Limpahan air dari kawasan pegunungan selatan Tulungagung membanjiri SMA Negeri Kalidawir dan sejumlah desa. Akibat kondisi ini aktivitas pembelajaran jadi terganggu.
Camat Kalidawir Ali Muchtar mengatakan hujan deras yang terjadi di wilayah selatan memicu terjadinya limpahan air secara besar-besaran dari kawasan pegunungan di sekitarnya. Menurutnya, air meluap melalui jendela ruang kelas.
"SMA Kalidawir banjir karena air dari gunung. Informasi sementara ada sekitar lima kelas yang terdampak. Kondisi tentu akan mengganggu proses pembelajaran," kata Ali Muchtar, Rabu (16/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, lanjut Ali, gotong royong pembersihan material banjir yang menerjang SMA Kalidawir akan dilakukan besok. Ini agar ruang sekolah bisa dimanfaatkan kembali.
Menurut Ali, banjir juga menerjang sejumlah desa di Kecamatan Kalidawir, antara lain Joho, Tunggangri, Ngubalan, Salakkembang dan Desa Kalidawir. Ketinggian air di jalan raya mencapai lebih dari 15 cm hingga 50 cm. Terjangan banjir juga masuk di sejumlah rumah yang berada di pinggir sungai.
"Untuk saat ini kondisi masih hujan, namun untuk ketinggian banjir sudah mulai surut. Ini kami standby di Posko Bencana Kecamatan Kalidawir untuk memantau kondisi," jelasnya.
Ali menjelaskan banjir mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan mencapai puncaknya sekitar pukul 15.00 WIB. Ia menyebut wilayah Kecamatan Kalidawir saat ini menjadi titik langganan banjir.
Kondisi tersebut dipicu oleh kerusakan kawasan pegunungan di sekitarnya yang kini beralih fungsi menjadi lahan pertanian. Terutama pertanian jagung.
Akibatnya daya serap air menjadi berkurang dan mudah terbawa banjir. Pihaknya berharap lahan kritis tersebut segera mendapatkan penanganan yang serius agar ancaman banjir di Kecamatan Kalidawir dan sekitarnya bisa berkurang.
"Kalau yang di bawah dibenahi, sedangkan di atas tidak ditangani ya sama saja," tandas Ali.
(abq/iwd)