7 Fakta Penampakan Tiga Mayat Menyembul Usai Makam di Tulungagung Banjir

7 Fakta Penampakan Tiga Mayat Menyembul Usai Makam di Tulungagung Banjir

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 28 Okt 2022 10:03 WIB
makam tulungagung diterjang banjir, mayat bermunculan
Mayat bermunculan usai makam diterjang banjir di Tulungagung/Foto: Istimewa (Tangkapan Layar)
Tulungagung -

Banjir bandang yang menggenangi wilayah Padangan, Tulungagung memporak-porandakan makam desa setempat. Saat banjir surut, warga dikagetkan penampakan tiga mayat yang menyembul. Mayat ini masih lengkap dengan kain kafannya.

Berikut fakta-faktanya:

1. Viral di Aplikasi Percakapan-Medsos

Video temuan mayat yang keluar dari liang lahadnya ini sempat viral di media sosial hingga aplikasi perpesanan. Video ini menggambarkan kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padangan, Tulungagung pasca-terjangan banjir.

Video tersebut menunjukkan sejumlah liang lahat berlubang. Lalu, tampak mayat terbungkus kain kafan menyembul dan tergeletak di atas makam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Terjadi Saat Banjir Bandang

Kapolsek Ngantru AKP Sumaji membenarkan peristiwa itu terjadi saat banjir bandang, Sabtu (22/10/2022). Saat itu, wilayah Padangan terjadi hujan deras hingga memicu terjadinya peningkatan debit Sungai Kaliboto.

"Itu kejadian Sabtu lalu," kata AKP Sumaji, Kamis (27/10/2022).

ADVERTISEMENT

Sumaji mengatakan, makam tersebut memang sempat terendam banjir. Menurutnya, derasnya air banjir ini menggerus sejumlah liang lahat. Sehingga, sejumlah mayat menyembul ke luar dan tampak tergeletak di atas makam.

3. Ada Tiga Mayat yang Menyembul

Ada tiga mayat yang bermunculan di permukaan karena terseret banjir Tulungagung. Dalam video yang dilihat detikJatim, mayat pertama dan kedua terlihat di area makam. Sejumlah makam terlihat hancur usai tersapu banjir. Sementara mayat terakhir berada sekitar 20 meter dari makam, mayat tersebut diduga terseret banjir.

Sumaji membenarkan ada tiga mayat yang sempat terseret banjir. "Jumlah jenazah yang terbawa banjir ada tiga," kata Sumaji.

Bagaimana nasib tiga mayat tersebut? Baca di halaman selanjutnya!

4. Penyebab Banjir

Banjir ini berasal dari peningkatan debit air di Sungai Kaliboto. Sumaji mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (22/10). Banjir bermula dari hujan deras sehingga memicu terjadinya peningkatan debit air Sungai Kaliboto.

Tingginya debit air membuat sungai tersebut tidak mampu menampung dan akhirnya meluap ke kawasan pemakaman. Derasnya banjir menggerus sejumlah makam.

"Tanggul sungai rendah dan air meluap, sehingga membanjiri makam," kata Sumaji, Kamis (27/10/2022).

Banjir bandang di area Desa Padangan, Tulungagung, ini tak hanya memporak-porandakan area pemakaman. Banjir juga menggenangi jalanan dan masuk ke rumah warga. "Banjir itu terjadi dua hari, Sabtu sama Minggu," kata Sumaji.

5. Mayat Dimakamkan Kembali

Akhirnya, tiga mayat yang sempat keluar dimakamkan kembali. Proses pemakaman ulang tiga jenazah yang terbawa banjir di Desa Padangan, Tulungagung dilakukan ahli waris. Sebelum pemakaman, keluarga menggelar selamatan.

"Selamatan digelar oleh ahli waris di rumahnya, pada Senin lalu," kata AKP Sumaji.

6. Identitas 3 Jenazah

Informasi yang dihimpun detikJatim, tiga jenazah itu yakni Supiyah, Mitun dan Soki. Setelah digelar selamatan tiga jenazah yang terbawa banjir dimakamkan ulang ke liang lahad masing-masing.

"Alhamdulillah, proses pemakaman ulang bisa dilakukan dengan lancar," ujarnya.

7. Kejadian Serupa Pernah Terjadi

Ternyata, peristiwa serupa pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Sumaji mengatakan, hal ini sebagaimana informasi yang dia himpun dari warga.

"Kalau informasi dari warga dulu juga pernah terjadi, tapi kalau semasa saya dinas di sini (Jadi Kapolsek Ngantru) baru kali ini," ujarnya.

Menurut Sumaji, liang lahad ketiga jenazah itu tergerus banjir karena arus luapan air Sungai Kaloboto saat itu sangat kuat. Selain itu posisi tanah ketiga makam yang lebih rendah dari makam lainnya membuat tanah makam itu menjadi sasaran aliran air yang sifatnya selalu mencari bidang lebih rendah.

"Kalau dibandingkan dengan makam yang lain, posisi tiga makam ini tanahnya memang lebih rendah dan miring, sehingga saat banjir datang yang tergerus pada titik itu," kata Sumaji.

Belum lagi, banjir luapan Sungai Kaliboto yang juga menggenangi jalanan di Desa Padangan serta menggenangi permukiman warga itu terjadi dalam waktu 2 hari. Yakni pada Sabtu (22/10) dan Minggu (23/10). Alhasil saat banjir surut, diketahui 3 jenazah tersebut muncul di permukaan hingga membuat kaget warga.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads