6 Fakta Nyesek Ibu di Tuban Rela Jual Ginjal Agar Anak Pulang-Bebas Utang

6 Fakta Nyesek Ibu di Tuban Rela Jual Ginjal Agar Anak Pulang-Bebas Utang

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Rabu, 23 Nov 2022 09:17 WIB
ibu di tuban jual ginjal
Ibu jual ginjal di Tuban (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Seorang ibu di Tuban rela menjual ginjalnya demi melunasi utang anaknya ratusan juta rupiah. Alasan Enik Ekawati (59) menjual ginjal karena anaknya kabur dari kejaran penagih utang.

Dia mengaku kangen dan ingin berkumpul bersama H.

Berikut fakta-faktanya:

1. Warga Tuban Bentangkan Spanduk 'Jual Ginjal'

Enik Ekawati (59) warga Kelurahan Latsari, Tuban, terpaksa membulatkan tekad untuk menjual ginjalnya demi melunasi semua utang-utang anaknya berinisial H.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap hari ibu 3 anak itu duduk di pinggir Jalan Basuki Rahmat sembari membentangkan spanduk 'Jual Ginjal' disertai nomor telepon yang bisa dihubungi.

Perempuan yang tadinya berjualan gorengan itu pun belakangan tak lagi berdagang. Ia mengaku takut berjualan karena saking banyaknya orang yang mencari anaknya.

ADVERTISEMENT

2. Ibu di Tuban Jual Ginjal untuk Bayar Utang Anaknya

Enik Ekawati (59) warga Kelurahan Latsari, Tuban, terpaksa membulatkan tekad untuk menjual ginjalnya demi melunasi semua utang-utang anaknya berinisial H. Utang anaknya mencapai Rp 200 juta.

Total pinjaman anaknya mencapai Rp 200 juta. Baik dari aplikasi pinjaman online (pinjol), utang KUR di sebuah bank di Tuban senilai Rp 50 juta dengan jaminan BPKB, serta utang di koperasi.

Kesulitan ekonomi benar-benar membuatnya tak berdaya. Untuk bertahan hidup bersama adik H sekaligus anak bungsunya saja, perempuan kepala keluarga itu mengaku pas-pasan. Apalagi bila harus keluar biaya untuk mencari H.

"Pingin mencarinya, tapi dibuat makan di rumah dengan adiknya perempuan yang masih sekolah ini saja nggak ada. Orang-orang sekitar sini sebenarnya sudah kami utangi juga," keluh Enik kepada detikJatim, Selasa (22/11/2022).

3. Alasan Kangen dengan Anak, Ibu di Tuban Jual Ginjal

Anak Enik Ekawati (59) berinisial H pergi sudah berhari-hari sejak dikejar utang dan banyak penagih utang datang ke rumahnya. Enik mengaku kangen dan ingin bertemu anaknya.

Sejatinya, Enik hanya ingin anaknya pulang. Masalah utang, dia mengira hal itu bisa dibicarakan bersama. Meski nominal utang anaknya itu cukup besar dengan bunga tunggakan yang mungkin sudah berlipat-lipat.

Saking rindunya dengan sang anak, Enik berpikir bahwa jalan satu-satunya agar H bisa kembali pulang ke rumah dengan melunasi semua utangnya. Karena itulah ia memutuskan untuk mulai menawarkan ginjalnya.

"Nggih, kepingin anak kulo pulang. Pingin kumpul bersama. Kalau perginya sudah lama berhari-hari. Terakhir pulang itu sempat minta uang untuk bayar utang, tapi kulo mboten gadah (saya tidak punya)," ujar Enik.

4. Anaknya Tertipu Investasi Bodong

Enik Ekawati mengaku anaknya dilanda musibah tertipu investasi bodong padahal telanjur utang di mana-mana hingga ratusan juta rupiah. Enik sedih, karena di hari ketika H pergi, tidak pamit maupun pesan kepadanya.

Saking rindunya dengan sang anak, Enik berpikir bahwa jalan satu-satunya agar H bisa kembali pulang ke rumah dengan melunasi semua utangnya. Karena itulah ia memutuskan untuk mulai menawarkan ginjalnya.

Total pinjaman anaknya mencapai Rp 200 juta. Baik dari aplikasi pinjaman online (pinjol), utang KUR di sebuah bank di Tuban senilai Rp 50 juta dengan jaminan BPKB, serta utang di koperasi.

Enik telah membulatkan tekad untuk menjual ginjalnya demi melunasi semua utang-utang itu. Baik utang anaknya maupun utangnya sendiri. Sehingga kehidupannya bisa kembali normal dan bisa berkumpul kembali bersama H, anaknya.

5. Dinsos Tuban Hanya Beri Pengarahan untuk Sabar

Janda yang ditinggal mati suaminya ini mengaku sempat diajak ke kantor Dinas sosial Tuban oleh petugas Dinas Sosial, saat memasang spanduk 'Jual Ginjal'. Namun di sana Enik mengaku hanya diberi arahan untuk bersabar.

"Namung disanjangi untuk sabar mawon. Mboten diparingi napa-napa. Kala wingi kepanggih seorang ibu teng kantor Dinas Sosial (Hanya diminta untuk sabar saja. Tidak diberi apa-apa. Kemarin ketemu seorang ibu di kantor Dinas Sosial)," kata Enik.

Sementara Kepala Dinas Sosial Tuban Eko Julianto hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Pesan pertanyaan dari detikJatim dan beberapa kali ditelepon juga tidak ada respons meski ada nada dering panggilan masuk.

6. Enik Bertahan Hidup dengan Bantuan Anak Pertama

"Kulo mboten sadean malih. Wedi, kathah sing madosi anak kulo. Kulo bingung pak, kulo piyambak nggih gadah utang (saya sudah tidak jualan lagi. Takut, banyak yang mencari anak saya. Saya bingung pak, saya sendiri juga punya utang)," ujarnya seraya menangis.

Selama tidak berjualan gorengan dan berniat menjual ginjal, untuk bertahan hidup menggantungkan bantuan anak pertamanya yang sudah berkeluarga. Anak pertamanya tersebut tinggal di kota lain.

Menurutnya, anak sulungnya itu juga sudah berusaha sekuat tenaga untuk membantu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Farel, Remaja Bocah yang Mau Jual Ginjal Demi Ibunya Tak Ditahan Ngadu ke DPR"
[Gambas:Video 20detik]
(dte/fat)


Hide Ads