkan depresiasi untuk 5 hingga 10 tahun ke depan.
"Karena dari sekarang kita tidak menyiapkan depresiasi untuk 5 hingga 10 tahun ke depan. Salah satunya mengganti pipa, dengan menambah instalasi," pungkasnya.
Simak Video "Video: ITS Apresiasi Keberhasilan Risma Mengubah Wajah Surabaya"
[Gambas:Video 20detik]
(esw/fat)