Pemasangan Box Culvert di Surabaya Berdampak Distribusi Air, Ini Kata PDAM

Pemasangan Box Culvert di Surabaya Berdampak Distribusi Air, Ini Kata PDAM

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 27 Sep 2022 15:47 WIB
Dirut PDAM Surabaya Arief Wisnu Cahyono
Foto: Dirut PDAM Surabaya Arief Wisnu Cahyono (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Pemasangan box culvert di beberapa titik Surabaya untuk meminimalisir banjir, ternyata membawa dampak. Salah satunya aliran air dari PDAM.

Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Arief Wisnu Cahyono mengatakan pihaknya telah berupaya mengurangi dampak gangguan air. Ia juga telah berkoordinasi bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Surabaya.

"Secara prinsip, PDAM mendukung apa yang dilakukan Pemkot dalam pembangunan infrastruktur. Bagaimanapun juga box culvert ini suatu infrastruktur vital dalam pencegahan banjir. Kalau kita lihat data sejak bulan Mei, hampir seluruh zona wilayah layanan PDAM terdampak," kata Arief kepada wartawan di kantor PDAM, Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief mengatakan, berdasarkan data PDAM, pipa tersier dan sekunder yang terdampak berukuran 80-450 milimeter. Panjang pipa sekitar 15 kilometer per Agustus 2022.

"Pihak kami juga sudah menerjunkan sekitar 120 petugas untuk mempercepat perbaikan. Target kami maksimal satu hari paling cepat, mengikuti waktu selesainya pengerjaan box culvert di lokasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Arief, pengerjaan box culvert juga selama ini dilakukan secara berkelanjutan. Artinya, jika perbaikan dilakukan di satu titik, maka di titik berikutnya putus karena box culvert harus kembali diperbaiki lagi.

"Misal pengerjaan satu titik selesai satu hari, nanti kalau titik berikutnya putus ya perbaiki lagi, bisa dua hari bisa tiga hari juga. Kami juga berkoordinasi dengan pihak kontraktor dari gambar peta bawah tanah milik kami," jelasnya.

Dia memohon maaf kepada para pelanggan. Sebab box culvert tidak hanya meminimalisir banjir, namun juga untuk menyimpan cadangan air hujan dalam sebuah embung di masa depan. Maka dibutuhkan juga kesadaran masyarakat untuk tidak membuang limbah ke selokan, sehingga air hujan akan tertampung di box culvert tersebut.

"Karena di negara-negara modern, air hujan itu tidak dialirkan begitu saja ke laut, tapi diletakkan di embung, termasuk di box culvert," katanya.

Saat ditanya siapa yang bertanggung jawab atas putusnya pipa, Arief mengatakan dalam Perda yang harus menjawab adalah pemilik utilitas, yakni PDAM dan seluruh kontraktor proyek. Maka dari itu, pihaknya bakal berkoordinasi lanjutan dengan kontraktor.

Sementara target tahun 2023 seluruh wilayah Surabaya harus teraliri air, pihaknya akan terus mengejar target tersebut. Sebab, box culvert ini dinilai tidak mengganggu sama sekali.

"Mudah-mudahan sesuai dengan target pemerintah, bahwa kinerja infrastruktur sudah hampir 50 persen. Mudah-mudahan di akhir tahun pengerjaan box culvert sudah selesai. Kalau sudah selesai, maka tidak ada lagi pipa yang terdampak pembangunan box culvert," pungkasnya.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads